Sabtu, 27 April 2024

Genmuda – Indiana Jones and the Dial of Destiny menjadi film kelima dari franchise Indiana Jones. Setelah 15 tahun berlalu dari film terakhir, kini penonton akan kembali diajak mengikuti petualangan Arkeolog, Dr. Henry ‘Indiana’ Jones, Jr yang masih diperankan oleh Harrison Ford.

Didukung oleh teknologi CGI yang lebih kekinian, film ini menampilkan plot maju mundur, termasuk saat menampilkan sosok Jones saat masih muda. Lantas kayak gimana cerita film tersebut? Berikut review Genmuda.com.

Teka-teki Harta Karun Archimedes

©Lucas Films/Disney

Cerita berawal dari petualangan Jones (Harrison Ford) dan Basil Shaw (Toby Jones) ke markas Nazi di tahun 1944. Di situ mereka berusaha merebut sejumlah barang bersejarah yang dirampas tentara Nazi.

25 tahun kemudian, Jones sudah alih profesi menjadi seorang dosen. Di sisi lain Amerika dan Uni Soviet sedang berlomba-lomba mengirimkan manusia pertama mendarat di bulan. Amerika lantas meminta bantuan kepada mantan ilmuan tentara Nazi, Jurgen Voller (Mads Mikkelsen).

Jones sendiri sudah melupakan masa lalunya sebagai seorang petualang. Akan tetapi di masa pensiunnya, dia malah bertemu dengan Helena Shaw (Phoebe Mary Waller-Bridge), anak baptis sekaligus putri dari Basil Shaw.

Pertemuan Jones dan Helena ternyata erat kaitannya dengan jam Antikythera yang diciptakan oleh matematikawan, Archimedes. Singkatnya, jam tersebut dapat menjadi semacam mesin waktu dan dapat mengubah sejarah dunia.

Keduanya lantas berusaha mencari potongan jam Antikythera yang hilang. Di sisi lain, jam tersebut juga diburu oleh Voller yang ingin kembali ke masa Perang Dunia untuk membunuh pimpinan Nazi sekaligus memenangkan perang.

Mampukah Jones dan Helena menemukan jam ajaib tersebut? Akankan mitos jam tersebut dapat dibuktikan kebenarannya?

Cerita yang solid

©Lucas Films/Disney

James Mangold selaku sutradara mampu mengemas cerita solid Indiana Jones and the Dial of Destiny dengan begitu rapih. Penonton yang gak familiar sama film-film sebelumnya gak langsung dibuat kebingungan sama cerita yang ditawarkan.

Bantuan efek visual Jones di masa muda berhasil membuat film ini terasa punya benang merah buat penonton baru. Mangold berhasil menempatkan tiap karakter tanpa membuang unsur nostalgianya.

Sedangkan Harrison Ford yang udah ‘ngelotok’ banget sama karakter Jones, mampu menempatkannya sebagai seorang pria tua yang suka banget ngomel, tapi tetap sayang dengan keluarganya.

Sementara Helena selain menjadi pemanis juga berhasil menjadi karakter pembantu yang cukup pegang peran. Meski menjengkelkan di awal, dia mampu menjadi menyambung lintas generasi penonton Indiana Jones.

Kalau pun ada yang ngerasa kurang, penulis merasa lebih kepada alur yang dibuat panjang. Buat Kawan Muda yang gak terlalu suka sama film petualangan dengan teka-teki ngejelimet mungkin bisa ngantuk di pertengahan film ini.

Kesimpulan

©Lucas Films/Disney

Suka atau engga, Indiana Jones and the Dial of Destiny jelas menjadi film yang menarik buat kalian tonton. Gak melulu soal petualangan memburu harta karun, filmnya juga syarat dengan unsur drama keluarga seorang ayah, suami, dan juga sahabat.

Jika benar-benar ini film terakhir Indiana Jones yang diperankan oleh Harrison Ford, maka Genmuda.com gak ragu untuk menyebut ini adalah film penutup yang cukup baik.

Di Indonesia filmnya tayang mulai Rabu, 28 Juni 2023. Penasaran sama keseruannya? Nih, tonton dulu trailernya di bawah, gengs!

Our Score

https://youtu.be/eQfMbSe7F2g

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.