Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Kata orang, urusan hidup dan mati itu di tangan Tuhan. Tapi, sebenarnya kamu bisa loh ngeprediksiin apa penyebab kematian kamu dari sekarang, Kawan Muda.

Buat ngingetin lagi kalau kamu engga abadi, baru-baru ini udah ada sebuah simulasi berjudul ‘How You Will Die’, yang (sesuai judulnya) bisa ngeprediksiin beragam penyebab kematian. Simulasi tersebut terdiri dari sejumlah data milik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang udah dikumpulin sama Nathan Yau selaku pihak perwakilan FlowingData.

JSYK, kamu tetap bisa ngegunain simulasi ‘How You Will Die’, terlepas dari fakta kalau data yang dipakai Nathan nunjukin jumlah orang yang meninggal di AS di antara tahun 1999 sampai tahun 2014. Soalnya, penyebab kematian pada data tersebut dibuat menurut Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait (ICD) yang diterbitin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

(Sumber: Screenshot 'How You Will Die')
(Sumber: Screenshot ‘How You Will Die’)

Lebih lanjut, simulasi ‘How You Will Die’ terdiri dari 15 kategori penyebab kematian, termasuk penyebab eksternal dan penyebab lain di samping gangguan kesehatan. Buat bisa ngelihat hasil simulasi tersebut, kamu pun cuma perlu masukin jenis kelamin, ras, dan usia kamu (sayang rasnya cuma ada 4).

Yang lebih dahsyatnya lagi, simulasi ‘How You Will Die’ ternyata ngeliputin sampai 900 model berbeda. Dengan kata lain, bakal ada 900 versi kehidupan simulasi yang bisa kamu lihat dan masing-masingnya bakal menderita penyakit yang bakal kamu peroleh seiring bertambahnya usia kamu.

(Sumber: Screenshot 'How You Will Die')
(Sumber: Screenshot ‘How You Will Die’)

Singkatnya, setiap titik yang ada bakal ngewakilin masing-masing versi kehidupan simulasi kamu, dengan penggunaan warna-warna berbeda sebagai indikasi penyebab kematiannya. Makin kamu tua, makin banyak pula versi kehidupan simulasi kamu yang bakal meninggal. Coba aja kamu geser pilihan usia di simulasi tersebut ke 0 dan lihat perubahannya dari tahun ke tahun.

Meski begitu, poin utama yang mau disorot Nathan adalah tingkat kematian bakal lebih rendah di awal-awal kehidupan ketimbang di tahun-tahun berikutnya. Kalau kamu meninggal di usia muda, penyebabnya lebih cenderung berasal dari eksternal ketimbang dari internal tubuh kamu.

Sebaliknya, makin tua kamu, makin besar pula kemungkinan tubuh kamu buat ngegerogotin kamu dari dalam. Kamu pun bakal lebih berpotensi buat meninggal gara-gara masalah sistem peredaran darah ketimbang penyakit kanker. So, buruan deh kamu buka simulasi ‘How You Will Die’ biar engga makin penasaran, Kawan Muda! (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer