Senin, 9 Desember 2024

Genmuda – Pelukan adalah salah satu bahasa tubuh guna menunjukan rasa kasih sayang, peduli, atau bahagia. Meski engga perlu kata-kata manis (baca: gombalan) tapi banyak orang yang merasa kalo pelukan mampu menenangkan diri mereka.

Coba aja kamu dengerin cewek curhat panjang terus doi nangis, dengan kasih pelukan kecil aja udah bisa bikin mereka tenang. Tapi Kawan Muda pernah kepo engga sih, kenapa ya pas dipeluk perasaan seseorang jadi campur aduk. Bisa senang, tenang, atau salting. Jangan-jangan lagi dipelet ya? Tenang, sebenarnya perasaan tadi bisa dijelasin secara ilmiah.

Cara seperti itu sering disebut ‘the power of human touch’ atau kekuatan sentuhan manusia. Maksudnya apa tuh Genmuda.com? Oke jadi saat seseorang (orang loh bukan yang lain) menyentuh kamu, mereka memberikan tekanan bagi reseptor darah di dalam kulit kamu atau yang disebut Pecinian.

Pecinian sendiri adalah salah satu sel darah berbentuk pipih yang menjadi ujung saraf di kulit kamu saat menerima tekanan atau getaran. Nantinya reseptor tersebut akan ditangkap oleh syaraf vagus di dalam otak. Simpelnya mekanisme ini berperan penting dalam mengatur jumlah tekanan darah seseorang, sehingga saat dipeluk seseorang bisa menjadi lebih tenang.

Selain itu, dilepaskannya hormon dopamin oleh otak ketika berpelukan juga dipercayai menjadi salah satu faktor penting. Karena sifatnya sebagai ‘hormon yang memberikan kesenangan’, dopamin kemudian memberikan perasaan senang dan bahagia bagi tubuh.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Developmental Review menunjukan bahwa pelukan dapat menghasilkan perasaan senang di otak, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi stres. Bahkan efeknya bisa langsung dirasakan dalam hitungan detik loh.

Jadi kalo kamu udah sedikit cemas, stres atau perlu dorongan psikologis biar semangat? Kenapa engga meminta orang tersayang buat memberikan pelukan? Engga mesti sama pasangan kok, sama bokap nyokap juga bisa. Jadi mari berpelukan!

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.