Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Akhir pekan Jumat (23/12) yang seharusnya nyenening menjelang liburan malah terusik kabar buruk dari sebuah band indie favorit. Banda Neira mutusin bubar setelah nemenin muda-mudi Indonesia dengan lagu berirama syahdu berlirik puitis, empat tahun lamanya .

Duet Ananda Badudu dan Rara Sekar ngumumin perpisahan lewat sebuah surat terbuka di Facebook Banda Neira. Pada Jumat siang, beritanya sedihnya langsung diliat 1,3 ribu fans.

“Setelah menempuh diskusi panjang nyaris setahun lamanya, akhirnya kami sampai pada sebuah kesepakatan. Kami sepakat untuk tidak meneruskan Banda Neira,” tulis suratnya. Langsung deh netizen pada galau.

https://twitter.com/cute_galausky/status/812122560032743424

Anji mantan vokalis Drive juga rada galau sama pembubaran Banda Neira. Doi pernah bikin sebuah lagu terinspirasi lagu ‘Sampai jadi debu’ dari band yang menurut doi punya lirik bagus itu.

Fans yang berasal dari Malaysia juga ikutan sedih tapi masih berharap ada keajaiban Ananda dan Rara kembali bikin karya terbaik. Suatu hari nanti.

via Facebook Banda Neira
(Sumber: Facebook Banda Neira)

Ada benernya juga sih si orang Malaysia itu. Bandnya kan cuma bubar tapi orang-orangnya masih ada meski bakal terpisah jauh. Ananda sibuk di Indonesia kerja di salah satu media swasta, sementara Rara perlu lanjutin pendidikan ke Selandia Baru selama sekitar dua tahun.

Nah, supaya Genmuda.com engga galau sendirian, di bawah ini adalah beberapa hal keren yang bisa dikenang dari duet itu:

1. Di Paruh Waktu

Pertama kali muncul pada 2012, mini album (EP) “Di Paruh Waktu” udah bikin orang pada eargasm. Lagu-lagunya adalah ‘Di Atas Kapal Kertas,’ ‘Ke Entah Berantah,’ ‘Rindu,’ dan ‘Esok Pasti Jumpa.’

Lagu ‘Rindu’ udah diputer sebanyak 420 ribu kali, paling populer di antara empat lagu EP itu di SoundCloud. FYI, ‘Di Paruh Waktu’ adalah musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo yang nampilin suara Rara diiringi genjrengan gitar Ananda.

2. Berjalan Lebih Jauh

Tahun berikutnya, mereka rilis full album ‘Berjalan Lebih Jauh.’ Isinya adalah empat lagu EP ditambah ‘Berjalan Lebih Jauh,’ ‘Hujan di Mimpi,’ ‘Senja di Jakarta,’ ‘Kisah Tanpa Cerita,’ ‘Di Beranda,’ dan ‘Mawar.’

Album itu juga yang ngebawa Banda Neira makin disukai muda-mudi kekinian. Di SoundCloudnya, lagu ‘Hujan di Mimpi,’ paling populer dan diputer sebanyak 802 ribu kali.

3. Kita Sama-Sama Suka Hujan

https://twitter.com/cute_galausky/status/812122560032743424

Perjalanan Banda Neira secara offline dan online memuncak di album ‘Kita Sama-Sama Suka Hujan’ (2015). Albumnya berisi lagu-lagu kolaborasi bareng electronic artist Layur, pianis Gardika Gigih, serta violinis Suta Suma dan Jeremia Kimosabe.

Artis-artisnya pertama kali ketemu dari SoundCloud, lalu mulai ngumpul dan rencanain manggung bareng di Bandung dan Jakarta. Ketika dua konser itu lah album live ‘Kita Sama-Sama Suka Hujan’ direkam, hingga ngasilin 2 CD.

4. Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti

Kualitas bermusik Banda Neira benar-benar keliatan di album ‘Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti.’ Full albumnya rilis setelah konser 30 Januari dan berisi 15 lagu yang belum pernah diluncurin sebelumnya.

Di antara 6 lagu yang jadi teaser di SoundCloud mereka, lagu ‘Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti’ paling populer setelah diputer 363 ribu kali.

5. Kenangan

Bukan. Nomor lima ini engga ngomongin soal album Banda Neira, tapi mengenai kenangan yang dikasih Banda Neira di tiap konsernya yang selalu adem. Juga, lirik-lirik lagunya yang bisa jadi quotes kece di Instagram. Dan, momen dengerin lagu mereka sama mantan yang sekarang udah punya orang lain.

Lima hal itu yang bikin para netizen galaunya bukan main mendengar kabar Banda Neira bubar. Kawan Muda gimana? Share komentar kamu di bawah ini, dong. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.