Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Hampir semua orang, termasuk kamu dan penulis artikel ini pernah ngerasa bibir kaku, dada deg-degan, dan perut serasa mules berbunga-bunga saat pertama kali ketemu orang. Hanya aja, cinta pada pandangan pertama gak banyak dipertanyakan kehadirannya karena biasanya yang ngerasain terlalu sibuk menikmati.

Tanpa dikenali kepribadiannya terlebih dahulu, kenapa orang yang biasa-biasa tampangnya bisa dicintai pada pandangan pertama? Kenapa juga ada yang tiba-tiba suka sama orang kayak gitu? Jawabannya jelas bukan karena pelet, teluh, atau susuk, gaes.

Para peneliti Universitas Wroclaw Polandia berusaha nyari jawaban di balik pertanyaan itu. Lain dari lagu Agnes Monica yang bilang kalo “Cinta ini kadang-kadang tak ada logika,” berikut ini adalah logika di balik love at first sight.

Jadi, gimana logikanya?

via giphy.com

Tipe pasangan ideal satu orang jelas beda dari orang lain. Para peneliti yang dipimpin Agata Groyecka, seorang peneliti yang lagi menempuh gelar S3 jurusan Psikologi percaya kalo alam sadar menilai seseorang berdasarkan penampilan fisik dan perilaku, sementara alam bawah sadar menilai berdasarkan aroma dan suara.

Secara tegas, Groyecka bilang gini, “Kebanyakan orang tidak menyadari kriteria aroma dan suara yang diharapkan dari orang lain, tapi insting mereka memahaminya. Makanya, seseorang bisa ngerasa suka orang lain tanpa alasan yang jelas.”

Contohnya seperti saat kamu berharap punya pacar maskulin tapi bisa jatuh cinta sama orang yang badannya gak berotot dan mukanya biasa aja. Kalo diperhatiin lebih lanjut, bisa aja aroma tubuh atau suaranya yang punya maskulinitas tinggi, sehingga bikin kamu klepek-klepek.

Sementara itu, cowok-cowok mungkin pengen punya pasangan yang seksi tapi malah jadian sama yang badannya biasa aja. Setelah dikulik, baru deh ketauan kalo suara dan wangi parfum si cewek bikin cowoknya ketagihan.

Terus, kriteria apa lagi yang diperhitungkan dalam urusan jodoh?

via giphy.com

Para peneliti yang dipimpin Groyecka percaya kalo masih ada faktor penentu perasaan suka selain aroma tubuh, suara, penampilan fisik, dan kelakuannya. Setiap faktor pasti saling mempengaruhi dan bikin tiap orang tuh punya kelebihan dan kekurangan yang seimbang.

Timnya Groyecka berharap kalo hasil riset mereka bakal memancing penelitian lain yang serupa. “Kami berharap, bakal muncul banyak riset lain soal peran penting bentuk suara dan aroma seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Karena, dalam kehidupan sehari-harii, semua faktor saling mempengaruhi,” kata Groyecka.

Jadi, harus gimana buat ngegebet orang?

via giphy.com

Buat Kawan Muda yang tampilan fisiknya biasa aja, penelitian dari Polandia itu bisa jadi angin segar. Kamu masih selalu bisa jadi orang yang menarik dengan parfum dan ngejaga suara kamu. Jangan lupa sesuaikan wangi parfumnya dengan yang disukai gebetan kalo kemungkinan dapetnya mau lebih besar. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.