Jum'at, 13 Desember 2024

Genmuda – Kamu yang udah lebih dari 15 tahun, siap-siap jiper sama diri sendiri pas baca artikel ini. Yuk kenalan dulu sama si adek yang umurnya masih 15 tahun tapi udah jago ngoding bahkan bikin 2 aplikasi di iPhone.

Namanya Amanda Southworth, dan doi udah doyan coding-codingan sejak umur 11 tahun. Southworth pun akhirnya memutuskan berhenti sekolah formal saat berumur 12 tahun buat melanjutkan home schooling supaya bisa fokus sama hobinya yaitu sebagai ‘robotics software engineers’ atau teknisi software.

“Sekarang aku udah bisa coding selama 5 jam per hari, dan ngerjain pekerjaan sekolah cuma 2 jam per hari”, kata Amanda.

Belajar sendiri tentang dunia coding, doi memulai hobinya dengan menghabiskan waktu sebanyak 30 jam per minggu buat ngurusin projek-projek kecilnya. Yang pertama adalah bikin robot dan memprogramnya dengan pengendali mikro, terus beralih ke hal yang lebih besar yaitu coding web dan tentang iOS.

Katanya bikin aplikasi buat iOS, emang aplikasi apa?

Ini dia Amanda (Sumber: Mashable)

Sampe sekarang, Amanda udah berhasil bikin 2 aplikasi yang dikembangkan sama Apple, yaitu Anxiety Helper dan Verena.

Aplikasi yang pertama yaitu Anxiety Helper, ditujukan buat anak muda yang menghadapi masalah kesehatan mental. Aplikasi ini berisi informasi tentang kondisi kayak kecemasan dan depresi dan pedoman buat mengatasi kemarahan dan serangan panik.

Anxiety Helper ini juga bisa ngebantu kamu buat mengatur kesehatan mental yang lagi kamu rasain. Saat buka aplikasi ini, ada beberapa opsi yang bisa kamu pilih, yaitu ‘anxiety’, ‘panic attacks’, ‘depression’, ‘recovery’, ‘resources’, ‘tools’ dan lainnya. Dengan banyaknya opsi yang dikasih, kamu bisa mengenali dan menghadapi penyakit mental itu sendiri.

“Sebenernya itu (Anxiety Helper) cuma bikin hidup kamu lebih mudah karena berhadapan sama penyakit mental itu menyebalkan. Aplikasi ini seakan berkata ‘Hai, maaf kamu lagi di dalam masa sulit tapi aku mau ngebantu kamu dan bikin kamu jadi lebih baik.'” tutur Amanda.

Aplikasi yang kedua namanya Verena. Sama kaya Anxiety Helper, Verena ini juga fokus buat mendukung anak muda yang mungkin lagi dalam keadaan susah. Tapi beda sama Anxiety Helper yang ngebantu dalam hal kejiwaan, Verena ditujukan buat orang-orang yang termasuk dalam komunitas LGBTQ dan butuh perlindungan.

Inspirasi ini dateng ketika masa-masa Pemilu Amerika di bulan November 2016 lalu. Banyak dari temen-temennya yang khawatir sama hari setelah pemilu itu berakhir.

“Di hari itu aku ngeliat banyak temen aku yang nangis dan itu bikin aku sedih. Jadi aku memutuskan buat bikin sesuatu yang aku tau, itu bikin mereka merasa aman.”

Verena sendiri diambil dari bahasa Jerman yang artinya adalah “pelindung.” Aplikasi ini bisa digunain buat mencari kantor polisi, rumah sakit, tempat perlindungan,  dan tempat lain yang dibutuhkan.

Jadi peserta Konferensi Apple sedunia

Setelah berhasil bikin dan merilis 2 aplikasi miliknya, karir Amanda Southworth gak berhenti sampe situ aja. Doi berhasil jadi salah satu tamu yang diundang dan bakal dateng di acara konferensi Apple sedunia, atau Apple’s Worldwide Developers Conference yang lrbih dikenal dengan nama WWDC.

“Aku mau ketemu orang-orang yang melakukan hal yang sama denganku karena semua orang bilang aku gila karena berhenti dari sekolah dan melakukan hal ini,” tegas Amanda.

“Tapi aku tau bahwa ada orang lain yang melakukan hal ini dan aku mau ketemu orang-orang itu. Aku mau diberi inspirasi (oleh peserta lain) dan aku mau bikin aplikasi yang lebih baik lagi, jadi aku pikir ini (WWDC) akan ngebantu aku.” tutup Amanda.

Gimana menurut kamu prestasi Amanda, keren gak? Kamu juga jangan mau kalah ya sama doi. (sds)

Comments

comments

Fiany Intan Vandini
The youngest reporter on the 2nd floor of Gen Muda Office.