Genmuda – Kawan Muda pasti pernah dong kirim-kiriman barang lewat kurir? Bahkan di jaman sekarang aja tukang ojek bisa mendadak jadi kurir. Tapi kamu pernah engga manggil kurir sepeda? Old school banget tcoy!
Nah, di Indonesia sendiri jasa kurir sepeda sebenarnya masih eksis loh sampe sekarang. Dan salah satunya adalah Westbike Messenger Service (WMS) yang didirikan tahun 2013. Emang kayak gimana sih? Singkatnya jasa antar sepeda ini mirip dengan peran yang dimainkan aktor Joseph Gordon Levitt dalam film ‘Premium Rush’. Kira-kira bisa kebayang dong?
Tahun ini WMS akan kembali turun dalam ajang Cycle Messenger World Championships (CMWC) di Paris, Prancis mulai tanggal 3-7 Agustus 2016. CMWC adalah ajang turnamen tahunan yang diikuti oleh perkumpulan bike messenger seluruh dunia, dan dilindungi sepenuhnya oleh International Federation of Bike Messenger Association (IFBMA).
Persiapan lebih matang
FYI, ini jadi tahun kedua WMS mengikuti ajang serupa. Sebelumnya di tahun lalu mereka mengikuti turnamen CMWC di Melbourne, Australia. Hamzah Mutaqien (Jeje) adalah salah satu rider yang kembali mewakili Indonesia bersama WMS di ajang tersebut. Kepada Genmuda.com Jeje mengakui kalo proses latihan udah dilakukan sejak dua bulan yang lalu.
“Persiapan lebih ke fisik, karena gue udah pernah ikut ke sana (CMWC) dan gue akan turun ke semua event. Tentunya dari pengalaman tahun lalu kasih kita banyak pelajaran terutama dalam manage waktu, strategi, dan mengatasi trouble pada sepeda.” jelas Jeje kepada Genmuda.com di Jakarta, Kamis (28/7).
Selain Jeje, dalam Tim WMS masih ada dua riders lainnya yaitu, Reza Adhiatma (Echa) dan Vicky Fahreza (Vicky) dan dua orang officials. Keberangkatan mereka pun juga didukung oleh Levi’s sebagai sponsor utama yang menyediakan koleksi Levi’s Commuter sebagai outfit paling pas saat bersepeda.
Target yang engga muluk-muluk dan realistis
Diakui oleh founder WMS, Hendi Rachmat, keikutsertaan WMS di tahun sebelumnya membuat mereka jauh lebih siap buat bertanding di Prancis minggu depan. Saat ditanyai tentang target di tahun ini doi mengaku lebih konsen pada messenger race.
“Mungkin kalo untuk kategori sprint race udah skala atlet (sepeda) kali ya. Hehehe… Jadi kita emang fokus pada messengernya aja. Dan karena kali ini mainnya di Eropa dan pesertanya bertambah 3 kali lipat dari tahun lalu, jadi bisa dibilang persaingannya lebih besar,” ujarnya.
Tapi nih, Kawan Muda harus tau kalo keberangkatan WMS ke Prancis sekaligus menjadi ajang pencalonan diri Indonesia sebagai tuan rumah CMWC tahun 2018 loh. Biasanya tuan rumah akan dipilih dua tahun sebelum acara tersebut digelar berdasarkan voting. Jika melihat animo sekarang Hendi cs. pun optimis bisa mencalonkan diri sebagai tuan rumah.
“Alhamdulilah kita udah dapat banyak dukungan dari negara-negara lain, Prancis, Jepang, Malaysia, Singapura. Apalagi saat Februari kemarin kita buat acara kecil-kecilan di Jakarta, respon mereka sangat positif dan lebih menyarankan kita membuat event skala besar seperti CMWC, Insya Allah kami optimis bisa menjadi tuan rumah.” punkas Hendi.
Selain Indonesia (Jakarta), negara lainnya yang sedang berebut menjadi tuan rumah CMWC adalah Kolombia (Bogota), Swiss (Bern), dan Latvia (Riga). So, kita doain aja semoga WMS mampu mengharumkan nama Indonesia di turnamen tersebut. “Good luck guys!”