Genmuda – Penyelidikan dan rentetan persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin masih bergulir alot. Setelah pengadilan memutuskan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka yang punya motif, penegak hukum Indonesia kini lagi menyelidiki gimana caranya tersangka memasukkan racun ke dalam tubuh Mirna.
Berdasarkan keterangan saksi dan reka ulang, Mirna tewas setelah meminum kopi ketika sedang nongkrong di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu, 6 Januari 2016. Saat itu Mirna lagi nongkrong sama Jessica dan Hani Juwita Boon.
Menurut keterangan Polisi 18 Januari 2016, racun sianida yang ditemukan di kopi lah yang memicu kematian Mirna. Setelah menyelidiki kasusnya, Polisi mutusin kalo Jessica lah tersangkanya. Pada 30 Januari pun tersangka ditangkap tanpa perlawanan. Namun, belum terbukti sepenuhnya mengingat belom ada putusan pengadilan.
Baru pada 14 Juni 2016 para penegak hukum Indonesia menggelar sidang perdananya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selama beberapa bulan itu, polisi baru bisa ngumpulin bukti yang cukup buat di persidangan. Dari sidang, Jaksa Penuntut Umum bilang kalo percintaan jadi motif utama pembunuhan, dimana Mirna membuat Jessica putus dengan pacarnya di Autralia.
Meski dikritik oleh pengacara Jessica, penyidikan pun berlanjut. Sekarang, para penegak hukum lagi nyari tau gimana cara Jessica masukin racun ke kopi itu. Soalnya, cuma Mirna yang tewas setelah meminumnya. Padahal, Hani Juwita Boon dan Devi, –salah satu atasan di café itu juga meminum kopi yang sama tapi engga bernasib seperti Mirna.
Sudah sekitar enam bulan kasus ini bergulir dan bisa dibilang berjalan alot. Motif, modus, dan cara pembunuhannya masih dinilai janggal. Akhir kasus ini pun masih jadi misteri. Selain kasus pembunuhan Mirna, sebenarnya masih ada lagi kasus kematian misterius yang pernah terjadi di Indonesia dan dunia. Cek di bawah ini:
1. Munir
Berniat buat lanjutin S2, Munir Said Thalib pun terbang ke Belanda. Universitas Utrecht jadi tujuan akhir perjalanannya ketika itu. Namun, dua jam sebelum pesawat mendarat di Amsterdam pada 7 September 2004, aktivis hak asasi manusia itu pun ditemukaan tak bernyawa di toilet pesawat.
Kepolisian Belanda nemuin jejak senyawa racun Arsenik setelah mengotopsi tubuh Munir. Gimana cara masukin racun ke dalam tubuh munir dan siapa pelakunya masih misteri hingga akhir 2005. Pada 20 Desember 2005, seorang pilot pesawat bernama Pollycarpus Budihari Priyanto divonis hukuman 14 tahun penjara karena meracuni makanan munir di pesawat.
2. Penembakan Misterius (Petrus) 1980-an
Penduduk Indonesia di era 1980-an, terutama yang ada di wilayah Yogyakarta dan Semarang pernah hidup dalam ‘perlindungan’ penembak misterius. Karena, pelaku penembakan itu cuma menargetkan orang-orang yang dinilai kriminal atau mantan kriminal.
Sebelum dibunuh, korban diculik diam-diam. Mereka disekap dengan tangan dan leher terikat. Setelah ditembak tewas dalam posisi itu, mayat mereka dibuang entah di pinggir jalan, ke sungai, laut, kebun, atau hutan. Peristiwa ini dibahas dalam penelitian Freek Colombijn, peneliti Universitas Leiden Belanda pada 2002.
3. ‘Black Dahlia’
Pada 15 Januari 1947, seorang gadis Amerika Serikat ditemukan tewas mengenaskan. Elizabeth Short jadi korban penculikan dan mutilasi. Polisi dan detektif sulit mencari petunjuk soal pelakunya karena Short hilang tanpa ada saksi pada malam hari sebelumnya. Media pun menyebut kasus yang menimpa Short sebagai ‘Black Dahlia’
Bahkan hingga kini kasus itu masih belum menemukan ujungnya. Berdasarkan berita majalah Time pada 15 Januari 2015, sudah ada ratusan orang yang diduga pelakunya diselidiki tiap tahun, namun belum ada yang dinyatakan pelakunya. Pada 2004 aja, ada 22 terduga baru yang diselidiki.
4. Hitler
Sebagian sejarawan yakin kalo Hitler, pemimpin Partai Nazi Jerman, tewas bunuh diri di bunkernya waktu Berlin dikepung para Tentara Merah Uni Soviet pada 1945. Namun, dokumen pantauan FBI berkata lain. Menurut laporan yang diungkapkan kepada History TV, Hitler kabur hingga Spanyol, bahkan ke Amerika Selatan.
Perburuan jejak sang fuhrer pun masih berlangsung hingga kini. Dalam acara ‘Hunting Hitler’ di History TV, kamu bisa mengikuti gimana proses para veteran Amerika Serikat mengejar keberadaan sang kriminal perang di era modern ini.
5. Jack the Ripper
London di tahun 1888 bukanlah masa yang aman, terutama bagi perempuan muda. Dalam periode 3 April 1888 hingga 14 Februari 1891, ada 11 pembunuhan dengan modus serupa. Korbannya adalah perempuan tuna susila yang dimutilasi. Kebanyakan pembunuhannya berasal dari kawasan timur London.
Pembunuh yang engga pernah ketahuan itu pun disebut media Inggris sebagai ‘Jack The Ripper.’ Kepolisian Inggris ketika itu sampai kekurangan bukti buat nyaritau identitas pelaku yang sebenarnya. Apakah aksi kejam Jack the Ripper itu dilakukan satu orang atau beberapa orang pun belum terungkap. (sds)