Selasa, 10 Desember 2024

Genmuda – Kalo Kawan Muda buka halaman Google pada hari Senin (28/11), kamu pasti bakalan liat Doodle dari salah satu tokoh yang akrab buat genarasi 80 dan 90-an. Yup, beliau adalah Drs. Suyadi alias Pak Raden.

Pak Suyadi lahir pada tanggal 28 November 1932 di Puger, Jember, Jawa Timur. Namanya dikenal banyak orang berkat karya serial sandiwara boneka ‘Si Unyil’. Setahun yang lalu sosoknya telah tiada, persisnya pada tanggal 30 Oktober 2015 pada usia 82 tahun. Beliau wafat akibat penyakit infeksi paru-paru.

Selain Google yang mempersembahkan Doodle, Genmuda.com pun engga mau kalah buat memperingati ulang tahun Pak Raden. Berikut beberapa fakta lainnya yang wajib kamu tau dari beliau. Cekidot!

Si Unyil yang melegenda hingga sekarang

via: Google
(Sumber: Istimewa)

Seperti yang tadi disebut, ‘Si Unyil’ jadi boneka karya Pak Suyadi yang paling fenomenal. Acara serial sandiwara boneka tersebut ditayangkan setiap hari Minggu pagi di TVRI bekerjasama dengan Perum Produksi Film Negara (PPFN) sejak tahun 1981-1993.

Meski demikian semuanya engga berjalan mulus gaes. Soalnya pihak Pak Suyadi dan PPFN pernah bersitengang terkait hak cipta ‘Si Unyil.’ Beruntung konflik itu berujung pada kesepakatan damai pada 15 April 2014 dan Si Unyil pun bisa kita nikmati sampai sekarang di salah satu televisi swasta.

Pernah belajar animasi sampai ke Prancis

via: Google
(Sumber: Istimewa)

FYI, Pak Suyadi adalah lulusan Seni Rupa ITB. Usai meraih gelar doktorandus (Drs) beliau hijrah ke Prancis buat belajar animasi pada tahun 1961 hingga 1963 di studio bernama Les Cineastes Associes dan Les Films Martin Boschet.

Hasil studinya di negeri Napoleon tersebut turut mengasah kemampuanya menggambar beliau. Dari situlah kemudian lahir sketsa tentang ‘Si Unyil’.

Seniman serba bisa

via: Google
(Sumber: Istimewa)

Selain dikenal sebagai kreator ‘Si Unyil’, beliau juga bisa dibilang sebagai seniman serba bisa. Gimana engga, ngedongeng bisa, gambar bisa, jadi dosen pun juga bisa loh.

Karena goresannya yang khas dan identik dengan dunia anak-anak, beliau juga dipercayai sebagai ilustrator buku anak. Bahkan pihak Kemendikbud pernah meminta ilustrasi beliau di sejumlah buku pelajaran sekolah dasar. *tentunya masih manual ya.

Hidup sendiri di hari tuanya

via: Google
(Sumber: Istimewa)

Meski ‘Si Unyil’ kayaknya populer, namun hal tersebut engga berbanding lurus sama finalsial sang kreator. Memasuki hari tuanya, Pak Suyadi hanya hidup seorang diri di sebuah rumah sederhana milik kakaknya di kawasan Petamburan, Jakarta. Bahkan seniman tersebut terpaksa menjual beberapa lukisan miliknya dengan harga murah demi menyambung hidupnya.

Melihat perjuangan dan jerih payahnya selama ini engga heran dong jika Google atau bahkan masyarakat Indonesia harus mengapresiasi beliau sebagai salah satu pahlawan pendidikan. “Terima kasih Pak Suyadi”.

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.