Cuma 5 Fenomena Fisika Dunia Nyata Ini yang Bisa Jabarin “Force” di Franchise Film ‘Star Wars’
Genmuda – Obi Wan Kenobi, seorang jedi senior berkata pada muridnya, “Force ada di sekitar kita, merasuki kita, dan saling jalin-menjalin hingga membentuk seluruh galaksi.” Murid itu, Luke Skywalker kemudian nurunin ilmu menguasai force kepada muridnya, Rey.
Kekuatan tak kasat mata itu bisa bikin seseorang mencekik tanpa menyentuh, ngerasain bahaya dari jauh, hingga menghentikan laju peluru laser. Asalkan yakin dan bisa ngerasain keberadaannya, kekuatan itu bisa jadi milik siapapun.
Karena cuma dijelasin secara puitis oleh Obi Wan di “Star Wars Episode IV” (1977), wajar kalo force masih jadi misteri bahkan ketika film Star Wars rilis berkali-kali. Sekarang, gak ada salahnya penjelasan itu dicari dari ilmu fisika di dunia nyata.
Dari segi bahasa, force sama artinya dengan “gaya” (bukan ngomongin style). Dan, di galaksi ini ada empat gaya fundamental yang membentuk galaksi seperti sekarang, serta satu proses fisika terapan buat jelasin makna force.
Strong force
Penjelasan ilmiahnya ribet banget. Sumpah. Tapi intinya sih, rumus-rumus fisika pada gaya ini ngejelasin soal keterikatan ion positif (proton) dengan ion netral (neutron) pada inti atom.
Logikanya, seluruh benda di dunia kan terdiri atas atom-atom. Berarti, tiap benda gak bakalan lepas dari gaya ini. Persis seperti force pada Star Wars yang katanya selalu ada di sekitar.
Weak force
Lain dari strong force, rumus-rumus njelimet gaya weak force sama sekali gak ngomongin soal keteriakan ion pada inti atom. Melainkan, ngomongin fenomena radioaktif dalam atom yang berhubungan sama radiasi.
Berhubung Kylo Ren di “Star Wars Episode VII” (2015) bisa menghentikan radiasi laser di tengah-tengah pertempuran, maka force di franchise itu juga ada hubungannya sama gaya weak force.
Gaya gravitasi
Coba tonton lagi “Star Wars Episode V” (1980). Di situ, diceritain Luke terjun bebas dari pesawat karena kalah melawan Vader. Dalam kejatuhan, dia manfaatin force untuk mengontrol kecepatan dan arah jatuhnya sehingga tetep selamat.
Gravitasi, gaya yang bikin seseorang jatuh, merupakan salah satu gaya yang pasti ada di semua tempat. Rumus kasarnya, sih, makin besar sebuah objek, makin besar pula gravitasinya. Star Destroyer contohnya. Saking besarnya, pesawat berukuran planet itu sampe punya gravitasi sendiri.
Gaya elektromagnet
Emperor Palpatine di “Star Wars Episode VI” manfaatin force untuk ngeluarin gelombang listrik yang bukan cuma menyiksa Luke Skywalker, tapi juga Darth Vader.
Di fisika dunia nyata, elektromagnet merupakan sebuah gaya yang gak terelakkan. Rumus-rumus rumitnya ngomongin soal keberadaan listrik statis, listrik berarus, hingga gaya tarik-menarik dua benda.
Quantum entanglement
Hal ini ada hubungannya sama jurus mencekik tanpa menyentuh ala Darth Vader. Quantum entanglement merupakan sebuah proses mengubah bentuk objek di satu tempat dengan mengubah bentuk objek di tempat lain.
Kedua objeknya punya ikatan quantum (hingga ke akar-akarnya). Ikatannya kayaknya mirip kembar identik yang bisa ngerasain kesedihan sodaranya. Di Star Wars, ikatan itu ada antara Obi Wan dengan Planet Alderaan.
Saat Planet Alderaan hancur lebur ditembak laser Death Star di “Star Wars Episode IV,” Obi Wan langsung merasa gelisah kayak ada bagian dirinya yang tiba-tiba hilang. Rasanya lebih sakit daripada diputusin pacar.
Kalo disimpulin, force pada tiap franchise “Star Wars” merupakan sebuah proses mengontrol lima fenomena fisika di atas. Ada yang bisa gak ya? Ada. Para jedi yang bisa. (sds)