Senin, 7 Oktober 2024

Genmuda – Di tengah kesibukan Rabu pagi, (16/5), akun Twitter Pak Jokowi ngetwit, “Wuooohh mantab! Jadi teringat deg2annya di momen Senbatsu Uza pekan lalu.” Usut punya usut, itu akibat admin Twitternya gak fokus.

Bukannya ngetwit di akun sendiri untuk mengomentari kicauan Beby JKT 48 Oshi, doi malah ngetwit di akun RI1. Ketidaksengajaan itu berujung pada pembebastugasan (pemecatan) dari jajaran tim pengelola akun medsos Presiden. Mungkin aja dia lelah karena mikirin Bulan Ramadhan.

Meski kicauan itu dihapus, netizen masih ingat betul (karena udah di-screenshot). Sebagian dari mereka juga mengingat momen-momen lalu ketika mimin akun medsos resmi salah fokus dan mengicaukan failwhale macam “Twit Jokowi Senbatsu Uza.” Lihat aja di bawah ini.

1. Gita Wirjawan beli tiket DWP

via beritagar.id
(Sumber: beritagar.id)

Jauh sebelum Jokowi mempopulerkan diri di medsos, Gita Wirjawan telah melakukannya. Back to 2013, akun Twitter Gita Wirjawan berkicau, “Harga berapaan sis?” untuk membalas akun @jeslynkyla yang jual dua tiket DWP. Habis itu, Gita Wirjawan langsung dicengin, “Ciyee. Beli tike DWP.”

Pada saat itu, Gita Wirjawan menjabat sebagai menteri perdagangan periode 2011-2014. Sebelumnya, beliau merupakan Senior Country Manager JP Morgan Indonesia, cabang perusahaan finansial asal Amerika Serikat.

2. Trump Covfefe

via theguardian.com
(Sumber: theguardian.com)

Dari masa pencalonan hingga menjabat sebagai Presiden AS, Donald Trump habis dikritik media. Pada 31 Mei 2017, Donald J Trump berkicau di Twitter, “Despite the constant negative press covfefe.” (“Terlepas dari covfefe negatif pers).

Para netizen menduga kata covfefe adalah bentuk salah ketik dari kata coverage (pemberitaan). Namun, Donald Trump menghapus kicauan itu dan menyangkal kesalahan pengetikan yang doi lakuin.

3. Akun setkabgoid salah kutip pernyataan Presiden

via kompas.com
(Sumber: kompas.com)

Akun medsos Sekretaris Kabinet mengutip pernyataan Jokowi, “Kita sudah meminta kepada jajaran NU agar tegas pada aliran radikal & intoleran, apapun organisasinya – Presiden @Jokowi.”

Sayangnya, admin itu salah kutip. Meski mengatakannya saat membuka Musyawarah Besar Alim Ulama dan Konferensi Besar NU, Pak Jokowi beri perintah ke seluruh jajaran pemerintah, bukan ke pihak NU.

Salah kutip itu dipermasalahkan netizen lantaran cuma para penegak hukum yang diberi hak dan kewajiban menindak organisasi radikal. Warga sipil dan ormas enggak punya hak dan kewajiban itu.

4. Akun kementan mengutip berita engga nyambung

via suarakarya.id
(Sumber: suarakarya.id)

Pengelola akun Twitter Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan “engga nyambung caption.” Akun itu memposting link berita politik yang gak ada urusannya dengan pertanian. Serius.

Isi berita emang engga nyambung sama isi pertanian, karena berisi pernyataan Ketua MPR yang menyesalkan pemerintah Hongkong menolak Ustad Somad. Mungkin miminnya udah terlanjur ngikutin berita Ustad Somad dan mengira itu akun doi sendiri.

5. Akun DPR RI salah twit nama ketuanya sendiri

via detik.net.id
(Sumber: detik.net.id)

Ini kesalahan malu-maluin banget. Admin DPR RI salah menyebut nama ketua DPR, organisasi yang dia pegang. Nama Setya Novanto berubah jadi Bambang Setya Novanto. NGANTUK BARANG KALI.

6. Palang Merah Amerika ngajak mabuk-mabukan

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Di luar negeri juga gak jauh beda, gengs. Admin Palang Merah Amerika Serikat (PMAS) juga pernah salah twit. Maksud hati ngajak kawan-kawan si admin bermabuk-mabukan lewat akun sendiri, mimin malah ngetwit itu di akun PMAS.

7. Vodafone UK ngetwit jorok

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Follower Vodafone Inggris kaget banget saat perusahaan telekomunikasi itu ngetwit soal kemuakannya terhadap kaum gay dan keinginannya mengejar cewek-cewek. Masalahnya, Twit itu ditulis dalam bahasa jorok.

Awalnya, Vodafone berdalih akunnya kena hack. Setelah diusut, ternyata itu adalah ketidakkesengajaan miminnya. Maaf namanya juga khilaf. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.