Selasa, 30 April 2024

Genmuda – Seniman adalah salah profesi paling anti mainstream. Kenapa? Karena pada diri merekalah ide ajaib bisa lahir dalam bentuk karya seni, kemudian jadi bahan kritik sosial sampe obrolan sehari-hari.

Di tangan seniman pula barang biasa bisa jadi luar biasa. Sama halnya yang dilakukan sama Noah Deledda. Cowok satu ini bisa memahal kaleng minuman berbahan almunium dengan menggunakan tangan kosong. Iya, kamu gak salah baca kok.

Tanpa menggunakan bantuan mesin, dia membuat bentuk pahatan rapih di atas kaleng almunium. Untuk memulainya pertama dia mencari kaleng bekas kemudian dihaluskan dengan aplas hingga polos dan berkilau.

Kemudian baru deh jari ‘artsy’ Noah membentuk pola geometris dengan menggunakan jempolnya. Mulai dari menekan kaleng, melipat, sampai membuatnya penyok (dengan rapih) semua digunakan tanpa bantuan mesin.

Kemampuan tersebut dipelajari oleh Noah sejak bertahun-tahun. Saking detilnya, pengerjaan mengukir kaleng ini juga memakan banyak waktu, kesabaran, sampai menlukai tangannya sendiri. Namun dengan banyaknya latihan sekarang karyanya banyak dikenal sama orang.

“Bagi saya sangat penting melakukan ini semua dengan tangan kosong tanpa bantuan alat atau memanupulasi bentuk. Bentuk di kaleng adalah hasil proses dorongan ibu jari yang memanfaatkan bentuk silinder (kaleng).” terang seniman yang tinggal di Tampa, Florida ini.

Menciptakan kritik sosial

Saat diwawancarai oleh WEDU Arts Plus, Noah bilang bahwa banyak orang yang belum pernah melihat kaleng-kaleng yang ia buat. Namun buat sang seniman, hal ini sangat ironis karena semua orang bisa melihat banyak kaleng almunium yang dibiarkan hancur gitu aja.

Lewat karyanya itu Noah juga mau membuktikan kalo secara umum merusak atau menghancurkan sesuatu dapat menjadi ajang kreatif dan bisa disajikan sebagai kreatifitas seni. Paham kan?

Diakui olehnya, ide mengukir kaleng bekas ini muncul gara-gara iseng setelah melihat kaleng minuman yang baru aja diminumnnya. Dari situlah ia mulai hobi ‘ngebengkokin’ kaleng.

“Saya gak punya perkerjaan apa-apa, saya gak punya iPhone untuk membuat saya sibuk, jadi saya mulai mengotak atik kaleng yang telah hancur sebagian.” kenang sang seniman.

Sekarang setelah dikenal publik, kaleng-kaleng artsy ciptaannya itu dijual seharga 20 ribu dollar AS atau sekitar Rp 300 jutaan. Lumayan mahal ya~~~

Comments

comments

Ricky Ismail
Becoming agents of change • Salah satu mahasiswa di Universitas Syiah Kuala jurusan Ekonomi Pembangunan.