Senin, 29 April 2024

Genmuda – Punya saudara kandung terkadang bikin hati seneng tapi keseringan bikin bete karena kelakuan mereka. Meski begitu, hubungan kakak-adik jadi salah satu faktor utama yang ngebentuk kepribadian seseorang.

Kalo kata Jeffery Kluger dalam bukunya yang berjudul ‘The Sibling Effect’ (2011), “Tidak ada hubungan yang lebih dalam dan bertahan lama daripada persaudaraan. Itu bisa terlihat bahkan hanya dengan melihat hubungan persaudaraan orang lain.”

Kruger bilang, persaingan antara saudara tuh udah biasa. Dalam buku itu, Kluger juga menyebut paling engga ada 10 bentuk hubungan yang tercipta di antara kakak-zdik. Berikut ini adalah 10 bentuknya beserta penjelasannya:

1. Kolaborator

Mungkin kamu lupa, tapi waktu kecil dulu kamu pasti sering main bersama saudara kamu. Bahkan mungkin kalian sempat kompak ‘berulah’ bareng hingga bikin orangtua cuma bisa geleng-geleng kepala doang. Menurut Kluger, masa itulah kamu bisa paham artinya kekompakan.

2. Contoh buruk

Namun, hubungan saudara engga selamanya adem-ayem. Kadang pertengkaran yang bikin bete pasti terjadi. Engga jarang kamu pasti nyalah-nyalahin doi karena sifatnya yang jengkelin banget. Ketika itu lah, secara engga sadar kamu menjadikan saudara sendiri sebagai contoh buruk yang perilakunya perlu kamu hindari supaya kamu engga berantem dengan orang lain.

3. Pelindung

Meski sering berantem, Kluger berpendapat setiap saudara pada dasarnya saling melindungi satu sama lain. Bentuknya bisa muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya aja kayak waktu kamu dilarang minjem motor atau mobil kakak atau adik kamu. Kemungkinan besar karena doi takut kamu kenapa-napa (atau mungkin karena takut motor/mobilnya rusak).

4. Pembunuh motivasi

Hubungan saudara yang pada dasarnya lebih dekat dari apa pun bikin kamu dan kakak/adik kamu engga punya batas kalo lagi ngomong. Kalian bisa ngomong apapun yang ada dipikran kalian tanpa diolah. Engga jarang omongan ini membunuh motivasi kamu buat ngelakuin sesuatu.

5. Penyiksa

Engga bisa dipungkiri juga kalo kakak/adik (apa lagi adek) bisa jadi sasaran empuk buat luapin emosi. Kamu mungkin pernah lebay ngomel ke saudara waktu doi ngelakuin kesalahan sepele, begitu juga sebaliknya. Secara engga langsung, itu bisa diartikan kalo kalian tuh saling membutuhkan satu sama lain. Bukannya saling benci.

6. Teman main

(Sumber: welikeviral.com)

Udah pasti kamu pernah ngerasa kalo temen main paling menyenangkan adalah saudara sendiri. Secara psikologis, saudara emang merupakan teman pertama dan terlama yang bakal didapatkan seseorang. Karena itulah, orang yang engga punya saudara kandung bakal nyari ‘saudara’ di lingkungan lain. Misalnya, dengan nyari banyak sahabat.

7. Tempat curhat

Meski punya cara pandang berbeda, Kluger bilang kalo saudara selalu bisa jadi tempat curhat yang baik dibandingkan orang lain. Itu didasari pengalaman pribadinya yang tumbuh besar bersama saudara-saudaranya. Dalam buku itu, doi mengakui sebagian besar hasil studinya terinspirasi dari semua saudaranya.

8. Role model

Dalam hubungan persaudaraan yang cukup erat besar kemungkinan kalo tiap saudara bisa saling mempengaruhi perilaku dan kebiasaan satu sama lain. Kamu pun kemungkinan besar terpengaruh saudara dalam beberapa hal, misalnya aja cara berpakaian, cara ngomong, bahkan cara PDKT.

9. Kebanggaan

Engga jarang, saudara kamu nunjukin suatu kemampuan yang jauh lebih hebat dari perkiraanmu. Mungkin malah saudara kamu ada yang udah menerima penghargaan atau masuk ranking terus. Engga bisa dipungkiri, kamu pun bakal ngerasa bangga kalo doi berhasil.

10. Sumber motivasi

Terkadang, prestasi saudara bisa bikin kamu ngerasa iri. Menurut Kluger, itu merupakan dorongan yang baik buat bertindak. Baginya, rasa iri itu bisa diubah jadi motivasi. Meski terkesan sepele, namun pengalamannya buktiin kalo itu berhasil.

Pendapat Kluger itu bisa disimpulin dengan baik melalui pendapat sosiolog Universitas California, Katherine Conger. Kata doi, “Saudara kita akan selalu ada sepanjang berpetualang di dunia ini.” Kalo kamu gimana. Pola mana yang bisa ngejelasin hubungan dengan saudara kamu? Kasih tau di kolom komentar ya. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.