Selasa, 9 Desember 2025

Genmuda – Relay jadi film thriller terbaru garapan David Mackenzie. Film ini tayang di Indonesia mulai Rabu, 27 Agustus 2025. Kayak gimana keseruannya? Berikut review tengah pekan dari Genmuda.com!

Aksi cerdik nan memikat

©Bleecker Street

Relay ngikutin kisah Ash (Riz Ahmed), seorang perantara yang kerjaannya jadi penghubung whistleblower dengan pihak yang bisa ngasih keamanan dan duit. Awal film bikin kita mikir, “nih orang bisa dipercaya apa enggak, ya?” Tapi makin lama, misterinya dibuka pelan-pelan, dan kita disodorin karakter yang tenang, cerdas, dan penuh kontrol.

Masuklah Sarah Grant (Lily James), pegawai yang udah mau bocorin dokumen rahasia perusahaan Cybo Sementis Research tapi tiba-tiba ragu. Ash jadi orang yang nge-handle kasusnya.

Nah, bagian paling unik adalah penggunaan Tri-State Relay Service — layanan komunikasi untuk tunarungu yang secara hukum dilindungi. Kedengerannya teknis, tapi justru bikin interaksi mereka tegang sekaligus menarik dan jadi alasan kenapa judulnya jadi Relay.

Akting Riz Ahmed oke juga!

©Bleecker Street

Ahmed sendiri tampil luar biasa. Bayangin, dia jarang ngomong di seperempat awal film, tapi ekspresinya tetap bisa ngirim emosi ke penonton. Chemistry sama Lily James juga dapet, meskipun komunikasi mereka serba terbatas. Rasanya kayak lagi nonton dua orang yang berusaha nyambungin hidup lewat “potongan-potongan chat” tapi tetap intens.

Film ini paling nikmat waktu Ash diceritain lagi main kucing-kucingan sama anak buah perusahaan yang dipimpin Sam Worthington. Ash selalu tiga langkah di depan, bikin kita betah banget ngikutin aksinya. Bahkan saking keren dan lihainya, rasanya pengen film ini jadi serial tujuh season, di mana tiap minggu Ash nolong whistleblower baru.

Sayangnya, makin ke akhir, filmnya mulai goyah. Latar belakang Ash soal alkoholisme sebenernya menarik, tapi penyajiannya terasa maksa. Belum lagi hubungan yang agak dipaksain sama Sarah, bikin beberapa keputusan karakternya jadi nggak masuk akal.

Kesimpulan

©Bleecker Street

Walau menarik dan rapih, babak terakhir film justru terasa lebih ngaco. Penulis ngerasa endingan seperti maksa dibikin twist dan bikin kesel. Meski begitu, Relay masih worth it buat ditonton. Visualnya rapih, pacing-nya kenceng, dan Riz Ahmed bener-bener ngasih performa yang solid tanpa harus over-acting.

Intinya, Relay adalah contoh film yang seru tapi gagal “landing.” Untungnya, Riz Ahmed jadi penyelamat utama. Kalo masih penasaran, tonton dulu aja trailernya di bawah!

Our Score

Comments

comments

Velesya Dea
A charmwoman