Senin, 29 April 2024

Genmuda – Oh, serius Man, hal-hal terbaru dari seluruh dunia setiap hari kayaknya bikin kita ngerasa makin tertinggal aja. Kamu ngerasa juga engga sih? Karena berbagai inovasi baru yang tiap hari muncul dari orang-orang yang kreatif dan jenius, akhirnya engga sedikit bikin beberapa orang cuma jadi poser aja, alias ngikut-ngikutin.

Tapi, buat yang satu ini kayaknya belum ada nih di Indonesia. Stephen Lund, orang asli Kanada yang hobi bersepeda akhirnya melahirkan satu kebiasaan unik, yaitu menggambar melalui GPS berdasarkan garis jarak yang udah doi tempuh. Pernah kan kamu lari pake Nike+? Lari sana-sini yang ada rute-nya di smartphone kamu gitu. Nah, kayak gitu contohnya.

Bermodalkan GPS Strava, doi menyadari kalo laju sepeda yang dia tempuh bisa menghasilkan sebuah gambar. Menurutnya, kedua hal yaitu olah raga bersepeda dan menggambar yang menjadi hobinya bisa jadi kegiatan baru buat doi.

Stephen Lund pertama kali nge-goes pedal sepedanya pada 1 Januari 2015 lalu. Awalnya, gambar GPS doi masih keliatan biasa-biasa aja, berbentuk sebuah ucapan ‘Happy 2015’. Keliatannya sih emang biasa aja, atau malah kayak editan yah, tapi coba kamu bayangin gimana tuh caranya bolak-balik naik sepeda dari rekam jejak di GPS.

Berawal dari satu ucapan ‘Happy 2015’ itu, engga disangka ternyata respon orang terdekatnya melebihi apa yang doi harapkan. Berbekal semangat berolah raga sekaligus menghasilkan sketsa berdasarkan jarak yang ditempuh, akhirnya Lund mulai menjadikan hal tersebut sebagai rutinitas.

Ribuan orang di situs yang doi buat, GPSDoodles.com, menilai kreatifitas yang Stephen bikin tuh jadi sumber hiburan dan inspirasi. “Awalnya klub sepeda saya yang meminta saya membuat beberapa sketsa lagi, skala kecil saja,” ujar Stephen ngintip dari smh. “Dengan melakukan hal ini tuh bersepeda terasa lebih menyenangkan. Menyuntikkan tujuan baru di satu sisi, berolahraga sambil membentuk sebuah gambar.”

Total jarak tempuh bersepeda Stephen di tahun 2015 kemarin itu sejauh 22,300 kilometer, dan sepertiga jarak itu dia lakuin buat bikin sketsa GPS. Gila gak? Itu orang galau kayaknya baru putus, jadi lampiasannya olah raga. Canda. Jauh banget jaraknya, penulis naik tangga di kantor Genmuda.com aja udah deg-degan.

 

Giraffe (95.5 km, 3 jam 30 menit)

 

The Mermaid of the Salish Sea (89.7 km, 4 jam 13 menit)

 

Darth Vader (46.3 km, 2 jam 17 menit)

 

Christ the Redeemer (25.8 km, 1 jam 20 menit)

Baginya, menggambar sketsa di GPS sambil bersepeda adalah sebuah ide segar dan bisa membuatnya memiliki rasa petualangan baru buat latihan, sekaligus ngembangin hobi menggambarnya. Seperti yang doi bilang waktu jadi diundang ke acara TEDx terbaru tentang hobinya tersebut, “Sepeda saya bukan lagi sebuah sepeda. Sepeda saya sudah seperti kuas merah yang dicelup, dan seluruh kota adalah kanvas saya,” ujarnya.

Doi juga menyatakan kalo corat-coret yang dilakuin itu belum bisa dianggap sebuah seni, dan doi juga engga merujuk seseorang buat bisa bilang itu sebuah karya seni. “Saya lebih suka memnyebutnya ‘corat-coret’, biar orang lain terdorong juga buat melakukannya, “Menurut kamu gimana, Kawan Muda? Sebuah karya seni apa ‘keren’ aja udah? Isi jawaban kamu di kolom komentar di bawah yah, nanti kita godain.

T-Rex

(sds)

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis