Jum'at, 26 April 2024

Genmuda – Perempuan dengan latar belakang apapun baiknya punya passion yang perlu dikejar sehingga hidup engga hambar dan lebih bermakna. Jaman sekarang, perempuan pun engga ada salahnya lebih aktif ngejar suatu hal kalo emang udah jatuh cinta.

Begitu kata sutradara Nia Dinata waktu konferensi pers setelah pemutaran film ‘Ini Kisah Tiga Dara,’ di XXI Plaza Indonesia, Jumat sore (19/8). Pesan itu pula yang terkandung di dalam film musikal buatannya yang diperanin Shanty Parede (Gendis), Tara Basro (Ella), dan Tatyana Akman (Bebe).

“Di zaman sekarang ini, memangnya siapa yang bisa nahan diri dari dorongan tertentu ketika udah jatuh cinta,” kata Nia. Supaya menghasilkan kisah unik dengan latar belakang pemandangan indah, doi pun niat nerbangin kru, pemain, dan dua ton peralatan film dari Jakarta ke Maumere, Flores.

Original

©Genmuda.com/2016 TIM
Nia Dinata sedang nyeritain kisah di balik produksi film ‘Ini Kisah Tiga Dara’ waktu konferensi pers di Plaza Indonesia, Jumat (19/8). ©Genmuda.com/2016 TIM.

Meski terinspirasi dari film legend ‘Tiga Dara’ karya Usmar Ismail, Nia Dinata bilang kalo ‘Ini Kisah Tiga Dara’ engga bakal sama persis dengan film karya sutradara legendaris itu. “Aku mau juga lah me-remake film karya sutradara sebesar itu,”  kata Nia.

Sebaliknya, Nia malah nambah beberapa detil yang engga bisa ditemui di film jadulnya. Misalnya aja, tiga saudari Gendis, Ella, dan Bebe bakal lebih keliatan minat dan pekerjaannya. Sementara, film Tiga Dara lebih fokus sama kisah cinta para saudari dan cuma nunjukin kalo tiga cewek itu gemar merajut.

“Cewek-cewek ini aku tampilin sebagai sosok pekerja keras dan berkontribusi buat keluarganya atau lingkungan tempat tinggalnya,” ujar Nia. Di film legend-nya, bokap tiga dara lah yang keliatan terus bekerja mencari nafkah, sementara film buatannya nampilin sosok bokap, tiga dara, dan oma yang masing-masing punya tugas khas.

Kerja keras

©Genmuda.com/2016 TIM
Kiri-kanan: Tara Basro, Tatyana Akman, dan Shanty Paredes masih terbawa chemistry sebagai tiga bersaudari di film ‘Ini Kisah Tiga Dara.’ ©Genmuda.com/2016 TIM.

Di tempat syuting yang juga merupakan tujuan wisata itu, para kru pun perlu kerja ekstra keras. Tatyana misalnya sampe perlu berjemur di tengah terik mata hari pukul 12 siang biar kulitnya senada dengan warna kulit Shanty dan Tara Basro. Belom lagi latian berakting dan berdialog berhubung ini film pertama cewek yang lolos audisi ‘Mencari Dara’ ini.

Tugas Tara juga engga enteng. “Ini pertama kalinya aku bikin film musikal sambil nyanyi dan nari. Awalnya aku engga yakin tapi ada tim koreografi dan musik yang ngebantuin banget hingga aku sukses ngetake adegan,” tutur Tara Basro di konferensi pers itu.

Sama halnya dengan Shanty yang perlu ninggalin keluarganya di Hong Kong buat syuting di Maumere. “Aku berhasil yakinin suami kalo ini adalah once in a lifetime. Dari dulu, aku udah mimpi banget bisa main film musikal dan nyalurin passion bernyanyi, berakting, dan menariku. Kesempatan ini engga mungkin aku tolak,” kata Shanty.

Optimis

©Genmuda.com/2016 TIM
Oma Titiek Puspa juga lagi meragain aktingnya sebagai Oma di film ‘Ini Kisah Tiga Dara.’ ©Genmuda.com/2016 TIM.

Rencananya, masterpiece Nia Dinata di tahun ini tuh bakal diputer 1 September nanti. Nia berharap kalo filmnya bisa masuk diminati lebih dari satu juta penonton dalam negeri. Doi juga berharap filmnya bisa diputer di bioskop-bioskop luar negeri, minimal di Asia Tenggara.

“Kami sedang mengurus pemutaran filmnya di festival-festival film luar negeri. Misalnya aja di Jepang yang panitianya udah sepakat buat ngundang kami. Semoga aja filmnya juga bisa masuk ke negara tetangga,” kata Nia Dinata yang kemudian buru-buru ke belakang panggung buat ngirim filmnya ke panitia di Jepang. Doi lupa kalo hari itu adalah deadline pengiriman film. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.