Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Walau merasa dewasa dan tau banyak hal, anak SMA tetaplah seorang remaja yang belum nempuh pendidikan tinggi. Dengan kata lain, sama sekali bukan orang dewasa, apalagi tau banyak hal.

Keterbatasan pengetahuan ditambah ambisi yang berapi-api adalah penyebab hampir semua anak SMA, SMK, STM, MTS, atau seusianya jadi gampang gegabah. Misalnya, dengan berpikiran kayak gini aja mereka tuh udah lakuin beberapa kesalahan dalam hidup.

1. Merasa harus bayar hutang secara langsung

via giphy.com

Hampir semua anak pernah punya hutang. Mungkin buat jajan karena lupa bawa uang, mungkin juga buat memenuhi kebutuhan lain karena emang beneran lagi bokek. Apapun alasannya, hutang itu sebenernya bisa dicicil. Gak mesti langsung lunas dalam sekali bayar. Jadi, gak terlalu berat.

2. Merasa browser populer adalah browser terbaik

via study.com
Contoh browser populer. (Sumber: study.com)

Walau direkomendasiin banyak pihak, Chrome, Firefox, dan Safari hanyalah browser populer. Bukan terbaik. Soalnya, ada browser macam Opera, Vivaldi, Chromium, Brave, IceCat, atau browser lain yang ada di artikel ini.

3. Merasa mentega adalah margarin

via YouTube.com

Inilah sebab para remaja selalu gagal dalam urusan masak. Mereka samain mentega dengan margarin, padahal keduanya beda jauh. Mentega (butter) terbuat dari susu (dairy product) sementara margarin (margarine) terbuat dari minyak nabati. Beda bahan baku, beda juga hasil olahannya.

4. Merasa kopi adalah satu-satunya sumber kehidupan

via theodysseyonline.com

Seperti halnya karya seni, kuliner erat kaitannya sama selera. Apabila temen dan orang-orang terkenal bisa berfungsi dengan baik lakuin tugas dan kewajibannya tiap pagi karena kopi, belum tentu rumus itu berlaku buat kamu. Bisa aja teh, susu, atau air putih lebih ada efeknya buat kamu.

5. Merasa seluruh isi museum bisa dinikmati sekali kunjungan

via IG @ariffrahmann
(Sumber: IG @ariffrahmann)

Kalo cuma foto karya sambil update status mungkin bisa. Kalo pengen memahami pajangan museum secara mendalam, mungkin harus dateng beberapa kali. Soalnya, satu karya aja berisi sejarah dan pemikiran filosofis yang engga bakalan habis didiskusiin seharian penuh.

6. Merasa belanja barang diskon adalah berhemat

via pinterest.com

Mamet: “Jadinya lo beli sepatu apa selama liburan?”

Bobi: “Beli merk lokal aja, nih.”

Mamet: “Idih! Ngapain amat? Kenapa gak beli merk internasional aja? Tinggal nambah beberapa ratus ribu lagi, lo bisa dapet sepatunya. Lagian, itu lagi diskon 1 juta. Lo bisa hemat banyak kalo beli itu”

Mari bahas percakapan di atas pake logika dasar aja. Diskon bukan berarti menghemat. Saat beli barang seharga Rp 700 ribu yang didiskon dari Rp 1,7 juta, kamu sebenarnya ngeluarin 700 ribu. Bukannya menghemat 1 juta. Apabila sesuai bujet, silakan beli. Kalo engga, ya jangan maksain.

7. Merasa pacar sekarang akan bertahan sampe akhir

via tumblr.com

Siapa bilang hubungan asmara masa remaja tuh sejati sampe akhir zaman? Belum masuk kampus, kan? Belum masuk kerja, kan? Belum pindah kerja ke tempat baru, kan? Hidup masih panjang, bro and sis!

8. Merasa salah jawab adalah dosa

via tenor.com

Salah satu sebab pertanyaan tentang pelajaran dari guru dijawab dengan kesenyapan yang lebih sepi dari kuburan adalah karena semua orang (termasuk gurunya) merasa kesalahan kayak dosa. Siapapun yang salah jawab, langsung ngerasa dipermaulin.

Padahal, salah jawab kan termasuk proses belajar. Ketidaktahuan bukan dosa. Pura-pura gak tau tuh baru namanya dosa. Gimana menurut Kawan Muda? (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.