Genmuda – Di tengah deretan film keren yang tayang di sepanjang bulan September ini, ada satu film yang engga boleh kamu lewatin. Film tersebut engga lain dan engga bukan adalah ‘Storks’, Kawan Muda.
Waktu kecil, kamu mungkin pernah ngedenger legenda yang bilang bahwa para bayi berasal dari burung bangau. Nah, di film ‘Storks’, para bangau justru udah beralih profesi jadi kurir pengantar paket dari raksasa internet global, Cornerstore.com. Hingga suatu kali, terjadi kekacauan yang ngelibatin seekor bangau bernama Junior dan satu-satunya manusia di Gunung Bangau, yaitu Tulip.
Menariknya, walau dibalut dalam format animasi buat anak-anak, ‘Storks’ sebetulnya berisi banyak pesan yang bakal jauh lebih nyentil buat orang dewasa. Namun demikian, engga cuma itu satu-satunya fakta yang perlu kamu tau dari film tersebut. Berikut ini 5 fakta lainnya yang engga kalah menarik:
1. Terpengaruh film ‘Raising Arizona’
Terkait proses penulisan ‘Storks’, sutradara, penulis, dan produser Nicholas Stoller ngakuin bahwa dirinya dapet pengaruh dari film ‘Raising Arizona’ (1987) yang digarap oleh Coen bersaudara. Hal ini mungkin bisa jadi penjelasan buat beberapa elemen unik yang jadi daya tarik sendiri di film tersebut.
“Awalnya, saya ingin film tersebut menjadi seperti ‘Raising Arizona’ di mana setiap karakter bertemu sang bayi dan mereka ingin menjaganya. Itu adalah ide awal dan kemudian saya menyadari bahwa film tersebut bukanlah live-action tapi animasi dan mereka bisa melakukan hal-hal aneh,” jelas Stoller.
2. Keterlibatan anak Stoller
Siapa sangka, penggunaan nama Tulip dan bayi Diamond Destiny pada beberapa karakter ‘Storks’ ternyata merupakan ide dari anak Stoller loh, Kawan Muda. “Putriku menamainya [Tulip] saat dia berusia 5 tahun. Itu benar-benar di awal proses. Dan dia juga menamai Diamond Destiny. Itu adalah hal pertama yang diucapkannya. Menurutku, ‘Ya. Itu terdengar cukup konyol’,” ungkap Stoller.
3. Diskusi panjang penentuan usia para bayi
Kalo kamu amatin lagi baik-baik, kamu tentu bisa ngelihat bahwa bayi-bayi yang dianterin para bangau di film ‘Storks’ sebetulnya bukan benar-benar bayi yang baru lahir. Mereka justru seengganya udah berusia 6 bulan. Terkait hal itu, Stoller pun punya penjelasannya sendiri.
“Bayi yang baru lahir tidak lucu. Bagi saya, yang lucu itu yang berusia sekitar 6-9 bulan. Tampaknya bayi 6 bulan adalah sasaran yang tepat karena mereka bisa melakukan sesuatu, tapi mereka tidak bisa berjalan keliling dan mereka tidak begitu muda sampai-sampai terlihat seperti makhluk dari planet lain,” beber Stoller.
4. Rahasia di balik sesi rekaman
Biasanya, para aktor/aktris pengisi suara bakal ngelakuin sesi rekaman sendirian di studio. Namun demikian, lain halnya dengan ‘Storks’, para aktor/aktris pengisi suara yang terlibat justru ngelakuin rekaman secara bersamaan di awal. Menurut Stoller, teknik itu merupakan hal yang penting supaya dirinya bisa ngedapetin penampilan terbaik dari mereka. Andy Samberg sebagai aktor pengisi suara utama ngakuin pula bahwa teknik tersebut cukup berhasil, walau awalnya doi sempat agak keganggu.
5. Katie Crown awalnya scratch actor
Di tahap awal ‘Storks’, Katie Crown sebenarnya cuma berperan sebagai seorang pengisi suara sementara. Hingga kemudian saat tiba pada tahap casting, pihak produksi akhirnya netapin doi buat benar-benar jadi pengisi suara Tulip. ‘Storks’ pun sekaligus jadi film besar pertamanya sebagai pengisi suara. “Kami tidak dapat memikirkan orang lain untuk melakukannya. Maksud saya, Katie harus mengisi bagian itu. Dia berhasil melakukannya,” kata produser Brad Lewis.
(sds)