Selasa, 19 Maret 2024

Genmuda – Citra predator bertampang nyeremin dengan taring runcing, tubuh berotot, dan perut selalu lapar luluh lantak setelah kehadiran spesies-spesies kucing kecil. Meski ukuran dan anatomi sebesar anak kucing rumah, mereka termasuk makhluk liar dan jago berburu di hutan, loh.

Ada tiga spesies kucing paling kecil yang tercatat di dunia. Yaitu, rusty-spotted cat (Prionailurus rubiginosus), Kucing kaki hitam (Felis nigripes), dan Kodkod (Leopardus guigna). Lucu-lucu banget deh, gaes! Kamu udah pada lihat belum?

Rusty-spotted cat (P rubiginosus)

Kucing dengan berat rata-rata 1-1,6 kilogram ini punya tinggi sekitar 20 centimeter. Beberapa spesies Rusty-spooted Cat malah ada yang lebih kecil dengan panjang mirip kayak smartphone terus muat bediri, duduk, dan tidur di tangan orang dewasa Indonesia.

Penghuni hutan India dan Sri Lanka ini jago berburu hewan pengerat, burung, kodok, juga serangga. Untuk ngindarin predator lebih besar, kucing hutan berbulu pendek dan halus itu harus bersembunyi di sela semak belukar atau lari ke atas pohon.

via express.co.uk
Lucu banget nih kucing hutan dewasa Sri Lanka! MAU! (Sumber: express.co.uk)

Telinga pendek dan bundar, moncong pendek, dan corak alis putih jadi sumber kelucuan P rubiginosus. Namun, populasi kucing langka ini masuk kategori hampir punah. P rubiginosus dewasa sering diburu warga sekitar hutan dan anjing-anjingnya karena dikira anak leopard (Panthera pardus).

Kalo gak diburu manusia, sih, hewan ini bisa berkembang biak cukup cepat karena bisa melahirkan sekaligus dua anak di tempat persembunyiannya. Sayang banget kucing selucu ini gak ada di Indonesia.

Kucing kaki hitam (Felis nigripes)

Kucing sebelumnya merupakan kucing terkecil di Asia, sementara F nigripes termasuk kucing terkecil di Afrika. Rata-rata, berat sodaranya kucing kampung ini antara 1,2 – 2,1 kilogram. Kucing cewek lebih kecil daripada kucing cowok.

Kayak namanya, ciri khas F nigripes adalah telapak kakinya yang hitam kayak lagi pake sol sepatu. Kucing itu seringnya punya paling banyak dua anak sekali melahirkan. Paling sering satu. Jarang banget punya tiga sampe empat anak. Sehingga, termasuk spesies terancam punah.

via wikimedia.org
Kucing kaki hitam lagi ngumpet di bawah batang kayu. (Sumber: wikimedia.org)

Meski termasuk kucing hutan paling antisosial lantaran lebih suka hidup menyendiri, ngeongan nigripes paling kencang di antara kucing seukurannya. Udah gitu, paling butuh banyak makan karena enerjik banget.

Dalam semalam, F nigripes dewasa bisa mengonsumsi 14 hewan buruan, misalnya tikus, serangga, hingga kelinci hutan. Kalo ada sisa, makanannya disimpen buat dimakan nanti lagi.

Kodkod (Leopardus guigna)

Warga lokal di Chile menyebutnya sebagai kodkod (L guigna). Kucing berwajah lucu ini sayangnya dipandang negatif sama warga sekitar. Soalnya, L guigna dianggap pencuri dan pemangsa ayam ternak.

Ternaknya mati dengan bekas gigitan di leher gak lama setelah kemunculan kodkod. Dengan bentuk luka seperti itu dan fakta bahwa kodkod berburu setelah matahari terbenam, warga mengiranya sebagai kucing vampir lalu diburu.

via kimcampion.com
Kodkod mengintai hewan buruannya. (Sumber: kimcampion.com)

Sejak 2002, jumlah populasinya terus turun lantaran perluasan area hunian, perkebunan, dan peternakan warga. Jumlahnya engga sampe 10 ribu ekor lagi di Chile dan termasuk hewan langka di dunia.

Padahal, kalo habitatnya di hutan gak digusur manusia, kodkod cuma makan hewan buruan macam tikus, serangga, dan kelinci hutan layaknya kucing hutan lain.

Sayangnya, hewan di atas gak boleh sembarangan dipelihara, gaes. Kalo kamu emang peduli sama kucing-kucing terkecil di atas, atau jenis kucing mutan yang langka mending pelihara lingkungan sebaik mungkin biar mereka gak punah. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.