Kamis, 2 Mei 2024

Genmuda – Tahu engga Kawan Muda, kalau hari ini, tanggal 16 November adalah peringatan Hari Toleransi Internasional. Hari spesial ini diadopsi UNESCO dari Declaration of Principles on Tolerance, pada 16 November 1995.

Mengulik sedikit sejarah Hari Toleransi Sedunia, tahun 1995 lalu deklarasi ini menegaskan kembali pentingnya mempromosikan dan menjamin toleransi, sebagaimana telah ditegaskan dalam instrumen-instrumen internasional tentang hak asasi manusia. Karena itu, mulai tahun 1996, tanggal 16 November ditetapkan sebagai Hari Toleransi Internasional. Di hari ini, seluruh masyarakat di dunia diserukan untuk meningkatkan toleransi dengan mengakui, menghormati, dan tidak menjadikan segala bentuk perbedaan di sekitar sebagai sesuatu yang harus diperangi.

Nah, buat kita-kita yang masih muda, gimana sih caranya memaknai Hari Toleransi Sedunia ini? Well, banyak banget yang bisa kita lakuin guys. Yang paling penting adalah gimana kita bisa memulai, dari diri sendiri, untuk membiasakan bertoleransi terhadap perbedaan…

  1. Toleransi terhadap perbedaan agama

 

Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama. Di negara kita, ada lima negara yang diakui oleh pemerintah. Jadi sebagai warga negara yang baik, udah pasti kita harus ikut menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan agama itu.

Dimulai dengan engga ngegangguin teman yang lagi puasa dengan makan tempe mendoan pake bumbu kacang di depan dia, engga ngajakin teman main ke Dufan padahal waktunya doi ke Gereja, sampe nungguin teman selesai ibadah di Pura dulu sebelum nongkrong-nongkrong asoy.

Agama adalah kepercayaan dan iman masing-masing orang, daripada ngeributin perbedaan agama sampe ngeganggu orang lain beribadah, mendingan lihat lagi diri kita dulu, apakah kita udah jadi makhluk Tuhan yang paling benar? *mikir

 

  1. Toleransi terhadap perbedaan daerah/suku/ras

Selain agama yang beda, di Indonesia juga engga asing dengan ragamnya daerah asal, suku, dan ras kita. Negara kita punya berapa provinsi gaes? Yup, ada 34 provinsi! Dan di provinsi-provinsi itu aja, masih bisa punya perbedaan suku. Buat yang tinggal di Jakarta, pasti udah biasa ngelihat dan berinteraksi sama orang-orang yang beda, dari mulai Betawi, Sunda, sampe Batak.

Nah dari perbedaan suku itu, banyak juga perbedaan kebiasaan, tingkah laku, sampai cara bicara. Kalau kita engga bisa toleransi, wah pasti udah kejadian perang dunia ketiga cuma antar suku di Indonesia aja. Jadi, biar kita bisa hidup berdampingan dengan aman, nyaman, dan tentram, kita juga harus belajar buat memahami dan menyesuaikan diri sama lingkungan di sekitar kita.

Kalau kamu orang batak yang tinggal di Jawa, coba pelanin dikit kalau ngomong. Di daerah batak, bicara dengan suara keras itu biasa, tapi kalau kamu ngelakuin itu di depan orang Jawa, bisa-bisa dia nangis karena ngira kamu ngebentak-bentak dan marahin dia.

Toleransi antar suku/ras/daerah juga bisa dilakuin dengan engga milih-milih jodoh berdasarkan suku-nya. “Ih gue engga mau ah nikah sama orang Padang, pasti pelit! Nanti kalau gue minta tas Hermes engga bakal dibeliin, ogah”. Gaes, yang namanya cinta, engga ngebeda-bedain suku/ras/daerah. Paling cuma ngebeda-bedain tampang sama isi dompet. Wehehehe.

 

  1. Toleransi terhadap perbedaan bangsa

Orang Indonesia sih toleransinya gede banget kalau sama orang-orang dari negara lain, apalagi turis-turis bule yang dateng ke sini. Saking “toleransi”-nya, sampe kadang heboh banget minta foto bareng dan sok-sok ngajakin ngobrol asik. Itu jadi ngebuktiin kalau bangsa kita adalah bangsa yang ramah. Pertahankan guys!

Paling yang harus kamu lakuin adalah bertoleransi terhadap temen yang kalah taruhan di Piala Dunia. Contohnya, waktu Brazil dikalahin 1-7 sama Jerman tahun 2014 kemarin, engga usah kamu bahas-bahas sampai Piala Dunia 2020 juga. Sakitnya dimana?

 

  1. Toleransi terhadap perbedaan kepercayaan/pendapat/pilihan

Masing-masing orang bebas punya kepercayaan atau pendapat terhadap suatu hal. Dan itu, bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahin. Jadi, kalau temen kamu percaya doi engga boleh keluar rumah pas malem Jumat kliwon, yaudah, biarin aja. Engga perlu kamu paksa-paksa buat ikutan clubbing, apalagi sampe nyuruh teman-teman sekelas buat musuhin dia.

Toleransi terhadap perbedaan pendapat atau pilihan juga bisa dilakuin dengan nerima kalau semua orang punya pemikiran yang beda. Mungkin kamu yakin banget kalau kamu adalah orang paling ganteng se-RT 01, sama kayak orang tua kamu yang tiap pagi muji, “Aduh, anak mami kok tiap bangun tidur makin tambah sih gantengnya! Besok pasti kamu udah mirip sama Herjunot Ali!” Tapi mungkin, di mata gebetan kamu, kamu lebih mirip sama Ali Baba daripada Herjunot Ali. Terima aja sob, hidup terkadang engga adil. :’)

 

  1. Toleransi terhadap perbedaan status

Ada yang beruntung dilahirkan di keluarga yang kaya raya tujuh tahunan, ada juga yang harus kerja mati-matian buat makan. Perbedaan “status sosial” di Indonesia ini masih belum cukup baik, dan masih banyak orang yang kurang bertoleransi, bersimpati, dan berempati pada orang-orang yang engga seberuntung kita.

Jadi sebagai anak muda yang ganteng/cantik, pinter, sayang Mamah Papah, dan bertekad buat berguna pada agama dan bangsa, kita harus mulai menanamkan rasa toleransi ini ke diri kita sendiri. Kalau ada yang butuh bantuan kita, jangan cuma ngelihat sinis trus langsung berlalu gitu aja. Contohnya, kalau ada pengamen di bus, terus kamu engga ada duit kecil lagi buat dikasih, engga perlu pura-pura tidur atau nengok ke arah lain. Kamu bisa kan, ngangkat tangan dikit sambil bilang, “Maaf ya Bang, engga ada uang kecil.” Dijamin deh, si pengamen juga jadi lebih ngehormatin kamu, sekaligus ngerasa dihargain.

Toleransi terhadap perbedaan status juga HARUS kita lakuin dalam pertemanan. Jangan mentang-mentang kamu punya pacar cantik dan seksi, kerjaannya pamer di depan teman kamu yang jomblo abadi. Kali aja teman kamu itu udah habis kesabaran. Bisa-bisa, cewek kamu ditikung sama doi.


Anyway, kita sebagai manusia emang harus bisa bertoleransi sama perbedaan-perbedaan apapun, Kawan Muda. Coba kamu hitung, berapa banyak sih orang yang ada di dunia ini? Dari sekian banyaknya itu, engga mungkin kan semua orang punya pemikiran yang sama? So, perbedaan udah jadi fitrahnya manusia.

Kalau kamu masih suka ngotot-ngotot, coba ingat lagi, apakah planet bumi punya lo doang? Punya keluarga lo? Punya temen-temen lo? Ya engga juga kan.

Selamat Hari Toleransi Internasional, Kawan Muda! Semoga perbedaan-perbedaan di antara kita engga ngehalangin cinta dan kasih sayang kamu dan aku. He-he. (sds)

Comments

comments

Ratu Rima
Forever needs: Foods. Cafe latte. Holiday. Writing. BIGBANG. and... You ♥