Kamis, 12 Desember 2024
Hiburan

Lima Alasan Ini yang Bikin Film ‘Prenjak’ Menangin Festival Film Cannes

wregas prenjak in the year of monkey - genmuda (9)Wregas Bhanuteja dan partnernya Ersya Ruswandono bersedia ngasih foto eksklusif buat Genmuda loh. Serasi banget ya mereka bedua (loh jadi gosip). (Sumber: Genmuda.com/2016 Charisma)

Genmuda – Wregas Bhanuteja, seorang sutradara muda Indonesia yang filmnya baru-baru ini menangin La Semaine de la Critique (pekan para kritikus) di Festival Film Cannes, Prancis. Filmnya yang berjudul “Prenjak/In the Year of Monkey” bisa ngalahin ratusan film yang disubmit sineas seluruh dunia.

‘Prenjak’ hanya diperankan dua pemain utama, yaitu Rosa Wineggar dan Yohanes Budyambara. Tapi, film berdurasi 12 menit itu bisa meluluh lantakkan dan melumatkan perasaan dewan juri Cannes, yang notabene merupakan kritikus film senior. Kira-kira apa ya faktor yang bikin ‘Prenjak’ menang?

wregas prenjak in the year of monkey - genmuda (2)
Didier Vuillecot, Wakil Direktur Intitut Prancis di Indonesia bidang Kerjasama Artistik dan Audio Visual sedang memberi sambutan sama Wregas. (Sumber: Genmuda.com/2016 Charisma)

Kamis (2/6) lalu, Wregas dan kawan-kawannya menggelar screening film ‘Prenjak’ di Lembaga Kebudayaan Perancis di Indonesia (IFI) Thamrin, Jakarta. Di situ, doi ngebeberin kekuatan film yang doi submit ke Genmuda.com. Jadi, inilah alasannya Prenjak bisa menangin ‘La Semaine de La Critique Cannes’.

1. Tema Kuat

Tanpa maksud ngasih spoiler, ‘Prenjak’ nyeritain perjuangan seorang ibu muda buat survive setelah ditinggal suaminya. Si ibu ini butuh banget duit dan menghalalkan perlu pakai segala cara buat dapetin duit. Biarpun ada scene yang nampilin alat kelamin pria dan wanita, filmnya sama sekali engga ada unsur pornografi.

“Aku ceritakan cara si ibu itu bertahan dari krisis tanpa perlu menodai dirinya. Karena engga gampang buat besarin anak seorang diri,” kata Wregas. Doi sih mengaku sebagai seorang family man, jadi tema kaya gini yang doi pilih. Dan, juga diminati sama dewan juri Cannes.

2. Pesan Moral yang Kuat

prenjak
(Sumber: Twitter)

Dari cerita Wregas, film ini doi buat dengan pesan moral untuk setia, terutama buat para cowok-cowok. Doi sebel banget sama cowol yang engga tanggung jawab dan ninggalin pasangannya sengsara gitu aja. (Kamu juga setuju dong sama Wregas?)

“Jangan deh ninggalin perempuan yang udah kita ikat dalam sebuah hubungan. Karena, belum tentu yang ditinggalkan tuh mampu bertahan tanpa pasangannya. Pasti butuh perjuangan ekstra berat buat bertahan,” kata Wregas dengan emosinya.

3. Bercerita Realita

wregas prenjak in the year of monkey - genmuda (8)
Wregas lagi berbincang dengan wartawan, tamu undangan, dan penonton screening filmnya. (Sumber: Genmuda.com/2016 Charisma)

Film yang certanya begitu nyata itu emang inspirasinya di dapat dari kisah temen-temen Wregas. Salah satunya, ada temen doi yang ditinggal cowoknya ketika hamil. Selain itu, ada juga yang nemu perempuan sekitar Alun-Alun Jogja yang gunain cara apapun buat cari uang, seperti halnya karakter di film ‘Prenjak’.

“Dua pengalaman temen aku itu yang aku gabung buat membangun cerita di film Prenjak. Kejadian yang kalian liat di film tuh ya benar adanya. Bukan sekedar simbol atau imajinasi,” kata Wregas. Ternyata, Wregas emang terbiasa bikin film realis kaya gitu. Doi udah pernah bikin film ‘Senyawa’ dan ‘Lemantun’ yang realis dan bertema keluarga. Ada lagi film doi yang namanya ‘Lembusura’ dan ‘Floating Chopin’ yang terasa experimental banget.

4. Ngaduk-ngaduk plot

Selain itu, plot film ‘Prenjak’ dibangun dengan kontras. Jadi, cerita di awal dan terakhir punya nuansa yang bertolak belakang. Kalo menit-menit awal film itu bikin juri ketawa-tawa, menit terakhirnya bikin juri menangis.

Berdasarkan cerita Wregas, “Setelah penilaian, Aku disamperin salah satu dewan juri dan dia bilang dia menangis begitu melihat scene akhir. Padahal waktu scene awal dia ketawa-tawa. Dia heran masa ada perempuan yang mau segitunya buat nyari duit. Tapi, begitu scene terakhir dia bilang ke juri lain, ‘this is it. This is the winner.”

5. Mengayomi

wregas prenjak in the year of monkey - genmuda (7)
Sesi talkshownya diwarnai ketawa-tawa karena keluguan si Yohanes. Kayanya, proses produksinya kaya gini juga. (Sumber: Genmuda.com/2016 Charisma)

Agak sulit mencari kosakata yang tepat buat deskripsiin cara Wregas menyutradai filmnya. Ada yang bilang doi santai banget, ada yang bilang doi mengarahkan banget. “Dia tuh nyantai kalo menyutradari. Engga marah-marah,” kata Yohanes Budyambara.

Sementara Rosa Winenggar bilang, “Wregas tuh bagus dalam mengarahkan. Dia jelas mengarahkan gue harus ngapain di saat tertentu. Dia juga ngasih tau gimana cara beraktingnya biar pas di kamera.” kalo kata Wregas, “Satu lirikan pun ada maknanya dalam film.”

So, itu lima hal yang jadi penilaian positif Prenjak menurut Wregas. Sekarang, doi merasa udah waktunya mulai ngegarap film panjang. “Aku mau libur dulu barang seminggu. Tidur-tidur, lalu mengunjungi orangtua di Jogja. Setelah itu, baru mulai menggarap naskah film panjangku,” kata Wregas.

Terkait produksi film panjang, Wregas sebenarnya udah pernah kerja bareng Riri Riza dan Mira Lesmana loh. Misalnya, di film ‘Sokola Rimba’. Di situ doi jadi asisten sutradara magang. Terus doi juga jadi Behind The Scene Director film ‘Ada Apa dengan Cinta 2’. Cool banget ya. Kita tunggu aja karya Wregas cs. berikutnya!

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.