Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Dunia gaming kerap diidentikkan publik sebagai dunia yang erat dengan kehidupan cowok. Di sejumlah Massive Multiplayer Online Role Playing Game (MMORPG) atau yang biasa disebut ‘game online’ di Indonesia, para gamer girl kerap dianggap engga kompeten.

Kalo emang keliatan jago, para kaum hawa di dunia game malah dikata-katain hacker atau dituduh curang karena dapat banyak bantuan dari player lain. Nyatanya justru kebalikan dari itu loh, gaes. Sejumlah peneliti nunjukin kalo engga ada beda kemampuan gaming antara gamer girl dan gamer boy.

Siapa bilang cewek gamer jarang dapet prestasi di game online?

Berlawanan dari tuduhan yang ada, perbedaan jenis kelamin sama sekali engga mempengaruhi skill seseorang main game. Penelitian Cuihua Shen dari Universitas California Amerika Serikat menyimpulkan hal itu setelah meneliti 10.000 pria dan wanita yang main EverQuest II di AS dan Chevaliers’ Romance III di Tiongkok.

Kalo emang gitu, kenapa tuduhannya bisa terus melebar dan mengakar? Menurut Shen, gamer girl yang ditelitinya cenderung memilih peran sebagai karakter pendukung, penyembuh, atau peran support lainnya. Sementara cowok-cowok lah yang pakai karakter tukang nge-kill yang kerap terlibat pertempuran di garis depan.

Karena itu lah, cowok-cowok yang merasa punya prestasi tinggi di depan pertempuran bilang karakter support yang didominasi cewek-cewek engga kompeten. Padahal, mainin karakter support juga membutuhkan skill tersendiri, gaes.

Cewek gamer juga cepat naik level

(Sumber: The Guardian)

Dalam permainan MMO, menaikkan level pasti jadi misi tiap karakter. Semakin bertambahnya level, semakin kuat karakter dan banyak pula jurus yang bisa dipakai di pertempuran. Biasanya, leveling dilakukan dengan mengalahkan monster-monster.

Karena cowok banyak pakai karakter tukang nge-kill, mereka menganggap cewek bakal kesulitan buat naik level. Faktanya mah engga begitu. Penelitian Shen membuktikan kalo gamer girl yang pakai karakter support pun cepat naik level.

“Kalau cowok lebih kompetitif di game. Sementara cewek-cewek lebih fokus berinteraksi di dalam game. Itulah sebabnya banyak karakter yang bersedia membantu naikin level gamer girl,” menurut hasil penelitian Shen.

Jumlah cewek gamer lebih banyak dari cowok

Siapa bilang jumlah gamer cowok lebih banyak dari cewek? Internet Advertising Bureau Amerika Serikat pada 18 September 2014 menyatakan kalo 52% pemain game berjenis kelamin perempuan. Mayoritasnya emang main game di ponsel. Game dengan genre macam ‘Word With Friends’ pun lebih diminati cewek dariapda game macam ‘Call of Duty’.

The Guardian 18 September yang memuat hasil penelitian itu sangat menyayangkan respon publik. “Masyarakat umum bahkan sebagian media masih menganggap game macam itu bukanlah ‘game yang sesungguhnya.’ Tokoh utama perempuan di dalam game pun masih jarang. Perempuan kerap dijadikan tokoh tambahan,” tulis The Guardian.

Cewek lebih banyak punya konsol

(Sumber: thegeekparent.com)

Berdasarkan survei pusat penelitian statistik internet Pew Research Center, sebanyak 42% pemilik XBox dan PlayStation berjenis kelamin perempuan berusia 18 tahun. Sementara cowok berusia itu yang punya XBox atau PS cuma ada 37%. Sisanya memilih merahasiakan jenis kelaminnya.

Selain punya konsol seperti itu, cewek-cewek juga memiliki handheld atau konsol portable macam PS Vita atau Nintendo 3DS. Dengan kata lain, anak cewek tuh lebih punya banyak perangkat gaming daripada cowok.

Professional gamer cewek

(Sumber: genmuda.com)

Di Indoensia, ada gamer profesional berjenis kelamin perempuan yang mendominasi dunia gaming dan pertandingan game bahkan hingga tingkat internasional. Monica Carolina yang akrab disapa ‘Nix1a’ di antara para gamer tuh jagonya main first person shooter (FPS).

Di Indonesia, doi pun udah punya tim gaming sendiri dengan nama ‘nXa’ dan ‘nXa Ladies.’ Dua tim yang dibangunnya itu fokus dalam pertandingan ‘DoTA 2,’ ‘League of Legend,’ dan game-game FPS. Sekarang, tim nXa udah disponsori nama-nama industri komputer terbesar macam nVidia (teknologi VGA Card), MSI (motherboard), dan Corsair (RAM). Gokil engga tuh? (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.