Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Lapak pameran Vivo menarik perhatian pengunjung Consumer Electronic Show (CES) 2018, Las Vegas, AS, Rabu (10/1). Brand sponsor utama Piala Dunia 2018 Russia itu kenalin teknologi pemindai sidik jari dalam layar, sekaligus buka babak baru inovasi fingerprint scanner smartphone.

Dengan teknologi itu, layar ponsel bisa langsung nampilin ikon pemindai sidik jari pada layar tiap kali dibutuhin. Sensornya secara otomatis memindai dan memproses tiap guratan pada jari.

Saat gak dibutuhin, ikon itu hilang dan layar berfungsi seperti layar smartphone pada umumnya. Pada ponsel lain, pemindaian sidik jari dilakuin bukan di layar, melainkan di sensor khusus yang menyatu sama tombol “Home” atau dipasang di bagian belakang ponsel.

“Ini adalah langkah besar menghadirkan pengalaman futuristik kepada semua konsumen. Teknologinya kami kembangkan melalui riset dan pengembangan teknologi jangka panjang,” tutur Alex Feng, Senior Vice President Vivo dalam siaran pers.

Gimana teknis teknologinya bekerja

via Istimewa
Skema peletakan sensor sidik jari pada layar OLED yang tembus hingga layar kaca. (Sumber: Istimewa)

Lembar keterangan teknis yang Genmuda.com terima, Kamis (11/1), bilang, “Teknologi bernama in-display fingerprint scanner itu membuat layar OLED dapat mengeluarkan sensor cahaya yang nembus lapisan kaca di atas layar. Sensor itu menampilkan semacam grafis berupa ikon pemindai.”

Saat bagian itu ditekan, sensor langsung menangkap pola guratan sidik jari dan memprosesnya. Supaya prosesnya berjalan lancar, lembar teknis itu nyaranin supaya ikon pemindainya ditekan cukup kuat.

Fungsinya buat apa?

Sensor sidik jari selama ini dipake untuk buka layar terkunci. Dengan teknologi ini, sidik jari juga bisa dipake buat otorisasi update software hingga otorisasi transaksi jual/beli/transfer uang via smartphone.

Futuristiknya di mana?

via Istimewa
Makin modern, makin kecil bingkai ponselnya. (Sumber: Istimewa)

Canalys selaku konsultan teknologi global yang datanya dipercayai Vivo menyatakan, “Tren tampilan minim bingkai (bezel-less) berkembang sebanyak 20 persen sepanjang 2017. Jumlahnya diprediksi nambah terus hingga 50% hingga 2020.”

Dengan kata lain, ponsel minim bingkai merupakan tipe ponsel masa depan menurut riset. Nah, pemindai sidikjari dalam layar memungkinkan tren itu terus berlanjut hingga akhirnya tercipta teknologi ponsel yang satu sisinya penuh layar semua, tanpa bingkai secuilpun.

Ada pengaruhnya sama desain ponsel?

via mashable.com
Tipikal ponsel masa depan: Layar penuh di satu sisi. (Sumber: mashable.com)

Ada banget! Teknologi pemindai dalam layar Vivo ungguli sensor sidik jari “klasik.” Soalnya, pengoperasiannya lebih mudah dan nyaman tanpa mengesampingkan kerampingan tubuh smartphone.

Berdasarkan siaran pers, teknologi tersebut siap dipasarin secara massal sepanjang 2018, seiring dengan peluncuran ponsel baru Vivo di awal-awal Tahun. Gokil. Gak sabar nih nunggunya, bosque! (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.