Sabtu, 20 April 2024
HiburanMusik

Tak Terasa, Jazz Gunung Bromo udah Manggil-manggil Lagi. Ada Maliq dan Glenn, Loh.

©Genmuda.com/2016 TIMGlenn Fredly godain cewek-cewek yang engga punya pacar sambil mainin keyboardnya. ©Genmuda.com/2016 TIM

Genmuda – Rayuan udara sejuk, pemandangan pegunungan, dan suasana akrab Jazz Gunung Bromo kembali memanggil para pecinta musik Tanah Air. Tahun ini, acara keren itu itu terselenggara pada 18-19 Agustus 2017. Saatnya nabung dari sekarang supaya bisa nonton.

Sigit Pramono, Butet Kertaredjasa, dan Djaduk Ferianto, trio founder Jazz Gunung Bromo kerap menyelenggarakan kegiatannya di alam terbuka setinggi 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Penyelenggaraan ke-9 nanti pun masih mengusung konsep serupa.

Acaranya digelar di Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort Bromo, Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dengan latar belakang keindahan pegunungan Tengger.

“Harapannya, penikmat jazz akan dekat dengan alam yang mengajarkan kita kearifan untuk mencintai lingkungan tempat kita hidup,” tutur para founder seperti yang tertera dalam siaran pers yang diterima, Selasa (20/6).

Musisinya dari mana aja?

via benedettoguitars.com
Ini Chico Pinheiro. (Sumber: benedettoguitars.com).

Seperti acara terakhir yang gak terasa udah setahun lalu, panitia mengundang berbagai musisi luar dan dalam negeri. Ada musisi senior yang udah banyak pengalaman, ada pula musisi baru yang bisa dikatakan masih merintis karier melalui komunitas-komunitas.

Salah satu artis luar negeri yang jadi headline tahun ini, yaitu Paul McCandless with Charged Particles yang merupakan kelompok ansambel asal AS yang mainkan alat musik tiup. Juga, ada Chico Pinheiro, gitaris jazz lulusan Berklee College of Music AS yang merupakan pionir jazz modern di Brazil.

Terus, musisi dalam negerinya siapa aja?

©Genmuda.com/2017 TIM.
Maliq juga nampil di Jazz Gunung Bromo, loh. ©Genmuda.com/2017 TIM.

Dari dalam negeri, Sono Seni Ensemble udah siap ngajak pengunjung ngejazz dalam balutan musik tradisi. Ring of Fire Project feat Idang Rasjidi dan Soimah juga bakal mempresentasikan fusion jazz-tradisional ala mereka.

Sri Hanuraga Trio feat Dira Sugandi juga udah confirm mau bawain lagu jazz yang berbalut musik tradisional. Orang-orang asing yang dateng pasti bakal makin suka irama tradisional Indonesia, deh. Sementara itu, Indra Lesmana Keytar Trio bakal bawain jazz modern.

Misalnya musik mereka gak masuk selera kamu, masih ada Maliq & D’Essentials, Monita Tahalea, dan Glenn Fredly yang pastinya lebih familiar di telinga dan liriknya lebih ngena dengan kehidupan sehari-hari. Ada juga nih penampilan gak kalah menarik dari Surabaya All Stars.

Fasilitas apa aja yang disediain panitia?

(©Genmuda.com/2016 Gabby)
Penampilan Shaggydog di hari pertama Jazz Gunung Bromo 2016, Jumat (19/8) (©Genmuda.com/2016 Gabby)

Gak cuma menyediakan tiket acara keren itu, panitia juga nawarin akomodasi lengkap. Langsung aja pilih paket komplitnya yang ngasih kamu fasilitas antar-jemput antara Bandara Juanda Surabaya dan venue di Gunung Bromo.

Pada paket lengkap itu, panitia juga menyediakan kamar hotel di sekitar lokasi untuk 3 hari 2 malam, lengkap dengan sarapan paginya. Sambil menunggu acaranya dimulai sekitar 15.30, pengguna paket akomodasi juga bisa berkeliling berbagai objek wisata di jajaran Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru.

Tanggal keberangkatannya kapan?

(©Genmuda.com/2016 Gabby)
Ngebawain lagu-lagu kayak ‘Nurlela’ dan ‘Puspa Melati Juwita’, Shadow Puppets ngajak para pengunjung Jazz Gunung bernostalgia lagu-lagu lawas. Ortu kamu pasti seneng deh kalo ngelihat penampilan mereka. (©Genmuda.com/2016 Gabby)

Dari Bandara Juanda, rombongannya berangkat pada 18 Agustus, paling lambat pukul 11.00 WIB. Jangan terlambat, gaes kalo gak mau ngeteng naik gunung sendirian.

Dari Bromo, rombongannya bakal turun gunung pada 20 Agustus, juga pukul 11.00 WIB. Selain dapet banyak pengalaman seru, kamu pastinya juga turun dengan teman-teman baru.

Jangan lupa bawa jaket tebal karena udaranya dingin parah. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.