Rabu, 24 April 2024

Genmuda – Jelang akhir bulan Mei 2017 masih banyak film baru yang bisa jadi refrensi di weekend kamu. Ngulik kali ini Genmuda.com bakalan bahas film action “Stratton” garapan Simon West “The Expendables 2” (2012).

Diadaptasi dari buku Duncan Falconer dengan judul serupa, film ini menceritakan tentang anggota British Special Boat Service (semacam tim komando khusus) yang mencegah serangan teroris internasional. Para teroris berusaha meneror lewat sejata biologis yang disebarkan melalui bantuan drone.

Bad story

via: Google
(Sumber: Istimewa)

Adegan awal dibuka lewat misi penyergapan John Stratton (Dominic Cooper) dan Marty (Tyler Hoechlin) untuk menyelamatkan senjata biologis. Umumnya agen mata-mata, mereka berdua disupport oleh Aggy (Gemma Chan), Spinks (Jake Fairbrother) dan Cummings (Tom Felton).

Berbeda dari film “The Expendables 2” di film ini Simon justru terlihat melempem dalam penggarapan cerita “Stratton.” Adegan action di awal film seperti dibuat nanggung baik itu efek ledakan sekaligus runtun cerita yang ‘kurang logis’ usai kehadiran tokoh antagonis Grigory Barovsky (Thomas Kretschmann).

Untuk urusan konflik ceritanya masih terbilang sangat datar dan lambat untuk genre action. Kendati dibumbui oleh plot twist sayangnya itu gak bisa mengobati intro film yang terlalu bertele-tele.

Karakter utama yang kurang ngegambarin karakter utama

via: Google.com
(Sumber: Istimewa)

Jujur aja, kendati menjadi karakter utama peran Dominic di film ini justru kurang dieksplor lebih dalam. Jika emang ada satu bagian film yang mengupas masa lalunya porsinya mungkin gak lebih dari 5 menit dari durasi film.

Catatan penulis selanjutnya adalah soal persona Startton sebagai karakter utama. Baik dalam segi dialog, pembawaan seorang komando dalam menjalankan misi, hingga emosinya seolah susah disampaikan kepada penonton.

Kesalahan ‘sebab-akibat’

via: Google
Gemma Chan yang berperan sebagai Aggy (Sumber: Istimewa)

Buat ukuran penonton awam kayaknya “Startton” bisa bikin kamu ngantuk di bioskop. Ada pun kesalahan yang gak bisa ditutupun sama si sutradara adalah hubungan ‘sebab akibat,’ —baik itu soal hubungan antara tokohnya, hingga potongan adegan yang maksa dalam runtutan cerita.

Meski Kawan Muda gak jeli-jeli banget, at least kamu pasti bisa nemuin dimana kejanggalan yang penulis maksud di beberapa adegan. Belum lagi elemen bromance dan romance di film ini seperti gak dipoles setengah-setengah sehingga membuat film terasa dilebar-lebarkan oleh masalah yang gak ada hubungannya sama inti cerita. Wajar kalo akhirnya penonton keluar bioskop dengan perasaan dongkol, “Udah, cuma gitu aja?”

Akhirnya segala kompleksitas tersebut memaksa “Stratton” harus puas dengan kesan film action yang datar dan membosankan. Kalo kamu masih penasaran, tonton aja dulu trailernya di bawah. “Happy weekend!”

Our Score

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.