Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Semalam baru aja dilangsungkan sebuah konser trio pop minimalis, Efek Rumah Kaca. Konser berjudul Sinestesia ini diadakan dalam rangka peluncuran album ERK dengan nama yang sama dan dihelat di gedung pertunjukan Teataer Jakarta, TIM, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (13/1).

Dalam menyambut perhelatan konser ini, ERK memberikan secara cuma cuma album mereka dalam bentuk digital  yang dapat diunduh di situs mereka. Meski hujan sempat mengguyur Jakarta kemarin, tapi hal itu tidak menurunkan minat penonton buat datang tepat waktu dan menukarkan tiket pada hari H.

Konser sempat molor 30 menit, — yang seharusnya sudah berjalan pada pukul 20.00. Kendala yang dialamai pada konser ini disebabkan adanya double seating karena tiket yang dijual secara manual melalui surel. Atas hal ini announcer telah memohon maaf sebelum konser dimulai dan tirai besar pun akhirnya terangkat.

Konser ini dibagi menjadi dua segmen dengan jeda sekitar 15 di setiap segmennya. Pada segmen pertama, ERK membuka konser dengan lagu ‘Tubuhmu Membiru Tragis’. Desain dari panggung pada konser tersebut amat menarik. Bekerja sama dengan art director Irwan Ahmett, ERK menyuguhkan dekorasi panggung dengan kain putih yang berbentuk kotak dan dipancarkan oleh efek-efek visual sederhana namun memukau.

Penonton pun langsung disuguhkan dengan lagu kedua ‘Mosi Tidak Percaya’ setelah lagu pertama selesai dibawakan. Setelah itu Choli, sang vokalis, menyapa para penonton dan berbincang sedikit tentang perasaan ERK dalam menyelenggarakan konser tersebut.

Usai menyapa penonton, mereka langsung memainkan lagu ‘Efek Rumah Kaca’ dan ‘Cinta Melulu’. Uniknya pada lagu ‘Cinta Melulu’, Cholil engga menyanyi, melainkan para penonton. Pada segmen pertama ini, para personel ERK diiringi oleh orkestra sehingga membuat musik mereka lebih megah.

Selanjutnya lantunan lagu-lagu ‘Balerina’.’ Melankolia’, ‘Menjadi Indonesia’, dan ‘Desember’ membuat seisi Teater Jakarta bernyanyi bersama.

(Sumber: Irockumentary)

Konser semakin riuh ketika Adrian naik ke atas panggung dan mengisi backing vocal. Bersama dengan Adrian, ERK membawakan ‘Jangan Bakar Buku’, ‘Laki-laki Pemalu’, ‘Hujan Jangan Marah’ dan ‘Sebelah Mata’. Setelah itu tirai besar kembali turun dan ada jeda 15 menit sebelum segmen kedua dimulai.

Pada segmen kedua ini, mereka membawakan seluruh lagu dalam album Sinestesia dengan setlist yang sama dengan album tersebut. Sesuai dengan fragmen warna yang mereka ciptakan di album ini, latar panggung dan lighting memukau ditampilkan sesuai dengan fragmen yang dibawakan.

Setiap lagu menampilkan efek visual yang berbeda-beda. Seperti di fragmen Jingga, lighting yang ditampilkan serupa cahaya jingga di senja hari yang berpendar. Lagu lagu pada album ini memainkan set-set yang panjang. Dari segi musikalitas mereka menyuguhkan banyak instrumen seperti trompet dan fluet.

“Bikinnya lama. Mainnya, sih, capek,” canda Cholil di atas panggung.  Namun begitu, ia mengakui bahwa pada konser kali ini mereka puas dengan sound yang prima dan suguhan visual yang mumpuni.

Kali ini, ERK tidak seminimalis seperti mereka memproklamirkan band mereka dahulu. Tata visual yang megah dan musikalitas yang semakin berkembang  membuat mereka dan konser yang dihelat  menjadi lebih lengkap.

Overall, ERK berhasil membayar lunas para penggemarnya lewat konser ‘Sinestesia’. Petcah guys! (sds)

Comments

comments

Wisnu
An average joe lives in the value of curiosity/orang biasa tukang kepo.