Jum'at, 29 Maret 2024
Gaya HidupPiknik

Siapin dari Sekarang, Karena Rekreasi Unik Perayaan Waisak Ini Bakal Kasih Pengalaman Baru yang Seru

via IstimewaProsesi nerbangin lampion yang paling ditunggu. (Sumber: Istimewa).

Genmuda – Hari Tri Suci Waisak 2561 BE/2017 yang hadir Kamis (11/5) bukan cuma perayaan yang bisa dinikmati umat Buddha, tapi juga semua orang. Sementara orang-orang di Vihara dan Candi beribadah mengenang kelahiran, pencerahan, dan kematangan Buddha Gautama, kamu bisa menikmati keseruan yang ada.

Tahun ini, puncak perayaannya bakal berlangsung di Candi Borobudur, Magelang, dini hari. Tiap tahun pun perayaan religius itu jadi kegiatan yang memancing turis-turis asing. Mereka pada ngapain? Ya jelas pada foto-foto, mengenal lebih dalam lagi Budaya Indonesia, dan ikut bergembira pasti.

Edy Setijono selaku Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko bilang kalo ritual keagamaanya udah berlangsung di Candi Borobudur dan Candi Mendut sejak Sabtu (6/5) sore sampai Kamis (11/5) dini hari. Secara berurutan, pemandangan seru ini yang bisa kamu saksikan di sana.

1. Pengambilan Air Suci

via wego.co.id.
Upacara pengambilan air suci. (Sumber: wego.co.id).

Memulai momen Tri Suci Waisak, umat Buddha lakuin ritual air suci. Sebanyak 12 ribu botol diisi air dari Umbul Jumprit di Desa Tegal Rejo, Kabupaten Temanggung. Sebelum disemayamkan ke Candi Mendut, airnya disakralkan dulu. Sayangnya, kamu pasti udah kelewatan ritual yang berlangsung 8 Mei 2017 ini. Coba lagi tahun depan.

2. Ritual Api Alam Mrapen

via jalankemana.com
Pengambilan Api Abadi Mrapen. (Sumber: jalankemana.com).

Pertama, umat Buddha ngambil api dari dari sumber Api Abadi Mrapen di Desa Grobogan, Jawa Tengah. Terus, apinya dibawa ke Candi Mendut buat disakralkan. Ritualnya jadi simbol harapan supaya situasi di dunia penuh cahaya dan semangat seperti Api Mrapen yang terus berkobar. Kalo kelewatan nonton kegiatan yang berlangsung 9 Mei 2017 ini, langsung aja siap-siap acara selanjutnya.

3. Pindapata

via phinemo.com
Biksu-biksu sedang ritual Pindapatta. (Sumber: phinemo.com).

Pada momen Waisak, ribuan biksu juga berbondong-bondong jalan kaki keliling area permukiman. Ngapain? Mereka ngumpulin makanan pemberian warga sekitar sebagai bentuk ritual Pindapatta. Secara gak langsung, para biksu mengajak warga berbuat kebaikan dan saling berinteraksi. Coba deh mendekat ke Vihara atau Candi Borobudur buat nontonin momen ini.

4. Membaca Paritta Suci

via surabayaonline.co
Biksu mendengungkan Paritta Suci. (Sumber: surabayaonline.co).

Momen khusyuk baca doa agama apapun selalu jadi objek foto yang menarik. Boleh-boleh aja kok numpang motret asal gak mengganggu ibadah. Setelah dapet gambar-gambar bagus, kamu bisa hening dan menikmati Paritta Suci yang didengungkan umat Buddha. Buat kamu yang ada di area Borobudur, ritual ini berlangsung 10 Mei, mulai jam 3 sore. Catet!

5. Pesta rakyat

via liputan6.com
Biksu juga ikut pesta rakyat nih. (Sumber: liputan6.com).

Kamu udah kelewatan semua pesta di atas? Kalo gitu langsung aja datengin pesta rakyat yang dibuat 20 desa sekitar Borobudur. Jajanan lokal yang serba enak dan murah meriah pastinya terhampar di mana-mana. Kalo gak sempet ke sana, cari aja Vihara terdekat karena biasanya suasananya juga meriah.

6. Nerbangin lampion

via Istimewa
(Sumber: Istimewa)

Yang paling ditunggu-tunggu udah pasti prosesi nerbangin ribuan lampion secara bersamaan. Di Borobudur, kegiatannya berlangsung 10 Mei jam 9 malam. Jangan sampai ketinggalan loh. Sebelum ikutan, kordinasikan dulu ke panitia di sana.

7. Motretin polisi yang berjaga

via Istimewa
(Sumber: Istimewa).

Misalnya kamu udah kelewatan semua ritual seru di atas, satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah memotret 1.500 personel polisi yang berjaga. Coba kamu deketin, siapa tau masih ada yang jomblo.

Inget loh, gaes. Puncak perayaan Waisak tahun 2017 berlangsung Kamis dini hari. Jadi, kamu pasti udah telat kalo baru bangun siang dan gak bakalan ngerasain pengalaman serunya. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.