Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Film “Gotti” (2018) diberi skor 0% oleh para kritikus di situs Rotten Tomatoes. Skornya gak berubah pada 20 Juni, alias lima hari setelah film tentang mafia itu diberi nilai.

Salah satu kritikus malah berani bilang film berbujet 10 juta dollar AS itu sebagai s—show (shit show/kacau balau). Filmnya berisi terlalu banyak informasi sehingga jalan ceritanya kabur tanpa kejelasan.

Kritikus lain pun menyayangkan pesan akhir yang dikemukakan film kriminal itu. Sosok Gotti yang merupakan raja kriminal terkesan sebagai sosok yang baik. “Tak ada yang bisa dipelajari dari dia, kecuali bahwa para pembuat film merasa Gotti sosok yang dapat dipercaya,” tulis Adam Graham.

Penjualan tiket film garapan Sutradara Kevin Connolly itu juga menuai kontroversi. Angka penjualan tiket sebesar 1,7 juta dollar AS dalam periode 15 hingga 20 Juni berada jauh dari target 3 juta dollar AS.

Kondisinya diperburuk lantaran sejumlah perwakilan penjual tiket menyebut capaian itu gak bisa dipercaya. Diduga, angka itu diperoleh setelah para pembuat film beli tiket film sendiri untuk dongkrak angka penjualan.

Buat John Travolta selaku pemeran utama, itu skor 0% kedua. Nasib buruk itu kali pertama menimpa aktor kawakan itu saat berperan di “Staying Alive” (1983). Namun, “Gotti” masih untung karena 68% penonton suka filmnya.

Secara umum, para kritikus pernah ngasih skor 0% selain ke film yang naskahnya ditulis oleh Lem Dobbs dan Leo Rossi itu. Di bawah ini, adalah beberapa film yang bernasib serupa selama 10 tahun terakhir.

1. “Stratton” (2017)

Diangkat dari novel bertema militer, film “Stratton” awalnya mengundang gairah layaknya awal produksi franchise “Bourne Trilogy” (2002-2007). Cita-cita tinggal cita-cita, dah!

Plot gak jelas, pemilihan aktor gak tepat, musik seadanya, dan set yang terkesan murahan membuat film Inggris itu dapat skor 0% menurut kritikus dan 17% menurut penonton.

2. “Cabin Fever” (2016)

Film ini jeleknya dobel-dobel karena dua hal. Pertama, naskahnya datar tanpa sedikitpun mengelitik kecemasan. Kedua, ini merupakan project daur ulang dari film serupa. Penulis naskah kedua film itu sama-sama Eli Roth.

3. “The Ridiculous 6” (2015)

Niatnya, film ini jadi parodi naskah legendaris “The Magnificent Seven” atau “The Seven Samurai.” Namun, Adam Sandler selaku otak di balik project “The Ridiculous 6” gagal menorehkan unsur parodi. Lawakan pada filmnya nanggung dan ceng-cengannya gak ofensif. Tapi 32% fans filmnya berkata lain.

4. “Dark Tide” (2012)

Halle Berry jadi pakar hiu di film ini. Premis ceritanya menawarkan upaya seorang ilmuwan melawan traumanya untuk kembali ke air. Kenyataannya, naskah itu gagal tersampaikan. Stephen Holden, kritikus dari New York Times bilang, “Sulit untuk mengetahui hal yang sedang terjadi di film ini.”

5. “Bucky Larson: Born to Be a Star” (2011)

Secara umum, kritikus menyimpulkan, “(Bucky Larson) sebagai komedi yang salah garap dan gagal menyampaikan sedikitpun jokes di dalamnya dengan baik.” Meski rugi 6,5 juta dollar AS, film yang naskahnya ditulis Adam Sandler itu tetap disukai 24% penontonnya.

6. “The Nutcracker in 3D” (2010)

Film kolaborasi Inggris-Hungaria ini gagal menyajikan kisah klasik Nutcracker. Selain rugi 73,8 juta dollar AS, film garapan sutradara Andrei Konchalovsky itu disebut sebagai salah satu film anak-anak paling jelek yang pernah dibuat.

7. “Stolen” (2009)

Para kritikus di Rotten Tomatoes kasian sama Jon Hamm karena jadi pemeran utama dalam film drama dengan editik adegan yang gak jelas. Plotnya sih menarik, yaitu tentang detektif yang menyelidiki kasus terkait penemuan mayat anak kecil sementara dia berjuang move on dari kematian anaknya.

8. “One Missed Call” (2008)

Upaya Hollywood mendaur ulang film horor Jepang gak pernah berhasil. Contoh paling nyata adalah “One Missed Call.” Menurut kritikus, filmnya datar banget tanpa ada satu adegan yang mengundang kekhawatiran penontonnya. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.