Jum'at, 29 Maret 2024

Genmuda – Perdebatan pro-kontra ganja yang udah dibahas berbagai kelompok mancanegara sejak beberapa tahun lalu akhirnya tiba ke Indonesia juga. Semua itu karena viralnya kisah seorang suami yang nekat mengobati istrinya dengan ganja menanam sendiri supaya sembuh dari kista sumsum tulang belakang.

Kondisi kesehatan istrinya emang membaik berkat racikan ekstrak ganjanya, tapi sang suami akhirnya ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kab Sanggau, Kalimantan Barat, pertengahan Februari lalu. Sejak penangkapan suaminya, sang istri engga kuat lagi dan akhirnya meninggal pada 25 Maret 2017.

Akibatnya, anak mereka kehilangan segalanya. Ibunya, Yeni Riawati, dipanggil Tuhan sementara ayahnya, Fidelis Arie, harus dipenjara untuk mempertanggungjawabkan tindakan ilegalnya.

Mau gimana lagi, BNN punya banyak pertimbangan soal larangan menanam, mengedarkan, dan mengonsumsi tanaman yang juga dikenal dengan nickname hemp, kanabis, hasish, rami, atau marijuana itu.

Berdasarkan kajian medis beberapa penelitian luar negeri, di bawah ini adalah manfaat ganja (yang bikin banyak orang bersikeras tiap negara harus melegalkannya) dan mudaratnya ganja (yang bikin tiap pemerintahan bersikeras melarangnya).

Manfaat

1. Membuat badan rileks

via huffingtonpost.com
Santai. (Sumber: huffingtonpost.com)

Efek pertama yang dirasa ketika mengonsumsi ganja, baik itu dengan dibakar atau ditelan, adalah rileks. Menurut penelitian Robert J DeLorenzo dari Virginia Commonwealth University, efek rileksnya sangat membantu para penderita penyakit kejang-kejang untuk tetap. Ada lagi penelitian lain yang bilang kalo ganja sangat membantu meredakan rasa sakit akibat rematik tulang.

2. Mengobati glaukoma

via southernidahoeye.com
Tekanan tinggi bikin mata rusak. (Sumber: southernidahoeye.com)

Rileks yang muncul karena mengonsumsi ganja juga bisa mencegah glaukoma (penyakit yang menyebabkan syaraf mata rusak karena tekanan cairan dalam bola mata terlalu tinggi). Sementara itu, penderitanya dikabarkan bisa sembuh apabila mengganja sesuai resep dokter, seperti yang dibahas di livescience.com, 2016. Kamu engga salah baca. Beberapa negara bagian di AS ada yang melegalkan konsumsi ganja dan jadiin ganja sebagai obat resep.

3. Mengontrol persebaran sel kanker

via Istimewa
Sel kanker bisa keok sama ganja. (Sumber: Istimewa)

Kandungan zat canabidiol dalam ganja, menurut penelitian California Pacific Medical Center San Francisco, juga bisa mengontrol persebaran sel kanker di tubuh. Kesimpulan itu berdasarkan ujicoba medis terhadap seorang pengidap kanker payudara yang diobati dengan zat tersebut. Setelah terapi ganja, sel kankernya menjinak dan engga menyebar.

4. Mengontrol Alzheimer

via huffingtonpost.com
Biasanya, orangtua yang menderita Alzheimer. (Sumber: huffingtonpost.com)

Kandungan zat lainnya di ganja yang bermanfaat bagi kesehatan adalah tetrahydrocannabinol (THC) yang fungsinya menjaga otak dari Alzheimer dan memperlambat persebaran kerusakan sel otak akibat penyakit berbahaya itu, menurut penelitian SCRIPPS Research InstituteRekan-rekan peneliti Molecular Pharmaceutics juga menyimpulkan hasil yang sama dalam penelitian mereka tahun 2006.

5. Menambah kreativitas

via chicagocreativespace.com
(Sumber: chicagocreativespace.com)

Dulu, orang yang bilang ganja bisa bikin kreatif dibilang menyebar mitos jelek. Kini, mitos itu udah dibuktiin oleh fakta berdasrkan penelusuran wired.com2011. Para pengguna ganja yang diteliti menunjukkan kemampuan merangkai kata yang tinggi setelah dia menghisap ganja. Penelusuran media itu kemudian diperkuat oleh V Krishna Kumar melalui penelitiannya di psychologytoday.com2012.

Mudarat

1. Kehilangan refleks

via imgur.com

Karena “tanaman haram” ini bikin badan ekstra rileks, refleks dan kemampuan badan untuk bereaksi secara fisik juga berkurang. Para pengguna ganja, menurut webmd.compunya risiko kecelakaan mobil dua kali lebih besar daripada mereka yang engga pernah menghisap ganja sama sekali.

2. Ingatan ikan mas

via telegraph.co.uk
(Sumber: Istimewa)

Kandungan zat-zat dalam ganja memang bermanfaat mencegah kerusakan sel otak, tapi bikin ingatan manusia seperti ikan mas. Otaknya jadi susah menyimpan informasi baru, meski informasi lama masih bertahan di kepalanya.

3. Susah fokus

via wallpapercave.com
(Sumber: wallpapercave.com)

Saking kreatifnya, pikiran para pengguna ganja lebih sering melayang ke mana-mana daripada fokus sama problem yang ada di hadapannya. Karena susah fokus, banyak kewajibannya yang gagal diselesaikan hingga akhirnya para pengguna tersingkir dengan sendirinya dari masyarakat.

4. Ketergantungan

via pinterest.com

Efek positif ganja yang kesannya banyak banget itu harus di bayar mahal dengan ketergantungan. Bila lagi sakau, seorang pengguna ganja bisa gampang marah, susah berpikir, atau merasa parno hingga mereka menghisap lagi. Kalo diturutin, sakaunya makin menjadi-jadi.

5. Gateway drug

via marijuana.com
Petugas DEA pengen menggerebek ladang ganja. (Sumber: marijuana.com)

Drug Enforcer Administration (DEA), BNN-nya Amerika Serikat, punya istilah tersendiri dalam menyebut ganja, yaitu gateway drugs (red. pintu gerbang narkoba). Kenapa? Karena mayoritas pengguna ganja di Amerika Serikat berakhir menjadi pengguna kokain dan sabu juga.

Dengan adanya plus minus di atas Kawan Muda punya pendapat seperti apa soal ganja? (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.