Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Dongeng soal The Princess alias putri kerajaan yang akan diselamatkan oleh pangeran tampan mungkin biasa banget buat kita dengar. Namun apa jadinya kalo putri yang dikurung di Istana berusaha buat kabur dengan banyak aksi heroik nan brutal?

Ya, sajian inilah yang ditawarkan oleh film The Princess yang tayang secara streaming di HULU pada 1 Juli 2022. Alih-alih menampilkan kisah putri yang cantik dan angun, di tangan sutradara Le-Van Kiet, film ini berubah menjadi film penuh aksi dengan balutan baku-hantam.

Negasi dongeng klasik

@20th Century Fox/2022

Diceritakan kalo The Princess (Joey King) dikurung dalam istana sementara keluarganya tengah menjalani eksekusi mati. Masalah timbul karena sang putri tiba-tiba pergi saat hari pernikahannya dengan Julius (Dominic Cooper).

Sakit hati, Julius lantas menangkap semua anggota kerajaan dan memaksa sang putri menikah dengan dirinya. Hal ini dikarenakan keluarga kerajaan tidak memiliki anak laki-laki dan Julius berambisi untuk melengserkan sistem monarki dari kerajaan untuk menjadi raja baru.

Di sisi lain, Julis gak tahu bahwa sang putri sejatinya punya latar bela diri tangan kosong sejak kecil. Mirip dengan putri Merida di film Brave, dia ingin dirinya tidak mudah tergantung dengan orang lain dan meminta dilatih menjadi kesatria untuk menggantikan peran sang ayah sebagai raja.

Inilah yang menjadi daya tarik The Princess. Film ini seolah menegasikan peran seorang putri yang umumnya tak berdaya kini menjadi super badass lengkap dengan adegan berdarah-darah.

Keras dan Brutal!

@20th Century Fox/2022

Secara garis besar cerita The Princess sejatinya mudah ditebak. Kita diajak bagaimana karakter utama berjuang untuk keluarga dan keyakinannya. Bedanya mungkin sajian aksi penuh kekerasan dan brutal yang mewarnai jalannya cerita film.

Bisa dibayangin gimana rasanya seorang purti harus bertarung dengan gaun yang serba ribet, berdarah-darah kena sayatan pedang, hingga aksi-aksi brutal lainnya. Namun inilah yang menjadi daya tarik buat film The Princess.

Koreografi dan efek CGI di film mampu mendukung suasana ngeri dalam adegan perkelahiannya. Singkatnya mungkin kalian bakal ngelihat sosok One Man Show seperti film The Raid, namun ini yang beraksi adalah seorang putri kerajaan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan film The Princess tetap nyaman dan asik buat ditonton. Namun kekerasan dalam film ini menjadikan filmnya masuk dalam kategori film dewasa ya.

Seperti yang penulis bilang, untuk cerita sejatinya mengalir cukup baik. Kalo pun ada yang kurang, mungkin akting dari sejumlah aktor pendukung yang kurang begitu mendukung cerita. Singkatnya, tanpa mereka pun cerita The Princess tetap oke-oke aja.

Yaudah gitu aja untuk review kali ini. Kalo kalian penasaran tonton dulu aja trailernya di sini:

Our Score

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.