Genmuda – Berikut review film Red One yang tayang mulai Rabu (6/11/2024). Film ini menggabungkan komedi Natal berbalut action. Kayak gimana keseruannya? Berikut ulasannya!
Penculikan Santa Clause
Film ini dimulai dengan Santa Claus (J.K. Simmons), yang terlihat akrab dengan hiruk pikuk mal saat musim liburan. Santa duduk di takhta dan menyambut anak-anak yang meminta hadiah, termasuk gim video “Vampire Assassin 4” yang nggak ada unsur Natal-nya sama sekali! Dari sini, udah bisa ditebak, “Red One” bakal bawa kita jauh dari suasana Natal yang klasik.
Alih-alih, kita diajak ke dunia penuh ledakan efek CGI dan aksi cepat yang berkesan berlebihan. Dari setting yang ramai ini, kita dibawa ke sebuah cerita penculikan Santa oleh Gryla (Kiernan Shipka). Misi penyelamatan Santa pun dimulai, di mana Dwayne Johnson alias Cal harus mencari keberadaan Santa yang disembunyikan di Kutub Utara.
Lucunya, operasi Santa ini dijalankan layaknya misi militer yang modern banget. Santa sendiri punya kode nama “Red One” dan tim elf yang bekerja ala agen rahasia, lengkap dengan peralatan canggih mulai dari drone hingga pesawat kargo! Dan bukan sekadar menghadirkan dunia Santa yang magical, tapi lebih mirip dunia yang didominasi teknologi modern yang serba canggih dan keren.
Dalam perjalanan, kita bertemu Jack (Chris Evans), seorang hacker jenius dan ayah tunggal yang sedikit berantakan. Meskipun awalnya nggak akur, Cal dan Jack akhirnya terlibat dalam misi penyelamatan Santa bersama-sama. Keduanya kemudian harus menghadapi berbagai tantangan aneh, mulai dari bertarung dengan boneka salju ganas hingga melawan saudara Santa yang berubah menjadi monster Krampus.
Biasa tapi tetap hangat
Karakter Gryla sendiri lumayan mencuri perhatian. Dia punya ambisi untuk menghukum semua anak nakal di dunia, memberikan sedikit sentuhan antagonis yang menambah ketegangan di tengah komedi gelap film ini.
Red One sebenarnya juga menyajikan banyak elemen berbeda yang bikin cerita terasa kayak campuran genre—ada elemen film keluarga, petualangan, hingga drama aksi. Tapi sayangnya, karena terlalu banyak genre dan plot yang dijejalkan, film ini terasa seperti kehilangan fokus.
Kesimpulan
Di akhir cerita, film ini tidak menawarkan kesan yang kuat tentang Natal itu sendiri. Jadi, kalau kamu suka film Natal yang membawa kita ke dunia yang unik dan nggak biasa, “Red One” mungkin bisa jadi tontonan seru di akhir pekan. Tapi, kalau kamu lebih suka cerita Natal klasik dengan pesan yang hangat dan penuh keajaiban, mungkin film ini bakal terasa agak “aneh.”
Kesimpulannya, Red One menawarkan keseruan yang beda untuk liburan kamu, penuh aksi heboh dan sedikit humor yang cukup menghibur. Cuma, jangan berharap ada nuansa Natal yang terlalu kental, karena film ini lebih fokus pada aksi seru yang serba modern dan sedikit nyeleneh.