Genmuda – Berikut review film Devil’s Stay yang tayang mulai 6 Desember 2024 di Indonesia. Film horor asal Korea Selatan ini pun menyajikan bumbu drama di sela-sela cerita yang menegangkan. Kayak gimana filmnya? Layak atau engga buat kamu tonton? Langsung baca reviewnya di bawah.
Kematian misterius pasca operasi
Cerita dimulai dengan Cha Seung-Do (Park Shin-yang), seorang ahli bedah jantung, yang yakin bahwa putrinya, So-Mi (Lee Re), dirasuki setan. Dia memanggil Pastor Ban (Lee Min-Ki) untuk melakukan eksorsisme layaknya film-film horor Hollywood. Ritual selesai, tapi tiba-tiba So-Mi mengalami serangan jantung fatal.
Lantaran shock berat, Seung-Do memilih melakukan pemakaman tradisional tiga hari, tapi hal-hal aneh mulai terjadi. Dia yakin So-Mi sebenarnya masih hidup. Di sisi lain, Pastor Ban mencurigai bahwa iblis bertanggung jawab atas kematian So-Mi, seperti halnya dengan kematian Pastor Michael (Yoon Jong Seok). Ban pun harus menyelesaikan eksorsisme sebelum hari terakhir pemakaman, atau iblis tersebut akan bangkit ke dunia nyata.
Plot bertele-tele
Disutradarai oleh Hyun Moon-Sub, Devil’s Stay sebenarnya memadukan banyak elemen: horor supranatural, drama tentang kehilangan, isu etika medis, kultus satanik di antara imigran ilegal Rusia, hingga adegan pastor berkelahi di bar. Sayangnya, banyaknya ide ini membuat cerita terasa bertele-tele dan tidak fokus. Beberapa subplot menarik bahkan langsung hilang setelah diperkenalkan. Hasilnya, tema utama soal eksorsisme dan kehilangan malah terasa dangkal.
Beberapa ide seperti pastor dengan masa lalu kelam atau roh anak yang hanya dilihat ayahnya mungkin terasa klise. Belum lagi ada adegan kawanan serangga ngengat besar yang lebih kelihatan aneh daripada menakutkan.
Walaupun sinematografinya cukup mencuri perhatian, penulis merasa Devil’s Stay gagal membangun ketegangan yang konsisten. Ada momen yang harusnya intens, tapi malah terpotong oleh adegan tak penting seperti Pastor Ban berkelahi dengan preman di bar.
Kesimpulan
Di balik semua kekurangan, film ini masih punya momen-momen menegangkan dan visual yang layak diapresiasi. Tapi pada akhirnya, Devil’s Stay terasa seperti film yang terlalu sibuk mengejar banyak hal hingga lupa memberikan pengalaman horor yang solid.
Untuk penggemar horor dan eksorsisme, film ini mungkin cukup menghibur, tapi jangan berharap banyak dari segi inovasi atau cerita yang emosional. Apakah worth untuk ditonton? Kalau Kawan Muda penasaran, nggak ada salahnya mencoba, tapi jangan lupa turunkan ekspektasi kamu.