Jum'at, 19 April 2024
Kekinian

Rayain Hari Kartini, Microsoft Indonesia Ajak Perempuan Berani Berinovasi Lewat #MakeWhatsNext

100 siswi SMA/SMK dari Jakarta dan Tangerang yang berpartisipasi dalam acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Sumber: Maverick)

Genmuda – Bertepatan dengan Hari Kartini, Microsoft Indonesia baru aja ngadain sebuah kegiatan bertajuk #MakeWhatsNext nih, Kawan Muda. Kegiatan tersebut merupakan sebuah kampanye inspiratif bagian dari program Microsoft YouthSpark yang ditujuin buat para perempuan.

Lewat #MakeWhatsNext, pihak Microsoft Indonesia pengen ngingetin kita kalau semua perempuan pada dasarnya punya kebebasan buat ngeraih cita-cita dan engga perlu takut akan adanya keterbatasan gender pada setiap profesi. Bekerjasama dengan LSM pendidikan Prestasi Junior Indonesia (PJI), kegiatan itu pun ngelibatin 100 siswi dari berbagai SMA/SMK.

Lebih lanjut, #MakeWhatsNext secara khusus pengen ngedorong para siswi (dan kamu para perempuan di luar sana) buat berkarya di bidang science, technology, engineering, dan mathematic (STEM). Oleh karena itu, Microsoft pertama-tama ngenalin mereka dulu sama dasar-dasar teknologi sekaligus ngebuka wawasan mereka tentang banyaknya profesi yang bisa ditekuni perempuan.

Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)
Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

Well, engga bisa diungkiri kalau sekarang teknologi memang udah jadi semacam kebutuhan. Di Jakarta aja misalnya, 73% pengguna internet ternyata didominasi sama perempuan. Sayangnya, secara nasional masih banyak perempuan yang belum bisa benar-benar ngedapetin akses pendidikan dan teknologi.

Namun demikian, di Microsoft Indonesia maupun di cabang-cabang Microsoft di berbagai negara lainnya sebenarnya kesenjangan gender udah engga jadi masalah yang berarti loh, Kawan Muda. Soalnya, di Microsoft ada yang namanya diversity benchmark yang ditentuin dari kantor pusat Microsoft di AS.

Di Microsoft Indonesia, masalah kesetaraan gender itu sudah menjadi SOP. Jadi, kami mempunyai target bahwa di seluruh Microsoft Indonesia minimum 27% itu harus perempuan. Dan, saya bangga sekali bahwa sekarang 1/3 atau 33% karyawan Microsoft Indonesia adalah perempuan,” ungkap Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4).

Vienda Fadilla Fahmy, Solution Sales Professional for Developers Tools Microsoft Indonesia, Atimas Nurahmad, Technical Account Manager Microsoft Indonesia, dan Pravina Halim, Business Planning Manager Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)
Vienda Fadilla Fahmy, Solution Sales Professional for Developers Tools Microsoft Indonesia, Atimas Nurahmad, Technical Account Manager Microsoft Indonesia, dan Pravina Halim, Business Planning Manager Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

Selain itu, menurut penuturan Vienda Fadilla Fahmy, salah satu Kawan Muda lulusan Teknik Elektro ITB yang kerja di Microsoft Indonesia sebagai Solution Sales Professional for Developers Tools, kunci supaya bisa bersaing di bidang yang (katanya) didominasi sama laki-laki adalah percaya diri dan kerja keras.

Karena saya dari kuliah udah saingan sama laki-laki, jadi yang pertama adalah jangan pernah minder. Apa yang laki-laki bisa lakuin kita juga bisa, termasuk stem. Selain itu, kalau kalian ngerasa engga bisa, kalian harus berusaha dua kali lipat,” kata Vienda.

Yang lebih menariknya lagi, di Microsoft Indonesia juga engga ada kesenjangan buat belajar dan bekerjasama. Kamu yang fresh graduate dan bukan dari jurusan IT engga perlu takut buat ngelamar ke Microsoft Indonesia, soalnya di sana yang utama adalah kinerja kamu. Jam kerjanya aja fleksibel banget dan kamu engga harus tiap hari ngantor loh.

Atimas Nurahmad, Technical Account Manager Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)
Atimas Nurahmad, Technical Account Manager Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

Meski begitu, Atimas Nurahmad, Kawan Muda lainnya yang merupakan lulusan Ilmu Komputer UI dan kerja di Microsoft Indonesia sebagai Technical Account Manager, ngakuin pula kalau di awal kerja doi memang sempat ngerasa down saat harus ketemu klien yang mayoritasnya laki-laki dan doi doang perempuannya. Untungnya, berkat apa yang udah doi pelajari dari rekan-rekannya di Microsoft Indonesia, doi akhirnya bisa ngatasih masalah tersebut.

Makin ke sini saya harus nunjukin kalau saya memang bisa. Saya juga harus membaur dan menyetarakan dari segi pengetahuan IT supaya klien percaya kalau saya bisa. Jadi, setelah tiga tahun, kami udah saling percaya dan udah engga ada isu itu lagi. Mungkin pas awal masuk saya kaget, tapi saya belajar, tanya sana-sini, dan di Microsoft pun program Career Development-nya bagus banget,” jelas Atimas kepada Genmuda.com.

Lantas, sebenarnya Generasi Muda yang kayak gimana sih yang biasanya dicari Microsoft buat jadi karyawan? “Kalau saya sih selalu percaya yang pertama itu energi, kedua passion, dan ketiga attitude. Di dunia IT ini, perubahannya sangat dinamis, sehingga harus tetap bisa mengikuti perubahan yang terjadi,” beber Mira Soetjipto, Human Resources Director Microsoft Indonesia.

Mira Soetjipto, Human Resources Director Microsoft Indonesia, Atimas Nurahmad, Technical Account Manager Microsoft Indonesia, dan Pravina Halim, Business Planning Manager Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)
Mira Soetjipto, Human Resources Director Microsoft Indonesia, Atimas Nurahmad, Technical Account Manager Microsoft Indonesia, dan Pravina Halim, Business Planning Manager Microsoft Indonesia di acara #MakeWhatsNext di kantor Microsoft Indonesia, Kamis (21/4) (Foto: Genmuda.com/2016 Gabby)

Sementara itu, di akhir acara #MakeWhatsNext, para siswi SMA/SMK yang hadir sempat diajak buat ikutan Hour of Code, sebagai bentuk motivasi pentingnya pembekalan serta penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Abis itu, baru deh mereka tur keliling kantor Microsoft (dijamin ngiri sama ruang nyantainya).

Engga ketinggalan, sebagai upaya ngejawab masalah kesenjangan gender di bidang STEM, Microsoft Indonesia sejalan dengan komitmen Microsoft Philanthropies yang ngupayain keterbukaan akses pendidikan ilmu komputer di seluruh dunia juga turut nyalurin dana sebesar 50 ribu dolar kepada PJI. Lewat dana tersebut, pihak Microsoft Indonesia berharap bisa ngebantu ngasih peluang dan ngelibatin perempuan muda yang kurang mampu supaya bisa ikut berkreasi dan berinovasi dengan teknologi.

So, gimana dengan kamu yang perempuan nih, Kawan Muda? Tertarik engga buat ngegelutin bidang STEM? Ingat, bisa memperoleh pendidikan itu memang penting, tapi bisa ngeeksplorasi diri juga penting. Jangan tahunya make doang dan engga mau belajar seluk beluknya ya! (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer