Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Radiohead merilis album ke-9 mereka ‘A Moon Shaped Pool’ pada 8 Mei 2016. Sebuah penantian panjang bagi penggemar, dan juga pendengar musik secara umum, setelah melepas album terakhir ‘The Kings of Limbs’ pada 2011 silam.

Jelang perilisannya, gimmick baru dihadirkan Thom Yorke cs. Seperti kita ketahui, selain musikalitas yang patut diacungi jempol, band yang diperkuat Thom Yorke (vokal utama, rhythm guitar, piano), Jonny Greenwood (lead guitar, keyboard, modular synthesizer, ondes martenot, glockenspiel), Ed O’Brien (gitar, vokal, perkusi), Colin Greenwood (bass guitar, synthesizer,  dan Phil Selway (drum, perkusi) ini juga piawai mengeksplorasi musik dan menyuguhkan menu gimmick yang segar.

Untuk album ini, mereka menghilang beberapa saat dari peredaran media sosial, dan tiba-tiba kembali dengan memuntahkan single ‘Burn the Witch’ dan ‘Daydreaming’. Ya, kedua lagu tersebut adalah salah dua dari 11 trek yang terangkum di ‘A Moon Shaped Pool’. Dua single yang membuka jalan Radiohead sebelum memuntahkan album.

‘Burn the Witch’ menyuguhkan ritme yang intens dengan balutan orkestrasi masif dan string section persembahan London Contemporary Orchestra, sedangkan ‘Daydreaming’ mengusung semangat atmosferik, sensansi trance yang seakan membawa pendengar ke lorong gelap.  Tajam, dan membius padat setiap sel yang ada di dalam otak.

Perilisannya dalam format digital turun pada 8 Mei 2016, dan mengejutkan. ‘A Moon Shaped Pool’ berisi 11 trek dibalut irama dan nada yang mengalir, deras, dan menghanyutkan. Sementara di lini lirik, muatan politik, sosial, serta pengalaman pribadi masih dirasa sangat kuat.

Bagi penggemar garis keras, tentunya kamu akan menemukan satu titik di mana kesadaran kamu meningkat seketika. “Oh, wait, what is it?” Ya, beberapa trek yang disusun bukan sepenuhnya karya terbaru dari mereka. ‘Present Tense’ muncul dari tahun 2008, ‘Full Stop’ dan ‘Identikit’ sendiri pernah Radiohead bawakan dalam gelaran tur mereka pada 2012 silam. Dan ‘True Love Waits’, yang menduduki nomor 11 sudah membius pendengar sejak tahun 1995.

Terlepas dari lagu ‘yang bukan baru’, ‘A Moon Shaped Pool’ masih penuh dengan kejutan lain. Menggandeng Nigel Godrich sebagai produser, konsep album tampaknya lebih selaras dengan para personilnya masing-masing. ‘Desert Island Disk’ terdengar seperti sentuhan psikedelik a la Radiohead. Masih segar. Sedangkan ‘Full Stop’ dan ‘Tiker Tailor Soldier Sailor Rich Man Poor Man Beggar Man Thief’ mengaung konsep atmospheric-rock.

‘Glass Eyes’ mengayun sempurna, Yorke mengekspresikannya dengan nada lirih. Sementara ‘The Numbers’ membawa pendengar kembali ke era 70-an dengan balutan rock klasik. Dan ‘True Love Waits’, yang sudah terkenal keharmonisannya disulap lebih sempurna. Format akustik yang melekat dalam lagu tersebut hilang, dan Radiohead membungkusnya dengan ambience yang sangat gelap.

Secara keseluruhan, ‘A Moon Shaped Pool’ patut menjadi album yang kamu dengarkan di tahun 2016. Dan juga layak menjadi calon peraih album terbaik di tahun monyet api ini. Tidak serumit album sebelumnya, Radiohead kini lebih lugas. Walaupun idealisme mereka masih kental, namun kumpulan lagu yang terangkum datang dengan nuansa khas masing-masing, yang siap memanjakan telinga kamu.

Selebihnya, bukankah lebih baik kamu yang mendengarkan sendiri, Kawan Muda? Format fisiknya dijadwalkan rilis pada 17 Juni mendatang. Sedangkan untuk format digital sudah bisa kamu unduh di situs www.amoonshapedpool.com dan tersedia di beberapa platform musik digital seperti iTunes, Apple Music, Tidal, dan Amazon.

Our Score

(sds)

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis