Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Berawal dari gerakan sosial dengan menjual sebuah gelang sebagai tanda dukungan penuh terhadap para pengidap dan pejuang kanker, akhirnya masyarakat yang antusias sangat menyayangkan jika hal tersebut hanya berhenti sampai di kegiatan saja.

Berangkat dari pandangan tersebut, lahirlah film ‘I am Hope’, buah persahabatan tiga dara, Wulan Guritno, Janna Soekasah Joesoef, dan Amanda Soekasah.

Para pemeran 'I am Hope' (Foto: Bobi Brilyan Bastenjar - Genmuda 2016)
Para pemeran ‘I am Hope’ (Foto: Bobi Brilyan Bastenjar – Genmuda 2016)

Bracelet of Hope, jadi nama gerakan yang mereka gunakan dalam menggalangkan kepedulian. Dengan membeli gelang yang bertuliskan ‘Hope’, setiap warrior of hope (sebutan untuk orang-orang yang menyumbang) berarti telah turut berkontribusi untuk membantu dan memberikan harapan untuk para penderita kanker di Indonesia.

Gelangnya sendiri terbuat dari kain pelangi jumputan karya desainer Indonesia, Ghea Panggabean, dan 100 persen hasil penjualannya akan disalurkan ke Yayasan Kanker Indonesia. FYI, pelangi itu melambangkan harapan.

Diproduksi oleh Alkimia Production dengan menggandeng Adilla Dimitri sebagai sutradara, ‘I am Hope’ mengisahkan tentang seorang gadis yang divonis mengidap penyakit kanker. Penuh perjuangan, pergolakan emosi, dan usaha keras disetiap langkah penyembuhan. Mengantongi impian dan harapan yang ditanggalkan di dalam ingatan sang gadis.

Sang gadis yang diceritakan ialah Mia Ismaia Abdinegara (Tatjana Saphira). Digambarkan sebagai seorang hawa yang dibangunkan dalam keharmonisan sebuah keluarga. Dipaksa runtuh ketika sang Ibu, Madina (Feby Febiola), dinyatakan mengidap penyakit kanker dan akhirnya tutup usia.

Tatjana Saphira, pemeran utama dan Brand Ambassador Wardah Cosmetic (Foto: Wardah Cosmetic)
Tatjana Saphira, pemeran utama dan Brand Ambassador Wardah Cosmetic (Foto: Wardah Cosmetic)

Menginjak usia 23 tahun, na’as, Mia justru harus menerima kenyataan bahwa dirinya menderita penyakit yang sama. Kanker di paru-paru sebelah kanan. Sang ayah, Raja (Tio Pakusadewo), dan Maia (Alessandra Usman), teman hidupnya, dihadiahkan berita duka tersebut tepat di hadapan kue ulang tahun dan lantunan lagu yang mereka berdua berikan.

Dokter pun hanya memperkirakan bahwa Mia hanya sanggup bertahan dalam kurun waktu 8 bulan. Hari demi hari berlalu, kondisi Mia semakin melemah. Satu keinginan terakhirnya adalah mewujudkan sebuah pertunjukan teater berjudul ‘Aku dan Harapanku’.

‘Aku dan Harapanku’ pun dibuat kurang lebih sama dengan kehidupan nyatanya. Pertunjukan teater hanya ditampilkan sebagai pelengkap harapan, untuk memperkuat arti harapan itu sendiri jika waktu akhirnya menjadi musuh terbesar. Kisah Mia yang mengalami transisi dari seorang gadis periang menjadi gadis ambisisus ditampilkan seadanya.

Fokus utama film ‘I am Hope’ adalah menyampaikan pesan positif tentang kehidupan. Jika hal ini yang dituju, film ‘I am Hope’ layak kamu saksikan. Sederet iklan yang ditampilkan membuat film ini menjadi sebuah iklan layanan masyarakat yang panjang. Alhasil, film cenderung bermain di zona nyaman.

Kekuatan utama di film ini justru hadir lewat pemeran pendukungnya, Raja dan David (Fachry Albar) yang terlihat ambil bagian dalam beberapa adegan penting. Tatjana Saphira sebagai tokoh utama tentu juga punya momen penting. Namun, untuk disebut sebagai tokoh utama, nampaknya perlu menunjukan sesuatu yang lebih buat Tatjana.

Kesimpulannya, Genmuda.com merasa film ini tetap jadi sajian menarik bagi masyarakat Indonesia. Apalagi misi yang dibawakan terbilang cukup serius dan universal. Kalo kamu masih penasaran langsung aja tonton filmnya yang tayang mulai hari ini (18/2).

Our Score

Comments

comments

Bobi Brilyan Bastenjar
Valar Morghulis