Jum'at, 19 April 2024

Genmuda – Episode kedelapan franchise film Star Wars yang udah ditunggu-tunggu, pada Senin malam (23/1), resmi bernama “Star Wars: The Last Jedi.” Logonya yang jadi merah — bukan kuning seperti biasa — bikin fanboy pada geger berspekulasi.

JJ Abrams yang jadi sutradara episode VII “The Force Awakens” (2015) kini cuma menikmati bangku executive produser bareng Jason McGatlin dan Tom Karnowski. Bangku sutradaranya kini diduduki Rian Johnson dengan bantuan produser Kathleen Kennedy dan Ram Bergman.

Meski trailernya belum muncul sama sekali, fanboy pada memprediksi jalan cerita film yang bakal rilis 15 Desember 2017 itu. Logo merah selalu nandain episode yang banyak kematian, pertempuran, dan kesialan bagi para jagoan sepanjang sejarah Star Wars.

“Shits about to hit the fan, yo!” Yah, begitulah kepanikan di antara mereka. Tapi, tenang dulu. Belum tentu juga merah berarti bencana, karena ada juga karakter penting yang tewas di Episode VII padahal logonya kuning. Daripada berspekulasi engga jelas, di bawah ini adalah fakta yang udah Genmuda.com temukan terkait film ke delapan Star Wars Saga.

1. JJ Abrams bantu bikin cerita

via slashfilm.com
Rian Johnson (kanan) lagi ngarahin Joseph Gordon-Levitt di film “Looper” (2012). (Sumber: slashfilm.com).

Biarpun Abrams duduk nyaman di jajaran bangku produser, doi juga nyumbangin semua ide dan pemikirannya soal Episode VIII ke Rian Johnson. Mereka berdua udah menggodok ceritanya setelah rampungin Episode VII, tahun 2015.

Presidennya Lucasfilm, Kathleen Kennedy berharap transisi perubahaan mood dua episode itu berjalan mulus. FYI, Rian Johnson sebelumnya udah punya pengalaman bikin film sci-fi juga loh. Doi adalah sutradaranya film “Looper” (2012) yang nyeritain soal time travel. Ceritanya karya doi cukup mind-blowing, kok.

2. Terinspirasi film lawas

via foxmovies.com
Salah satu adegan perang pesawat film “Twelve O’Clock High.” (Sumber: foxmovies.com).

Meski belum ngasih tau jalan ceritanya, Rian Johnson sang sutradara udah beberin film-film lawas yang jadi inspirasi doi. Misalnya aja, film soal perang pesawat Perang Dunia II “Twelve O’Clock High” (1949) karya Gregory Peck.

Ada juga film perang ala Inggris-Amerika karya sutradara David Lean berjudul “The Bridge on the River Kwai” (1952). Film tentang petualangan tiga sersan Inggris bersama warga asli India ngelawan bandit karya George Stevens, “Gunga Din” (1939) juga jadi inspirasi doi.

Film tentang samurai pembelot berjudul “Three Outlaw Samurai” (1964) karya Hideo Gosha dan film Perang Dunia II “Sahara” (1943) karya sutradara Zoltan Korda juga jadi inspirasinya. Kalo diliat-liat, semua filmnya tentang perang besar dan pengkhianatan nih.

3. Aktor Benicio Del Toro jadi penjahat

via genmuda.com
Benicio Del Toro lagi jadi The Collector di “Guardians of The Galaxy” (2014). (Sumber: Istimewa).

Kathleen Kennedy bilang, Episode VIII bakal nampilin musuh baru. Berdasarkan rencana 2015, sosoknya bakal dimainin sama Benicio Del Toro. Kawan Muda yang ngikutin “Guardian of The Galaxy” (2014) pasti tau aktor yang mainin karakter “The Collector” itu.

4. John Williams kembali jadi konduktor

via vashivisuals.com
Inilah John Williams. (Sumber: vashivisuals.com)

Musik Episode VIII nanti bakal kembali dikonduktorin John Williams. Doi udah gabung ke dalam orkestra yang nanganin Star Wars sejak 1977, loh. Jadi, bisa diperkirakan kalo musik epiknya engga bakalan berubah.

5. Film terakhirnya Princess Leia Organa

via independent.co.uk
Adengan Leia (Carrie Fisher) dipeluk Han Solo (Harrison Ford) di Episode VII. (Sumber: Independent.co.uk).

Di film itu, karakter Princess Leia Organa yang udah jadi Jenderal Republic bakal kembali muncul, kok. Carrie Fisher (almarhum) udah sempet rampungin semua syutingnya sebelum doi wafat, 27 Desember 2016.

Meski tim Lucasfilm berhasil munculin sosok Leia pake teknik pencitraan komputer di film “Rogue One” (2016), mereka engga bakal gunain tekniknya buat nampilin Leia di sekuel selanjutnya. Dengan kata lain, Episode VIII juga bakal jadi film terakhirnya Leia Organa. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.