Kamis, 28 Maret 2024
HiburanFilm

Pengen Diajarin Bikin Film sama Nia Dinata? Begini Caranya

©Genmuda.com/2016 TIMNia Dinata sedang nyeritain kisah di balik produksi film 'Ini Kisah Tiga Dara' waktu konferensi pers di Plaza Indonesia, Jumat (19/8)

Genmuda – Kelemahan sineas Indonesia secara menyeluruh terlihat saat mempresentasikan proposal film buat diterbitin. Ide cerita yang keren aja sulit memikat perhatian kalo gak tersampaikan dengan baik.

Kurang lebih begitu pesan penting dan sentilan dari Nia Dinata, Lasja Susatyo, dan deretan sineas kawakan bersama Myra Suraryo selaku Head of Marketing and Ad Sales Viu Indonesia di Jakarta, Kamis sore (15/3).

Mereka berkolaborasi bikin semacam workshop perfilman/perdramaan bertajuk Viu Pitching Forum. Lewat kegiatan itu, Viu mencari penulis skenario, sutradara, dan sineas berbakat Indonesia yang pengen ide serialnya digarap dan mendunia lewat bimbingan para ahli.

Supaya terpilih dalam project bergengsi ini, para sineas kawakan menekankan pentingnya menyampaikan pesan secara singkat, padat, dan cepat. Secara lebih rinci, begini saran mereka kalo mau bikin karya video berkelas.

Lasja Susatyo

©Genmuda.com/2018 TIM
Jajaran juri dan mentor Viu Pitching Forum umumin project mereka di Jakarta, Kamis (15/3). ©Genmuda.com/2018 TIM

Sutradara film “Aku Padamu” (2013) ini bakalan jadi pembimbing sekaligus juri Viu Pitching Forum. Dia berharap para calon peserta kegiatan bimbingan itu mampu menajamkan tema dan menyampaikan pesan supaya langsung diterima pemirsa.

Kemampuan macam itu juga yang akan diajari oleh Mba Lasja ke semua peserta Viu Pitching Forum.

Andri Cung

Sutradara film pendek “Payung Merah” (2010) ini berpesan bahwa film/drama yang keren berasal dari ide sederhana yang dikembangkan sehingga jadi menarik.

“Memiliki ide brilian itu bagus. Mengembangkan idenya menjadi sebuah naskah itu penting. Akan sayang bila satu-dua kalimat ide keren itu tak bisa dieksekusi dengan baik,” tutur dia.

Aline Jusria

Berkegiatan sebagai editor film, Aline menganggap proses penulisan pertama sebuah film sama pentingnya dengan proses editing. “Tak bisa dihindari, Da hubungan erat antara proses pengeditan film/drama dengan naskah awalnya,” tutur pemenang Eagle Awards 2006 itu.

Lucky Kuswandi

©Genmuda.com/2018 TIM
Myra Suraryo ungkap manfaat Viu Pitching Forum. ©Genmuda.com/2018 TIM

Sutradara muda brilian peraih Best Film Award Coppenhagen Film Festival 2011, Lucky Kuswandi berharap, naskah buatan para calon peserta Viu Pitching Forum bisa menularkan passion ke para pemirsa.

Secara terang-terangan, dia sedang menanti naskah yang drama banget tapi tetap original dan masuk akal.

Melissa Karim

“Aku bosaaannn banget sama drama yang bolak-balik tayang di Indonesia,” kata Melissa Karim. Makanya, dia berharap para sineas muda dan calon sineas berbakat membuat naskah yang murni dari buah pikiran masing-masing, engga nyontek karya populer.

Nia Dinata

©Genmuda.com/2018 TIM
Teh Nia Dinata sedang beberin hal yang doi cari dari sineas muda Tanah Air. ©Genmuda.com/2018 TIM

Kalo kata dedengkotnya, nih. Nia berharap para sineas muda berbakat gak tunjukin diri sendiri dalam karyanya. “Tapi, tampilkan yang terbaik!” kata Teh Nia menyemangati.

Terkait Viu Pitching Forum, Teh Nia bilang, pihaknya mencari sineas yang betul-betul meyakini pesan yang dia sampaikan lewat karyanya. Tentu saja, karya paling asli lah yang akan memperoleh kesempatan diterbitkan sebagai Viu Original Series.

FYI, proses Viu Pitching Forum bergulir mulai 16-24 Maret 2018. Pendaftaran seleksinya lewat web dramabanget.com atau berbagai akun medsos VIU. Myra Suraryo bilang, pihak VIU akan memilih 10 karya terbaik untuk mendapat bimbingan langsung sama para mentor.

Proses mentoringnya berlangsung 5 hari di Anyer, Jawa Barat. Harapannya, proses mentoring itu juga bisa ngajarin sineas muda berbakat proses ngirim proposal (pitching) ke produser dan distributor film untuk nerbitin karyanya. Minat? Langsung aja daftar! (sds)

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.