Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Kalo ditanya berapa banyak cerita tentang ‘Journey to The West’ yang pernah difilmkan, jawabannya pasti banyak Kawan Muda. Kisah perjalan biksu tong dan ketiga muridnya dalam mencari kitab suci ini emang selalu menarik kalo dibahas.

Kali ini Kawan Muda bakalan dihibur sama film “Journey to the West 2: The Demons Strike Back.” Sebelumnya, sekuel film ini udah pernah dibuat pada tahun 2013 dan digarap oleh Stephen Chow. Akan tetepi kini Chow lebih memilih sebagai penulis naskah dan mempercayakan Tsui Hark untuk menggarapnya.

Mengedepankan cerita humor

via: Google
(Sumber: Istimewa)

Sama dari cerita yang udah-udah, Bisku Tang Sangzang (Kris Wu) harus menempuh perjalan bersama ketiga muridnya, Go Kong siluman kera (Kenny Lin), siluman babi (Duo Wang), dan siluman ikan (Mangke Bateer). Awal film diceritain kalo mereka terdampar pada sebuah kota dan dianggap sebagai anggota sirkus.

Bukannya membuat penonton kagum, keempatnya malah membuat onar hingga diusir dari kota. Di sinilah hubungan antar guru dan muridnya diuji. Dengan embel-embel bisa mengeluarkan jurus tapak Buddha seperti film “Kung-Fu Hutsle” para murid justru meragukan kemampuan bisku Tang.

Di sinilah beberapa adegan kocak dihadirkan oleh Steven Chow, mulai dari plesetan jurus tapak Buddha sampe parodi matera menjadi nyanyian dan goyangan erotis Go Kong. Engga heran kalo humor-humor receh ala film Mandirin sangat kental di film ini.

Plot twist dengan siluman cantik

via: Google
(Sumber: Istimewa)

Dalam perjalanan akhirnya biksu Tang dan muridnya sampai di sebuah kerajaan dan berhasil mengalahkan iblis yang menyamar sebagai seorang raja. Sebagai ucapan terima kasih, sang raja asli mempersilakan biksu Tang membawa salah satu selir di istana.

Meski awalnya menolak, ternyata sang biksu menerima tawaran sang raja dan membawa wanita cantik bernama Felicity (Lin Yun). Sedangkan Gong Kong tetap mengganggap bahwa cewek cantik tersebut adalah jelmaan iblis yang berusaha merayu sang guru. 

Dari sinilah penonton pun mulai dibawa dalam plot twist yang ditawarkan oleh Hark. Apalagi, diceritain juga kalo bisku itu masih belum move on dari sosok Nona Duan (Shu Qi). 

Bumbu romantis sekuel kedua ini emang engga sebanyak film pertama, namun Hark termasuk jeli memasukan beberapa unsur komedi dalam beberapa dialog antar tokoh. Kendati ada juga lawakan yang gampang ditebak.

Dalam beberapa penilaian, saya melihat film ini masih agak kurang dalam penggunaan scoring. Meski efek yang digunakan udah cukup bagus, tapi skenario, narasi, dan pengembangan setiap karakternya nyaris engga ada.

Nampaknya kolaborasi Chow dan Hark kurang begitu greget jika dibandingkan oleh sekuel perdananya. Well, kalo kamu engga setuju, silakan aja buktiin sendiri. Film ini mulai tayang mulai tanggal 11 Februari di bioskop Indonesia. 

Our Score

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.