Rabu, 24 April 2024
Hiburan

Ketika Humor Teater Komedi Lebih Berani daripada Mereka yang Berlagak Tinggi

©Genmuda.com/2016 TIMDuke of Buckingham (bawah) lagi liatin foto Queen Anne di kamar pribadinya. Di kisahkan, sang Duke merupakan mantan yang ga bisa move ditinggal Anne nikah sama Louis XIII. (©Genmuda.com/2016 TIM)

Genmuda – Ada kalanya sebuah kekeliruan perlu dikoreksi tegas, tapi ada masa ketika kekeliruan baiknya dijadiin bahan bercandaan. Tragedi rumit sekalipun bisa jadi makin mudah rampung kalo dijelasin dan diselesaikan dengan santai.

Paling engga, semangat itu yang keliatan banget di pementasan Teater Katak di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jumat (23/9). Malem itu, mereka mainin lakon ‘The Musketeers’ adaptasi sebuah karya sastrawan Prancis, Alexandre Dumas.

Di naskah aslinya, Dumas mengisahkan perjuangan seorang calon musketeers (pengawal raja Prancis di awal Abad 17) nyelametin Prancis dari perang kekuasaan melawan Inggris. Para musketeers juga bertugas melindungi Raja Louis dari pengaruh jahatnya Kardinal Richelieu yang mengatasnamakan agama buat menguasai takhta.

©Genmuda.com/2016 TIM
Sutradara The Musketeers ala Teater Katak, Venantius Vladimir Ivan. (©Genmuda.com/2016 TIM)

Sutradara Venantius Vladimir Ivan dari Teater Katak kemudian nyoba menyampaikan kisah itu dengan lebih ringan lewat balutan komedi. Komedinya engga sembarangan loh, gaes.

Waktu Genmuda.com nonton, humornya terasa kayak ada penggabungan Stand Up Comedy, Opera Van Java, dan ala Warkop atau Bagito. Naskah yang dibawain pun engga segen-segen buat ngatain kebiasaan negatif anak muda hingga pejabat negara.

“Buat saya pribadi, orang Jakarta udah terlalu sumpek sama kepadatannya. Ini waktunya saya, kamu, dan mereka menertawakan diri sendiri dari humor yang ditampilkan. Karena, orang yang bisa menertawakan diri sendiri ga bakalan pernah stres,” kata Ivan waktu Genmuda.com wawancarai di sela pementasan.

Kekinian

©Genmuda.com/2016 TIM
Duke of Buckingham (kanan) lagi gombalin mantannya, Ratu Anne (tengah) di hadapan Constance (kiri), pelayan kerajaan perancis. (©Genmuda.com/2016 TIM)

Kata Ivan, pementasan ‘The Musketeers’ sengaja diadaptasi hingga kisahnya lebih mirip dengan kondisi Indonesia sekarang. Tanpa nyebut pihak tertentu, doi bilang kalo ”Musketeers yang saya garap lebih fokus menceritakan seorang pemimpin negara yang disetir orang lain, meski dia punya kuasa tertinggi.”

Doi ngegambarin Raja Louis XIII sebagai sosok yang plin-plan, kelakuannya kayak anak kecil, manja, dan suka galau perkara urusan pribadi. Dari pengamatan Genmuda.com, si Louis XIII menjadi tokoh utama yang paling sentral dari keseluruhan jalan cerita.

FYI, The Musketeers karya Dumas yang diadaptasi jadi film Hollywood, 2011, lebih fokus ke petualangan D’Artagnan bersama Athos, Porthos, dan Aramis, tiga musketeers legendaris.

Pesan moral

©Genmuda.com/2016 TIM
Karena Raja Louis XIII (bawah) ga tegas, takhtanya jadi didudukin Kardinal Richelieu (atas) deh. (©Genmuda.com/2016 TIM)

“Dari awal, kami memang ingin memberikan pesan ke penonton supaya jangan plin-plan kalo jadi orang, apa lagi yang udah punya kuasa,” ujar doi. Sementara itu, naskah adaptasi The Musketeers dipilih berdasarkan keinginan aktor dan tim produksi teaternya.

Beberapa bulan sebelumnya, Teater Katak juga ngebuat pementasan adaptasi karya sastrawan Perancis, ‘Les Miserables.’ Pernah juga mengadaptasi kisah epik lainnya seperti ‘Hamlet‘ karya sastrawan tenar Inggris William Shakespeare. Semuanya dibalut humor ala anak muda lokal.

Belum selesai ngurusin panggung ini, Teater Katak udah ngejadwalin pementasan selanjutnya loh, gaes. Sekitar awal 2017 nanti, mereka bakal nampilin naskah ‘Cleopatra’ yang mereka garap ulang.

“Doakan saja semoga di lain waktu kami diberi kesempatan mengadaptasi lakon-lakon lokal yang pastinya jauh lebih epik,” pungkas Ivan. Kawan Muda yang mau nonton Musketeers masih bisa kok karena pementasannya berlangsung sampai Minggu (25/9).

Aplaus dari senior

©Genmuda.com/2016 TIM
Tokoh senior dunia perfilman dan teater tanah air, Henky Solaiman. (©Genmuda.com/2016 TIM)

Di pementasan Teater Katak ke-45 ini, hadir juga produser, pemeran, sekaligus sutradara film nasional Henky Solaiman. Beliau juga udah pernah hadir di sejumlah pementasan Teater Katak sebelumnya loh, gaes.

“Mereka jauh lebih berani dari sebelumnya. Jarang ada perkumpulan teater nasional yang berani membawakan naskah sepanjang ini. Belum lagi mereka berani mengadaptasi karya Alexandre Dumas yang sarat makna itu,” kata Henky. Pementasan yang dimulai pukul 19.00 WIB itu pun baru selesai sekitar pukul 24.00 WIB.

Beliau juga bilang kalo aktor-aktris Teater Katak punya kemampuan yang merata. “Itu bagus sekali. Dengan latihan dan menambah jam terbang, mereka bisa berkembang ke level selanjutnya bersama-sama,” pungkas Henky yang kini lagi terlibat remake film ‘Jinny oh Jinny.’ (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.