Genmuda – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengawali hari-hari pertamanya dengan penuh kontroversi. Seminggu setelah doi dilantik, tepatnya, Jumat, 27 Januari lalu, doi menandatangani keputusan buat ngeblokir imigrasi dari Irak, Iran, Syiria, Somalia, Sudan, Libya, dan Yaman.
Larangannya berlaku buat turis dari tujuh negara tadi. Melalui peraturan barunya itu, Trump juga bikin pengungsi-pengungsi yang udah dijadwalin menetap di Amerika Serikat harus nunggu 120 hari lagi. Sementara itu, pengungsi dari Syiria beneran dilarang masuk AS. Kasian.
Kebijakan galak itu jelas diprotes dari mana-mana. Bukan cuma golongan mahasiswa, beberapa perusahaan teknologi dan pejabat luar negeri juga mengeritik kebijakan Trump Immigration Ban. Misalnya aja, seperti di bawah ini.
1. Perdana Menteri Kanada ambil kesempatan
To those fleeing persecution, terror & war, Canadians will welcome you, regardless of your faith. Diversity is our strength #WelcomeToCanada
— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) January 28, 2017
Dua hari setelah Trump menutup AS dari para pengungsi, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau malah makin getol menyambut imigran dan pengungsi dari manapun. Kanada udah dimasuki total 39 ribu pengungsi dari Syiria sejak November 2015.
Awal Januari ini, ambisinya menerima pengungsi makin terlihat. Doi mengangkat Ahmed Hussen, seorang pengacara yang mengungsi dari Somalia ke Kanada pada 1993, sebagai Menteri Imigrasi, Pengungsi, dan Kependudukan Kanada.
2. Artis pada protes
Artis-artis Hollywood juga ikutan protes atas keputusan Trump. Mereka manfaatin ajang penghargaan SAG Awards buat ngomong pesan politik mereka. Beberapa artis malah sampe ngajakin artis lain buat engga dateng ke Academy Awards yang bakal berlangsung 26 Februari mendatang.
Aksi memboikot Academy Awards itu diadain sebagai bentuk solidaritas karena sutradara film “The Salesman” (2016) yang berkebangsaan Iran, Asghar Farhadi beserta krunya engga bisa dateng meski filmnya masuk nominasi.
3. Demo di mana-mana
Kebijakan ekstrim Trump juga bikin warga Inggris protes berat. Kenapa warga Inggris harus ikutan marah? Karena banyak orang Inggris yang berstatus kependudukan ganda. Mereka punya KTP Inggris tapi juga masih jadi warga negara salah satu dari tujuh negara terlarangnya Trump.
Yup. Mereka engga bisa keluar-masuk AS seperti biasanya. Selain demo, warga juga nyebarin petisi yang menekan Perdana Menteri Theresa May buat memboikot Trump dari Inggris. FYI, petisinya udah ditandatangani 1,3 juta orang loh.
4. Google marah
So proud that I work for @Google right now. Fight the Muslim Ban. #googlersunite pic.twitter.com/U9uQ69FZV1
— Rachel Been (@rachelbeen) January 30, 2017
Semua karyawan Google dari delapan kantornya di AS mogok kerja dan protes selama 45 menit ke jalan, Senin (30/1). Selain itu, CEO Google Sundar Pichai juga nyumbang total 4 juta dolar AS kepada American Civil Liberties Union, Immigration Legal Resource Center, International Rescue Committee, dan Komisi Pengungsian PBB.
Emang, apa dampak keputusan Trump buat Google? Yah, karyawan Google kan asalnya dari seluruh dunia, termasuk tujuh engara yang diboikot. Kalo karyawannya engga bisa pulang dan kerja di AS, Google bisa rugi bandar.
5. Periscope ikut-ikutan menjegal Trump
Karyawan Periscope lebih ngeselin lagi. Mereka bikin campaign yang bilang kalo Periscope “proudly made in America by immigrants.” Seharusnya, pesan itu bisa keliatan di aplikasinya setelah update minggu terakhir Januari 2017.
6. Twitter pun ngomel
Twitter is built by immigrants of all religions. We stand for and with them, always.
— Twitter (@Twitter) January 29, 2017
Twitter juga mengecam kuat kebijakannya Trump dengan ngetwit kalo Twitter dibuat juga oleh imigran. Hanya aja, hingga saat ini, Twitter belum bertindak tegas dengan ngeblokir akun Twitter Donald Trump.
7. Netflix dan Airbnb mau nuntut Trump
Karena sama-sama ngerasa dirugiin kebijakan Trump, perwakilan Google, Twitter, Airbnb, dan Netflix, Selasa (31/1) WIB, menggelar rapat bersama buat menuntut Trump secara hukum. Google dan Twitter udah nunjukin perasaan jengkel mereka, jadi tinggal tunggu keputusan Airbnb dan Netflix.
Kalo semua udah sepakat, mereka bakal punya kesempatan besar ngebatalin keputusan ‘galak’ itu. Secara, semua yang rapat adalah perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat.
Eits, Warga Negara Indonesia tenang dulu. Kamu yang mau jalan-jalan ke Amerika Serikat masih bisa kok. Presiden Joko Widodo menegaskan kalo Immigration Ban engga bakal mempersulit perpindahan WNI dari dan ke AS, seperti dikutip Antaranews.com, (30/1).
Tapi walau kebijakannya ‘galak’ begitu, kayaknya Trump adalah Presiden AS yang paling menepati janji kampanyenya dan bisa nyatuin penduduk di seluruh dunia buat protes bareng. Gimana menurut Kawan Muda? Tinggalin komentar kamu di bawah ini, ya. (sds)