Selasa, 23 April 2024

Genmuda – Sebuah studi di tahun 2015 bilang bahwa pihak yang kebanyakan percaya kata-kata mutiara lebay — atau yang para periset sebut sebagai “pseudo-profound bullshit” — punya kemampuan verbal dan tingkat kecerdasan rendah. Sumpah! Risetnya yang ngomong gitu.

Penelitian yang terbit di jurnal Judgement and Decision Making, 2015 itu jelasin lebih detil kalo kata-kata mutiara yang termasuk bullshit adalah ungkapan yang terasa sangat dalam namun sulit masuk di akal. Yah, quotes semacam itu pasti pernah kamu liat berkeliaran di IG.

FYI, kata bullshit di jurnal ilmiah itu muncul sebanyak 200 kali, loh. Coba kamu cek sendiri dari link risetnya.

Kata-kata mutiara kayak apa yang termasuk bullshit?

via popkey.co

Contohnya: “Atensi dan intensi adalah mekanika manifestasi.”

Jangankan kamu. Para peneliti yang merupakan gabungan Jurusan Psikologi dan Sekolah Tinggi Humaniora dan Kreativitas aja kesulitan memaknai dari kalimat itu.

“Meski ungkapan tersebut terasa menyampaikan pesan yang dalam dan penuh makna, aslinya hanyalah kata-kata sulit yang dirangkai ke dalam sebuah kalimat,” begitu kesimpulan para peneliti.

Masalahnya gini. Ungkapan-ungkapan sampis (baca: sampah abis) itu banyak berkeliaran di internet, buku-buku motivasi, bahkan makalah akademik. Mereka menyamar di antara kalimat yang emang bermakna, memotivasi, dan nambah pengetahuan.

Cara bedain bullshit dengan quotes bermakna

via gfycat.com

Agar gak terjebak ungkapan gak bermakna, seseorang perlu melihat sumbernya. Kalo sumber ungkapannya berasal dari orang yang emang pernah terjerat kasus kebohongan publik atau emang gak dipercaya dari sononya, ungkapan doi harus dikritisi berkali-kali.

Cara lain dilakuin dengan mengasah “rasa bahasa.” Gampangnya, rasa bahasa adalah kemampuan memilah kalimat-kalimat jargon (pseudo-profound bullshit) dari kalimat-kalimat informatif.

Risetnya bilang, “Kalimat bullshit adalah kalimat yang sekedar mengesankan tanpa mengandung informasi. Kalimat itu dibuat untuk memikat hati ketimbang membuat seseorang paham hal yang harus dilakukan selanjutnya.”

Berdasarkan deskripsi itu, pseudo-profound bullshit artinya sama kayak pepesan kosong dalam Bahasa Indonesia.

Kenapa pepesan kosong begitu dipercaya?

Penelitinya bilang, pepesan kosong yang tertata dengan baik akan dipercayai karena cara kerja manusia dalam memahami sesuatu. “Manusia pasti mempercayai suatu hal terlebih dahulu untuk memahaminya kemudian,” kata para peneliti.

Bagaimana cara supaya gak bikin pepesan kosong?

via tenor.com

Genmuda.com paham kalo pikiran kamu bakal bermuara pada kekhawatiran membuat quotes yang ternyata termasuk bullshit. Kamu pasti gak mau termasuk golongan penyebar pepesan kosong macam Vicky Prasetyo, kan?

Misalnya kamu mau bikin kutipan bagus, ikutin instruksi wartawan senior Luwi Ishwara dalam buku Jurnalisme Dasar. Beliau menekankan, tulisan yang bagus adalah tulisan yang dibangun dengan kata-kata yang dapat dimengerti, bukan kata-kata bombastis.

Itu artinya, kamu sangat sah memposting kata-kata mutiara asalkan mengandung informasi yang berharga. Kamu pun gak bakalan keliatan “kopong” apabila mempostingnya dengan bahasa yang gampang dipahami. Paham kan. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.