Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Yang namanya meme pasti cepat banget bertebaran di dunia maya. Tapi, sering kali orang yang ngebagiin atau bahkan ngebuat meme-nya sekalipun engga sadar apa dampak yang bisa ditimbulin buat model yang ada di meme tersebut.

Beberapa waktu belakangan ini, Kawan Muda mungkin udah sempat ngedenger atau ngebaca berita soal seorang model bernama Heidi Yeh. Pada tahun 2012 yang lalu, doi pernah difoto bersama dengan seorang model pria dan tiga orang anak buat sebuah klinik bedah plastik di Taiwan.

Sayangnya, hasil akhir pemotretan ala-ala keluarga itu ternyata engga sesuai harapan Yeh. Ketiga anak yang berpose sama Yeh dan si model pria di-Photoshop dan dibikin jadi terlihat engga menarik. Yang lebih parahnya lagi, keterangan di iklan finalnya berbunyi:

Satu-satunya hal yang perlu Anda khawatirkan adalah bagaimana Anda menjelaskannya kepada anak-anak.

Yeh pun menyatakan bahwa awalnya doi udah diyakinin kalau iklan klinik bedah plastik itu cuma akan disebarkan di koran dan majalah lokal. Tapi, pihak pengiklan ternyata engga nepatin janjinya dan malah mengizinkan klinik bedah plastik lain buat pakai iklan yang sama di situs web dan Facebook mereka.

Alhasil, engga lama setelah iklan Yeh tersebut kesebar luas di dunia maya, para netizen langsung mengubahnya menjadi meme dalam bahasa Inggris, Jepang, dan bahkan Arab serta membagikannya sampai jutaan kali. Keterangan iklan Yeh itu pun antara lain berubah drastis jadi:

Bedah plastik — Anda tak bisa menyembunyikannya selamanya.

Meme iklan Yeh (Sumber: news.com.au)

Sejak saat itu, Yeh mengaku bahwa hidupnya seketika berantakan hanya karena sebuah meme. Bukan cuma ditinggalin pacarnya, karir doi juga hancur lebur. Doi jadi bahan tertawaan seisi dunia dan bahan gosip-gosip jahat.

Kini, Yeh mengancam bakal nuntut ganti rugi sebesar 5 juta dolar Taiwan baru (sekitar 2 miliar rupiah) kepada klinik bedah plastik dan agensi periklanan J Walter Thompson yang udah nyebarin iklannya. Meski begitu, doi lebih ingin agar kenyataannya bisa terungkap.

Ini benar-benar mempengaruhi pekerjaan saya. Orang-orang menolak untuk percaya bahwa saya tidak pernah melakukan operasi plastik. Saya hanya memperoleh peran kecil dalam iklan. Kehilangan terbesar saya adalah saya tidak ingin menjadi model lagi. Apa yang terjadi ini membuat saya tidak bisa tidur nyenyak dan berkali-kali menangis. Saya terus berpikir, ‘Kenapa ini terjadi pada saya?’” kata Yeh.

Sementara itu, pihak J Walter Thompson menyatakan bahwa iklan Yeh dirancang untuk mempromosikan operasi plastik dalam “cara yang lucu”. Sebagai pemegang hak cipta, mereka pun punya hak untuk mengubah tampilan iklan tersebut.

Well, Yeh sebenarnya bukan orang pertama yang dijadiin bahan meme oleh para netizen. Di Indonesia aja misalnya, ada meme-meme populer seperti ‘Hmmm… Sudah Kuduga’ yang udah sering banget diedit ulang dan dibagiin lagi di dunia maya.

Sama kayak Yeh, model meme ‘Hmmm.. Sudah Kuduga’ Dion Cecep Supriadi yang diwakili oleh istrinya Novy Waliyanti, pun menyatakan kepada Viva.co.id bahwa beragam meme tersebut udah mengganggu dan merugikan dirinya maupun keluarganya.

Meme di dunia maya ‘kan kerap dijadikan bahan olok-olok. Jadi tidak penting juga kalau sampai dibesar-besarkan. Terus terang kami keberatan karena tidak ada juga keuntungannya buat kami. Justru malah kerugian, kami jadi merasa terganggu,” ujar Novy.

Meme ‘Hmmm.. Sudah Kuduga’ (Sumber: duniaku.net)

Tapi, Novy menambahkan pula bahwa suaminya engga bakal ngambil jalur hukum atau mengajukan tuntutan kayak yang dilakukan Yeh. Novy pun mastiin kalau suaminya yang memiliki keahlian di bidang IT sama sekali engga berniat jadi artis atau orang terkenal.

Dengan demikian, kalau dibandingin sama kasus Dion Cecep Supriadi, bisa dibilang yang membuat Yeh super apes kembali lagi ya kenyataan bahwa doi berprofesi sebagai model. Ketenaran yang udah lebih dulu doi miliki akhirnya malah berbalik jadi bumerang.

Meski begitu, Yeh sebenarnya hanya korban. Pihak pengiklan dan agensi periklanan juga harus belajar dari kasus Yeh agar mereka bisa lebih peka terhadap model-model yang mereka rekrut. Jangan sampai mereka hanya memikirkan keuntungan produk dan perusahaan, tapi mengabaikan citra para model.

Kita sebagai netizen pun harus bisa lebih cerdas dalam membuat, menggunakan, dan juga membagikan meme. Jangan sampai cuma karena kita hanya berfokus pada kelucuan meme-nya, tapi engga mikirin kenyataan di balik meme tersebut. (sds)

Comments

comments

Gabrielle Claresta
Eccentric daydreamer