Genmuda – Pelaksaan Forum Pelajar Indonesia (FOR) Ke-8 yang diselenggarakan oleh Indonesian Student Youth Forum (ISYF) telah usai nih Kawan Muda. 250 pelajar SMA dari 173 sekolah di 25 provinsi berkumpul di Jakarta sejak tanggal 9-13 Agustus 2016 buat ngikutin beragam rangkaian kegiatan dan audiensi dengan para tokoh besar di Indonesia.
Dalam acara penutupan yang diadakan di Anjungan Kalimantan Selatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), para peserta FOR ke-8 menyerukan “Gerakan Sejuta Karya”. Hal ini turut mengajak supaya pelajar Indonesia mulai menunjukkan karya dan potensinya supaya dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain di masa depan.
Tentunya semua itu sejalan dengan tema yang diangkat yakni ‘Karya Pelajar Untuk Indonesia’. Diharapkan nantinya para peserta bisa ningkatin wawasan dan kepercayaan diri mereka agar berani mengeksplorasi potensi yang dimiliki menjadi suatu karya yang memiliki nilai.
FYI, FOR merupakan agenda rutin setiap tahun yang pertama kali dilaksanakan pada 2009. Sampe sekarang udah ada 2000 alumni FOR yang tersebar di 34 Provinsi,157 Kabupaten Kota, 405 sekolah tingkat SMA-SMK-MA di seluruh Indonesia. Buat ikutan acara ini para peserta harus melalui beberapa tahap seleksi hingga lolos ke Jakarta, dari 1236 pendaftar kemudian disaring menjadi 250 anak yang berhak mengikuti FOR ke-8.
Adapun rangkaian kegiatan yang telah diikuti oleh peserta FOR antara lain; Meet the CEO, Meet the Leader, Corporate Visit, Serial Workshop mengenai jurnalistik, Cultural Performance, Corporate Visit, FGD, Kunjungan Kenegaraan, dan Social Action.
Dinnur Garista W, Direktur Eksekutif Indonesia Student Youth Forum (ISYF) menanggapi, pelajar perlu mendapatkan banyak pembekalan sejak dini dari para tokoh di berbagai bidang yang mampu menginspirasi mereka untuk bisa meraih keberhasilan yang mereka impikan. ”Ini adalah bagian dari impian kami dalam upaya mewujudkan anak muda yang mampu Memerdekakan Karyanya di Negeri Sendiri.”
”FOR menginjak tahun ke-8 ini mendeklarasikan ‘Gerakan Sejuta Karya’ dan para peserta sekembalinya ke daerah-daerah akan saling pantau perkembangan dari project yang mereka lakukan. Kami sangat bangga dengan mereka,“ tambah Dinnur.
Dalam FOR ke-8 tahun ini, pihak ISYF sebagai penyelenggara juga bekerjasama dengan Lembaga Sensor Film (LSF) melakukan edukasi dengan berdialog dan berdiskusi dengan para peserta tentang pentingnya Sensor Mandiri bagi generasi muda yang kreatif. Generasi muda milenial perlu diberi peran lebih, sehingga mereka memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, mengingat era keterbukaan saat ini informasi tidak dapat dibendung, baik itu informasi positif dan negatif.
Marselinus Lindi Nau, salah satu peserta asal SMAK Payeti, Sumba Timur, Provinsi NTT merasa beruntung dapat ikut serta ajang FOR ke-8 tahun ini. “Beruntung sekali dengan adanya acara ini saya bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah dengan keragaman budayanya dan tokoh-tokoh di Indonesia yang inspiratif bagi saya dan teman-teman FOR lainnya” ungkapnya.