Kamis, 3 Oktober 2024
HiburanNyeni

Fabelio Gaet Tiga Seniman Perempuan dalam ‘Karya Kita Kartini’

©Genmuda.com/2018 LikiKi-Ka: Diela Maharanie, Lala Bohang, Sheila Rooswitha Putri, dan Aditya Jamaludin ©Genmuda.com/2018 Liki

Genmuda – Menyambut hari Kartini di bulan April, Fabelio.com sebagai portal website yang menjual beragam furniture berkualitas premium asli Indonesia dengan harga terjangkau, akan berkolaborasi seni bersama tiga visual artist perempuan, dengan tema ‘Karya Kita Kartini’. Ketiga seniman itu adalah Sheila Rooswitha Putri, Lala Bohang, dan Diela Maharanie.

Dalam acara konfrensi pers di showroom Fabelio Senayan City, Jakarta, hari Rabu (11/4), Aditya Jamaludin selaku Chief Marketing Officer Fabelio, kasih fakta menarik bahwa perempuan tuh sangat berpengaruh besar dalam setiap pengambilan keputusan dalam memilih furniture.

©Genmuda.com/2018 Liki
Aditya Jamaludin, Chief Marketing Officer Fabelio ©Genmuda.com/2018 Liki

“Dari data yang kami miliki, 71,6% pengambilan keputusan pembelian furniture ada peran wanita.” kata Mas Adit.

Berangkat dari situlah yang menjadi alasan utama Fabelio mengaet ketiga seniman perempuan ini buat berkolaborasi di produk mereka. “Awal ide kolaborasinya ‘dari wanita untuk wanita’, nantinya karya mereka akan dituang dalam tiga produk Fabelio, dan kami membebaskan mereka mau mengemas seperti apa.” jelas Mas Adit.

Proses kreatif dari masing-masing seniman

©Genmuda.com/2018 Liki
Ki-Ka: Diela Maharanie, Lala Bohang, dan Sheila Rooswitha Putri ©Genmuda.com/2018 Liki

Karena diberikan kebebasan, ketiga seniman bebas mengeskpresikan tema “Karya Kita Kartini” dengan konsep dan ide kreatif mereka masing-masing. Tentunya, semua karya mereka juga syarat dengan pesan buat semua perempuan di dunia, gak cuma di Indonesia doang.

Sheila Rooswitha Putri

©Genmuda.com/2018 Liki
Karya Sheila Rooswitha ©Genmuda.com/2018 Liki

“Perempuan bisa jadi apa saja”

Seniman sekaligus komikus ini bakal berekspresi di atas meja kecil (coffee table). Terus kreator “Sheila’s Playground” ini bakal mengambar sebuah komik tentang anak perempuan yang bermimpi tentang princess dan prince charming, lalu ada Ibu Kartini datang dan membimbing mimpinya menjadi mimpi perempuan yang bisa menjadi apa aja.

“Aku lagi concern banget sama isu sekarang yaitu nikah muda. Menurut aku sih gak apa-apa nikah muda, cuma jangan sampai nikah muda malah nutup mimpi-mimpi kita yang lebih besar.” kata Sheila.

Alumni DKV Trisakti ini nambahin kalo hal seperti itu perlu dikenalin dikenalin sedini mungkin ke anak-anak sehingga mereka tau sama cita-cita yang lebih luas. “Sebenernya memang gak apa-apa (nikah muda), cuma sekali lagi jangan menikah hanya karena tuntutan keluarga atau agama. Pliss jangan.” tambahnya ke Genmuda.com.

Lala Bohang

©Genmuda.com/2018 Liki
Karya Lala Bohang ©Genmuda.com/2018 Liki

“Empowerment from yourself, to yourself.”

Beda lagi sama Lala Bohang yang berusaha nonjolin pentingnya literasi alias membaca tulis, dalam berbagai hal, termasuk mengurangi komentar-komentar julid (baca: jahat) di media sosial. Karya doi nanti bakal dieksekusi dalam bentuk tiga dimensi di atas cradenza dengan judul “Text based nutrition”.

“Menurut gue baca tulis itu fondasi buat segala hal.” kata seniman sekaligus penulis buku “The Book of Forbidden Feelings” itu kepada Genmuda.com.

Lala gak menampik meski doi udah sering bikin pameran atau punya banyak followers di Instagram, buku justru jadi media paling efektif dalam menuangkan ide-idenya yang belum tentu terjangkau sama orang lain. Karyanya kali ini juga pengen mendorong pemikiran bahwa pemberdayaan perempuan harus dimulai dari perempuan itu sendiri.

“Empowerment from yourself to yourself. Jadi empowerment itu gak perlu dari orang lain buat lo, justru datang dari diri kita sendiri.” kata doi.

Diela Maharanie

©Genmuda.com/2018 Liki
Karya Diela Maharanie ©Genmuda.com/2018 Liki

“Biarkan perempuan belajar apa yang ingin mereka pelajari dan capai cita-cita yang mereka kehendaki.”

Cuma butuh waktu satu hari buat Diela Maharanie menuangkan idenya di atas sebuah ‘sofa two seater’ dengan judul “Let Girls Learns”. Lewat karyanya Diela pengen mengajak semua orang untuk menghilangkan stigma negatif atas kaum perempuan.

“Dari awal emang pengen gak ada stigma perempuan cuma bisa melakukan beberapa pekerjaan aja. Atau stigma perempuan di Indonesia pada umumnya, kayak perempuan tuh di rumah, ngurus anak, gitu-gitu. Padahal itu semua udah gak ada lagi batasan dan gak relevan.” curhat Diela ke Genmuda.com

Ilustrator yang jago mural ini juga berharap jika karyanya kali ini dapat menginspirasi ke semua orang, termasuk para laki-laki. “Siapa pun nanti yang memiliki sofanya, enjoy aja. Dan semoga bisa menginspirasi mereka.” harapnya.

Dengan menggunakan material cat akrilik dengan finishing yang berbeda-beda di tiap karya, nantinya setiap penjualan dari ketiga karya seniman itu bakal disumbangkan ke KOWANI (Kongres Wanita Indonesia). Kawan Muda yang penasaran sama proses pengerjaan mereka juga bisa langsung dateng ke Showroom Fabelio di Senayan City mulai tanggal 13-16 April 2018, dan bakal dipamerkan hingga 30 April 2018.

“Kolaborasi ini mengajarkan kita kalo satu hal gak bisa dilihat dari sisi valuenya, bukan perihal angka atau harga. Tapi dilihat dari effort dan makna karyanya, karena saya percaya bahwa karya apapun yang dibuat sangat priceless.” tutup Mas Adit.

Ke depan Fabelio.com juga membuka peluang buat kolaborasi dengan bayak UKM lokal dan seniman lainnya. Nah, tunggu apalagi, barang kali lo lagi cari furniture kece langsung aja mampir ke situs atau showroom Fabelio.

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.