Kamis, 28 Maret 2024

Genmuda – Setelah heboh beberapa bulan terakhir, film terakhir Daniel Craig sebagai James Bond dalam ‘Spectre’ resmi tayang mulai Jumat (6/11) di Indonesia. Sekuel keempat agen Inggris ini juga menjadi salah satu film Bond yang punya durasi paling lama dibandingkan tiga film sebelumnya.

Hampir 2,5 jam kurang dikit Kawan Muda harus menonton agen 007 berkelana menemukan para musuh bebuyutannya dalam organisasi bernama ‘Spectre’. Lantas apa sih yang buat film ini menjadi istimewa kayak matrabak telor? Nah, ada baiknya ikutin ngulik Genmuda.com kali ini. Beware spoiler alert!

Seperti jadi runitas, intro film diarahkan kepada Bond yang berkelana ke suatu tempat untuk menemukan organisasi besar sekaligus dalang pembunuhan ‘M’ (Judi Dench) di film ‘Skyfall’. Namanya juga intel, kalau kamu belum pernah nonton film James Bond pasti bakalan bingung dengan kode-kode nama di organisasi tersebut, dimana ‘M’ adalah sebutan buat ‘Bos’ di divisi ’00’ –mata-mata asal Inggris.

Intro ‘Spectre’ yang mengambil latar di Mexico City (foto: straitstimes.com)

Oke, lanjut ke cerita inti. Setelah memata-matai salah satu mafia di Mexico City, akhirnya Bond menemukan ‘kunci’ untuk membongkar sindikat penjahat yang selama ini memiliki kaitan dari semua musuh-musuhnya. Kamu pun bakal langsung disuguhin sama aksi tembak-tembakan, lengkap dengan bom yang menghancurkan salah satu gedung, dan ditutup dengan aksi akrobatik helikopter. (heran juga kenapa orang-orang engga pada panik setelah ada bom di lokasi tersebut).

Sekembalinya di London, Bond justru harus diskor oleh M baru, (Ralph Fiennes) karena aksi main hakim sendiri. Tak mau kehabisan akal Bond lantas meminta bantuan dari teman-temannya, Moneypenny (Naomie Harris) dan Q (Ben Whishaw) untuk menjalankan aksi penyelidikannya. Tanpa disadari gerak-gerik mereka justru diawasi oleh C (Andrew Scott) yang ingin menghapuskan divisi 00.

Léa Seydoux sebagai Madeleine Swann, pemeran utama wanita di ‘Spectre’. (foto: Bloomberg Asia)

Ngomongin Agen 007, pasti kita engga pernah kelewatan para wanita cantik dan seksi yang muncul didalamnya. Ya, sebut aja tiga karakter baru di film ini, Medeleine Swann (Léa Seydoux), Lucia (Monica Bellucci), dan Estrella (Stephanie Sigman). Buat Medeleine mungkin saya engga perlu banyak comment, tapi kenapa Lucia dan Estrella muncul cuma seiprit? Mungkin Sam Mendes sebagai sutradara cuma ingin menonjolkan sisi playboy dalam Bond dan membuat penonton (terutama cowok) ‘kentang’ alias ‘kena tanggung’. He-he.

Banyak plus minus dari film ‘Spectre’. Kalau dari segi alur tentunya kamu engga bakalan keteteran buat ngikutin kemana ending film ini berakhir. Durasi yang cukup lama, membuat detil cerita lengkap jadi satu, termasuk menemukan asal usul Oberhauser (Chirstoph Waltz) sebagai musuh bebuyutan Bond sejak lama.

Peran terakhir Daniel Craig sebagai James Bond dalam ‘Spectre’ (foto: YouTube.com)

Tapi nih, lama juga engga jadi jaminan sebuah film bakal menarik. Saya merasa film ini terlalu dramatis dan romance banget. Kalau sebelumnya Bond bisa beraksi seenak jidat, lain halnya kali ini. Bond seperti kurang greget dan urakan, dalam menghabisi para musuhnya.

Menjadi film dengan budget paling mahal dalam sejarah franchise James Bond, ‘Spectre’, mungkin merangkum secara keseluruhan dari tiga film sebelumnya. Musuh, teman, dan pacar menjadi tiga kata di film ini yang kemudian menjadi alasan utama para fans buat menyaksikan agen 007.

Pastinya kamu engga perlu mengambil mentah-mentah tulisan ini, apakah ‘Spectre’ menjawab ekspektasi kamu? Apa yang ditinggalkan Daniel Craig di film terakhirnya? Ya jawabanya pasti relatif guys. Tinggal kamu aja yang memutuskan mau menontonnya atau engga.

Our Score

Comments

comments

Saliki Dwi Saputra
Penulis dan tukang gambar.