Sabtu, 20 April 2024

Genmuda – Beda sama anak jaman 70-an atau 80-an yang sekarang masih pada sehat-sehat karena jarang kena paparan sinar ponsel sebelum tidur, anak tahun kelahiran 90-an dan 2000-an lebih rentan kena banyak penyakit.

Bukan cuma penyakit yang jelas kayak kurangnya daya penglihatan aja, tapi penyakit mental juga bisa datang ketika kamu kebanyakan mantengin smartphone dan rajin ngecek media sosial kamu.

Kata siapa media sosial ngerusak kesehatan mental?

Dilansir dari hellogiggles.com, ‘The Royal Society of Public Health (RSPH)’ dan juga ‘Young Health Movement’ melakukan survei terhadap 1.500 anak muda di rentang umur antara 14 sampai 24 tahun di Inggris. Rentang umur ini diambil karena dirasa ideal, soalnya diumur segini media sosial bisa banget punya efek negatif yang bisa mempengaruhi tingkat kecemasan dan kepercayaan diri.

Jadi, media sosial apa yang dinilai paling ngerusak mental?

Dari banyaknya media sosial yang ada, akhirnya cuma 5 yang punya efek gak baik buat mental. Kelima media sosial itu adalah Youtube, Snapchat, Twitter, Facebook dan Instagram.

Sebanyak 1.500 orang yang disurvei, hasilnya disepakati kalo Instagram lah yang menduduki peringkat pertama media sosial yang dinilai paling merusak kesehatan mental. Kemudian disusul sama Snapchat, Facebook, Twitter lalu Youtube.

Meski perbandingan antara Instragram dan Youtube sebenernya gak terlalu signifikan. Kelebihan dari Youtube justru meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang lain dengan konten video, dan juga sebagai ajang ekspresi diri.

Kalo Instagram, gunanya sebagai tempat ekspresi diri dan juga sarana mengekspresikan identitas masing-masing penggunanya. Kekurangan dari Instagram sendiri adalah bikin tidur kamu kurang karena sibuk stalking, ngescroll, dan ngebandingin yang kamu punya dengan apa yang orang lain punya.

Kenapa media sosial dinilai ngeganggu kesehatan mental?

via YouTube
“PANJAT SOSiAL”(Sumber: Youtube)

Hal paling dasar dan mungkin kita lakukan setiap hari adalah ngecek Instagram, sambil nyari ide tentang hal apalagi yang akan kamu unggah selanjutnya. Hal ini juga berimbas sama kebiasaan yang gak kamu banget, tapi kamu palsuin supaya terlihat natural dan kamu banget.

Ini sama aja kamu ngebohongin publik demi image kamu yang keliatan bagus, padahal biasa aja. Wah, jangan-jangan kamu termasuk dari sosial climber ya alias pemanjat sosial. Yang terus-terusan memuaskan diri supaya punya eksistensi dan gak peduli meski itu dipalsuin. Contohnya kayak video dibawah ini nih, tonton dulu deh.

Hati-hati, kalo kamu udah kayak begini, berarti kesehatan mental kamu udah cukup terganggu nih. Meskipun kamu beralih ke media sosial lainnya kaya Facebook, nyatanya di media sosial itu pun masih gak aman karena sering banyak konten-konten negatif yang dibagikan.

Intinya, balik lagi ke kamu sih. Apakah kamu mau tetep jadi si panjat sosial dan terus-terusan cari eksistensi diri dan jelas-jelas kesehatan mentalnya udah terganggu, atau mau hidup dengan biasa aja dan gak peduli apa kata orang? (sds)

Comments

comments

Fiany Intan Vandini
The youngest reporter on the 2nd floor of Gen Muda Office.