Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Kegagalan separah apapun sebaiknya engga dipandang sebagai akhir yang tragis. Terdengar klise emang, tapi di balik kegagalan selalu ada keberhasilan yang sebenarnya engga pernah terpikirkan.

Karena terlalu fokus sama hal-hal negatif itulah kebanyakan orang engga bisa ngeliat sisi terang dari kesialan yang menimpanya. Padahal hal positif tersebut bisa ngebawa orang buat berhasil selama dikembangin terus-menerus. Hal negatifnya bisa jadi bahan intropeksi diri supaya lebih baik.

Kasus seperti itu ternyata udah banyak menimpa setiap orang, mau doi itu artis, penulis, hingga ilmuan ternama sekalipun. Nah, buat ngejelasin paragraf klise yang Genmuda.com jelasin barusan, inilah kegagalan yang sebenarnya nunjukin betapa berhasilnya seseorang.

1. Arianna Huffington 36 kali ditolak penerbit

via trbimg.com
Ini Arianna Huffinton, bukannya JK Rowling loh. (Sumber: trbimg.com)

Kejadian ini dialamain sama doi waktu pengen nerbitin buku kedua berjudul ‘After Reason’ (1978). Buku yang ngomongin politik nasional itu bisa dibilang gatot alias gagal total, padahal buku pertama ‘The Female Woman’ (1973) yang ngomongin feminisme laris manis.

Meski gagal diterima publik, buku keduanya jadi tonggak idealisme seorang Arianna. Situs berita Huffington Post pun didiriin atas dasar idealisme politiknya yang tertuang dalam buku kedua tersebut. Yang bisa kamu contoh adalah, kegagalan justru mendorong seseorang menjadi lebih sukses dan belajar dari kegagalan tersebut.

2. ‘Traf-O-Data’ Bill Gates engga laku

via wikimedia.org
Traf O Data, komputer pertama yang dibuat Bill Gates. (Sumber: wikimedia.org)

Sebelum ngebangun sistem Microsoft, Bill Gates bersama Paul Allen bikin sebuah alat penganalisis data lalu-lintas yang namanya ‘Traf-O-Data.’ Alat itu bakalan mengubah data-data mentah lalu lintas jadi statistik yang berguna buat pengambil keputusan.

Sayangnya, alat itu engga laku dibeli pemerintah ataupun swasta dan akhirnya cuma jadi barang rongsok. Meski demikian, sistem pengolah data itu kemudian dimodifikasi Bill Gates hingga akhirnya menjadi Microsoft.

3.  ‘WD-40’ yang 40 kali gagal

via abclocal.go.com
WD-40, sahabatnya teknisi di seluruh dunia. (Sumber: abclocal.go.com)

Faktanya, angka 40 dalam merk pelumas serba guna ‘WD-40’ nunjukin kalo produk final itu dibuat setelah 40 kali kegagalan. Awalnya, Norman Larsen bersama timnya bikin pelumas buat industri pesawat dan antariksa. Setelah gagal di 39 eksperimen, laboratorium WD mengubah formula hingga akhirnya minyak itu sangat berguna buat melumasi perkakas rumah tangga.

Nilai yang bisa kamu ambil adalah, sengga peduli diusaha keberapa kali kamu harus gagal. Namun dari semua kegagalan tersebut pasti akan ada satu yang akan berhasil. (Meski engga tau usaha yang keberapa, pokoknya tetap usaha.)

4. Soichiro Honda ditolak jadi pegawai Toyota

via goldmercuryaward.org
Tampang Soichiro Honda waktu tau ilmunya bisa nyaingin Toyota. Canda. (Sumber: goldmercuryaward.org)

Waktu muda dulu, seorang anak muda Jepang bernama Soichiro Honda pengen jadi insinyur di Toyota. Tapi doi malah ditolak mentah-mentah. Katanya, doi engga punya pengetahuan teknis yang semaju perusahaan mobil Jepang tersebut.

Namun siapa sangka kalo perbedaan ide Soichiro Honda malah ngebawanya bikin perusahaan yang jadi pesaing Toyota saat ini, yaitu Honda. Bukan cuma itu, Honda juga tercatat sebagai orang Jepang yang paling inovatif dalam kemajuan iptek di dunia. Intinya, kegagalan Soichiro Honda justru memberikan motivasi doi untuk terus bersaing dan berkembang lebih baik lagi.

5. ‘Bubble Wrap’ awalnya dibuat untuk pelapis dinding

via tokopedia.net
(Sumber: tokopedia.net)

Marc Chavannes dan Al Fielding awalnya ngebuat ‘bubble wrap’ sebagai wallpaper sekitar 1960. Dua insinyur itu berusaha nyeni dan ngebuat pelapis dinding yang trendi biar diminati anak-anak kala itu. Seperti yang bisa Kawan Muda tebak, wallpaper mereka sama sekali engga laku di pasaran.

Untiknya, keduanya pantang menyerah dan justru mengubah fungsi utama bubble wrap tanpa mengubah produknya. Lapisan balon plastik itu kemudian dipakai pertama kalinya sama IBM buat membungkus perangkat komputer yang dikirim jarak jauh. Abis itu, bubble wrap terus dikenal sebagai pelapis wajib barang eletronik atau pecah belah. Hikmah yang bisa kamu ambil, kegagalan dapat memberikan inspirasi dan inovasi bagi orang lain.

6. Walt Disney dibilang engga punya imajinasi

via d23.com
(Sumber: d23.com)

Walt Disney muda pernah ditolak sebuah perusahaan media karena doi dibilang engga punya imajinasi ataupun ide bagus. Tanpa mengubah atau merendahkan ide-ide di otaknya, Walt Disney terus berkarya hingga akhirnya melahirkan film-film dan karakter anak-anak yang legend banget sampai sekarang.

Kritik dan penolakan terhadap dirinya justru menjadi modal kuat dengan pekerjaan yang ia geluti. Hasil? Kamu bisa liat betapa besarnya perusahaan Walt Disney di industri hiburan dunia. Ntap!

7. Ekspedisi ‘Menembus Langit’ gagal menembus langit

©Genmuda.com/2016 TIM
Kiri-kanan: Osmar Semesta Susilo perwakilan Museum Rekor Indonesia memberikan piagam kepada Direktur LAPAN Thomas Djamaluddin dan inisiator ‘Menembus Langit’ Rusdiana Hakim, Jumat (28/10). Piagam diberikan karena proyek ini adalah pertama kalinya Indonesia menerbangkan ulang-alik tanpa awak ke lapisan stratosfer. ©Genmuda.com/2016 TIM

Contoh terakhirnya baru terjadi Jumat (28/10) dan Sabtu (29/10) lalu. Pada Jumat, Ekspedisi ‘Menembus Langit’ gagal nerbagin pesawat tanpa awak (UAV) mereka menembus rekor 12,9 km yang dibuatnya waktu testflight Agustus lalu.

Mereka mencoba lagi hari hari berikutnya dan berhasil tembus 19 km. Target ngeluncurin UAV ke lapisan stratosfer udah tercapai, tapi mereka gagal nembus ambisi mencapai 30 km. Meski begitu, pimpinan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bilang kalo ekspedisi ini sangat berhasil. Soalnya, UAV buatan lokal ini nunjukin kalo Indonesia mampu nerbangin pesawat tanpa awak ke lapisan stratosfer dengan sistem auto pilot dan pengamanan yang mumpuni.

Well, semoga semua fakta di atas dapat memacu Kawan Muda supaya lebih optimis dan engga gampang menyerah!

via: Tumblr

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.