Selasa, 16 April 2024
Serius Lo?

Begini 6 Nasib Kota Mantan Tuan Rumah Olimpiade Sekarang

via washingtonpost.comKolam renang bekas Olimpiade di Barcelona yang kini berubah fungsi jadi tujuan wisata manca negara. (Sumber: washingtonpost.com)

Genmuda – Pemerintah Tokyo, Jepang langsung benahin kotanya begitu ditunjuk sebagai tuan rumah Olimpiade 2020. Masih lama sih. Tapi, mereka udah buka kontes desain stadium baru yang bakal dibangun buat menuhin standar olimpiade.

Pemerintah Rio De Janeiro juga sama kok, gaes. Selain ngebangun arena olahraga, pemerintah Brazil juga bikin kompleks apartemen buat tempat tinggal atlet selama penyelenggaraan olimpiade di kota mereka.

Jauh dari itu, sebenarnya udah jadi hal lumrah kalo pemerintah dari tuan rumah selalu jor-joran memperbaiki kota mereka. Tapi bukan lantas setelah itu segala pembangunan yang udah dilakuin percuma. Karena banyak juga kota-kota yang mengalihfungsiin kota mantan tuan rumah olimpiade kayak di bawah ini:

1. Karena Olimpiade, Munchen jadi punya kereta bawah tanah

via washingtonpost.com
Seorang turis lagi jajal flying fox setelah doi panjat tembok stadion Olympiastadion. (Sumber: washingtonpost.com)

Yoi, gaes. Pembangunan sarana transportasi andelan warga Munchen ini terjadi buat ngedukung penyelenggaraan Olimpiade musim panas 1972. Kereta U-Bahn itu beroperasi pertama kali setahun sebelumnya. Waktu itu cuma ada 1 jalur dengan 13 stasiun.

Jalurnya dibangun terus hingga 2014. Di tahun itu, Washington Post nyatet ada 8 jalur dengan total 96 stasiun di tahun 2014. Stadion Olympiastadion yang dibangun pun dialih fungsiin jadi lapangan outdoor, panjat tebing, dan flying fox.

2. Stadion Olimpiade di Montreal berubah jadi kebun binatang

https://www.instagram.com/p/BI1JjCUg0my/

Begitu ditunjuk jadi tuan rumah Olimpiade 1976, Pemerintah Montreal, Kanada langsung merancang pembangunan area balap sepeda, atau velodrome. Kini, velodrome itu udah jadi pusat studi ilmu alam Biodome.

Bukan cuma ngeliat tumbuhan dan hewan, pengunjung juga diajari karakteristik biologisnya. Biodome bahkan juga ngajarin cara mengetahui seekor hewan berdasarkan kotorannya. Begitu dibuka tahun 1992, tempat ini sontak jadi tujuannya ilmuwan, mahasiswa, dan tur pendidikan biologi.

3. Dari kompleks apartemen atlet jadi penjara

via washingtonpost.com
Begini suasana di dalem Adirondack Correctional Facility, Lake Placid, NY, Amerika Serkat. (Sumber: washingtonpost.com)

Sejak awal didiriin buat nyambut Olimpiade musim dingin 1980, kompleks atlet di Lake Placid, New York, Amerika Serikat emang didesain buat jadi penjara. Waktu itu, pemerintah kotanya cuma bisa bertumpu pada anggaran pemerintah federal.

Engga mau ambil risiko gede dan buang duit, pemerintah federal langsung ngedesain kompleks apartemen serupa dengan penjara. Begitu olimpiadenya kelar, tempatnya langsung nampung narapidana. Kini, ada sekitar 760 tahanan di tempat yang namanya Adirondack Correctional Facility itu.

4. Suasana Olimpiade 1988 masih terasa di Seoul

via washingtonpost.com
Warga Seoul sedang main di depan gerbang kawasan Olimpiade 1988 yang sekarang jadi ruang publik terbesar di kota itu. (Sumber: washingtonpost.com)

Kompleks Olimpiade musim panas 1988 yang dibangun pemerintah Seoul itu kini beralih fungsi jadi taman. Malah bisa dibilang daerah itu jadi taman dan kawasan hijau terbesar di Ibu Kota Korea Selatan.

5. Barcelona. Contoh terbaik kota yang sukses akibat Olimpiade

?

A post shared by Emily Shattock (@emilyshattock) on

Kalo Olimpiade 1992 engga diadain di situ, belum tentu Barcelona bisa berubah dari kota industri jadi salah satu kota pariwisata favorit di Spanyol. Pemerintah, arsitek, dan perencana kota itu tepat banget mendesain kawasan olahraganya di dekat pantai.

Sekarang semuanya berubah jadi fasilitas turis. Mulai dari kolam renang, hingga penginapan yang letaknya deket pantai. Investasi pemerintah terbayar. Pada 2014, ada 7,9 juta turis berkunjung ke kota itu. Tentunya angka tersebut beda jauh dari tahun 1990, dimana turisnya cuma ada 1,7 juta.

6. Kawasan Olimpiade di Turin jadi tempat penampungan pengungsi

via washingtonpost.com
Seorang pengungsi juggling bola di halaman wisma atlet yang kini jadi tempat pengungsi. (Sumber: washingtonpost.com)

Untunglah wisma atlet di Turin engga pernah laku dijual sejak dibuat untuk Olimpiade musim dingin 2006 hingga kini. Soalnya, gedung-gedung bekas itu sekarang bisa ditempatin 1.100 pengungsi dari 30 negara, seperti dikutip dari The Guardian, bulan Maret kemarin.

Biarpun tempatnya engga sebagus pemukiman pada umumnya dan engga dapat izin pemerintah, para pengungsi tetap bisa berlindung di tempat tersebut. Aktivis sosial juga sering berkunjung ke tempat itu buat bikin sekolah alam atau bantu lainnya.

Begitulah transformasi pusat-pusat pesta olahraga di 6 Kota Mantan Tuan Rumah Olimpiade. Semoga aja hal serupa bisa tertular sama Rio De Janeiro yang bulan Agustus lalu menjadi tuan rumah ajang bergensi di jagat olahraga dunia. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.