Genmuda – Istilah ‘graphic artist’ dan ‘graphic designer’ sering banget ketuker-tuker pengertiannya di berbagai kalangan. Meski sama-sama berkutat dalam bidang seni, keduanya punya lingkup kerja yang sangat berbeda.
Salah pengertian itu timbul karena penggunaan berlebihan kedua terminologi itu, atau istilahnya adalah over-use di internet. Sementara itu, sedikit netizen yang berusaha kasih tau definisinya dengan lebih jelas.
Kawan Muda pun perlu banget tau perbedaan keduanya supaya engga terjadi awkward silence waktu berusaha ngomong sama orang lain dalam bidang itu. Di bawah ini adalah sejumlah perbedaan penting kedua istilah itu.
1. Tujuan karyanya beda

Karya graphic artist dibuat untuk menyampaikan pemikiran dan perasaannya melalui media digital. Nuansa karyanya pun terasa sangat personal dengan harapan bikin penikmat ngerasain hal yang sama. Sementara itu, karya-karya graphic designer dibuat supaya bisa menyampaikan pesan untuk komunikasi massa. Harapannya, pemirsa karya itu bisa tergerak melakukan sesuatu.
2. Bentuk karyanya beda
Karena tujuannya untuk komunikasi massa, graphic designer fokusnya menata letak tipografi (elemen huruf) dan geometri (elemen bentuk). Terkadang, keduanya dikombinasikan dengan foto. Sementara itu, graphic artist fokus membuat gambar manusia, pemandangan, hewan jadi sebuah peristiwa yang punya nuansa tersendiri.
3. Sumber Inspirasi karyanya beda
Graphic artist gunakan emosi, perasaan, atau pengalaman pribadinya dalam membuat karya. Karena itulah masing-masing graphic artist punya ciri khas di tiap karyanya. Lain halnya graphic designer yang bekerja berdasarkan permintaan klien. Klien-klien ini biasanya merupakan orang yang butuh jasa membuat poster, banner, atau logo.
4. Pemasarannya beda

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, bisa disimpulin kalo graphic artist dapat dorongan berkarya dari dalam dirinya. Pada umumnya, karya-karya mereka berakhir sebagai instalasi seni di museum, internet, atau tembok-tembok cafe. Sementara itu, graphic designer tergerak atas dorongan dari luar dirinya. Poster, spanduk, atau logo buatan mereka pun jadi hak milik klien yang memintanya.
5. Status sosialnya beda
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulin kalo peran graphic artist lebih mirip pelukis. Dengan begitu, mereka cocok menyebut diri sebagai seorang seniman murni. Sementara itu, status yang cocok untuk graphic designer adalah seniman terapan. Karena, hasil kreativitas mereka tidak berakhir sebagai instalasi seni, tapi ada kegunaannya juga dalam urusan pemasaran.
Lima hal itu yang perlu dipahami buat tau beda antara graphic artist dengan graphic designer. Semoga penjelasan Genmuda.com bikin kamu engga salah ambil jurusan kuliah atau nulis posisi pekerjaan di CV. (sds)