Kamis, 25 April 2024

Genmuda – Bagi warga Slovenia, nama Petra Majdic dikenal sebagai pahlawan olahraga negara itu. Atlet cross-country ski (XC Ski) kelahiran 1979 itu pernah kesampingkan rasa sakit dari lima tulang rusuk patah demi raih medali buat negara tercintanya.

Aksi heroiknya dilakukan ketika Olimpiade Musim Dingin 2010, Kanada. Kisahnya dimulai waktu partai pemanasan cross-country. Ketika pemanasan, Petra sempat terjatuh karena papan skinya terselip es. Dia pun meluncur masuk ke gorong-gorong sedalam tiga meter di bawahnya.

Waktu dievakuasi, Petra hanya tahu sisi kanan badannya sakit serta papan dan tongkat skinya patah. Petra kemudian diperiksa tim medis olimpiade sebelum partai penyisihan dimulai. Ketika itu barulah dia mengetahui lima tulang rusuknya patah.

Masih nekat

Petra lagi menolak walk-out meski kesakitan luar biasa. (Sumber: dnatraining.ca)

Bukannya beristirahat dan menerima walk-out, Petra malah meminta staff olimpiade ketika itu membiarkan namanya di daftar peserta. Doi pun hanya menerima perawatan seadanya buat mengurangi rasa sakit, yang ternyata engga begitu beasar pengaruhnya.

Toh seperti itu, doi tetap meluncur, mendayung, dan meliuk di trek dingin sepanjang ratusan meter, bersaing dengan atlet lain yang sama haus juara, namun jauh lebih fit dan siap mental daripada Petra yang ketika itu untuk bernapas aja sakit.

Rekan satu timnya, Barbara Jezersek bilang, “Petra memang perempuan kuat. Terlalu kuat malah. Pelatih menyuruhnya berhenti, tapi dia bersikeras,” Memang betul, Petra menyelesaikan babak kualifikasi dengan baik dan melaju hingga babak semifinal dengan cedera separah itu.

Ekstra keras

(Sumber: sloveniatimes.com)

Di babak semifinal, doi justru memacu lebih keras. Salah satu rusuknya patah ke luar jalur dan akhirnya menusuk paru-parunya karena dirinya terlalu memaksakan. Meski begitu, doi lolos hingga Final. “Dia kesakitan sekali ketika itu,” kata rekan satu timnya.

Engga mau kalah dari rasa sakit, Petra masih nekat menyelesaikan babak pemungkas yang diadakan di hari berikutnya. Engga sempat dapat pertolongan medis yang cukup, doi pun ngelanjutin babak final degan paru-paru masih tertusuk.

Perjuangannya pun berbuah hasil. Doi menang di posisi tiga dan raih medali perunggu. “Maunya sih dapat medali emas seperti Primoz Kozmuz menangkan cabang hammer throw di Olimpiade Musim Panas 2008,” kata Petra seperti dikutip Vancouver Sun.

Superhero Slovenia

Petra dateng upacara penyerahan medali didampingi dua petugas medis. (Sumber: telegraph.co.uk)

“Meski begitu, rasanya tidak seperti dapat medali perunggu. Ini seperti medali emas dengan hiasan berlian yang indah,” kata Petra sewaktu konferensi pers pasca balapan. Petra pun pulang ke Slovenia dan disambut bagaikan pahlawan negara ketika itu.

Vancouver Sun menambahkan kalo “Olahraga XC Ski sangat menguras paru-paru dan jantung. Jauh lebih menguras tenaga daripada olahraga lain ketika itu.” Aksi nekat Petra pun disebut-sebut layaknya perilaku super hero di dunia nyata. Aksinya di olimpiade itu pun membuatnya masuk daftar atlet XC Ski terbaik di dunia.

Di Olimpiade Musim Panas 2016 Brazil Agustus nanti, Petra kemungkinan besar engga bakal turun. Namun, semoga aja semangatnya tetep dipegang teguh atlet-atlet yang bertanding ketika itu. Kalo Kawan Muda ada di posisi Petra waktu doi patah tulang, kamu lebih milih kalah walk-out atau nekat bertanding?

Video kisah heroik Petra Madjic bisa kamu liat di sini. (sds)

Comments

comments

Charisma Rahmat Pamungkas
Penulis ala-ala, jurnalis muda, sekaligus content writer yang mengubah segelas susu cokelat hangat menjadi artikel.